visitaaponce.com

Menolak Tua dengan Senolytic, Salah Satunya dari Kunyit

Menolak Tua dengan Senolytic, Salah Satunya dari Kunyit
Ilustrasi kunyit.(Medcom.id)

WHO telah mencanangkan decade of healty ageing dan memiliki semangat untuk meningkatkan jumlah lansia yang sehat. Selaras dengan misi itu, Presiden Jokowi juga telah menandatangani stranas (strategi nasional) di bidang kelanjutusiaan untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif.

Para ilmuwan sejak dua dekade terakhir melakukan penelitian untuk menunda penuaan. Boenjamin Setiawan seorang dokter yang juga pengusaha di bidang farmasi mengatakan telah ada senolytic sebagai metode penghilangan senescence cell (sel tua) dalam tubuh.

Baca jugaPagu Anggaran Kemendikbud-Ristek Rp80,2 T dan Tambahan Rp10 T

“Senescence cell ini sel tua, atau cell zombie. Dia seperti mati tapi nggak mau mati. Yang setengah mati ini akan mengeluarkan racun. Dia juga meningkatkan signal yang menyebabkan inflamasi dan inilah yang menyebabkan berbagai penyakit. Dan senolytic ini metode untuk membasmi si senescene cell ini,” kata Boenjamin dalam webinar “Kolaborasi Riset Penuaan Sel”.

Senolytic sendiri berupa golongan obat yang terdiri dari komponen quercetin (tanaman yang mengandung antioksidan) dan dasatinib (obat antikanker). Pada 2018, Kirkland dan para ilmuan lain mengujicobakan dasatinib dan quercetin pada tikus. Hasilnya fungsi fisik tikus dapat meningkat dan implikasinya masa hidup dan masa sehat dari tikus juga mengalami peningkatan.

Tak berhenti di tikus, Kirkland terus melakukan uji coba. Kali ini pada beberapa pasien diabetes dan ginjal. Setelah memberikan dua komponen senolytic tadi, sel-sel tua pada tubuh pasien diabetes dan ginjal jadi menurun.

Quercetin sendiri terdapat pada tanaman tomat, aper, anggur merah, brokoli, teh hijau dan hitam, bawang merah dan putih, buah ceri, buah beri, kubis dan asparagus yang sudah matang. Namun berdasarkan riset, yang mengandung quercetin sebesar 79% ada pada tomat organik.

Sebagai komponen yang mengandung antoksidan yang cukup kuat, quercetin dapat memberikan perlindungan terhadap jaringan tubuh yang rusak, mengurangi risiko kanker dan membantu mencegah kerusakan otak. Selain quercetin dan dasatinib, Boenjamin menyebut ada satu kompenen lagi yang masuk dalam kategori herbal yang bisa ditemukan oleh orang Indonesia untuk metode senolytic, yakni curcumin.

Curcumin adalah senyawa antiperadangan yang bisa ditemui pada bumbu masak seperti kunyit dan temulawak. Curcumin juga dikenal sebagai anti-inflamasi, antioksidan dan antinyeri. “Curcumin itu mestinya banyak di Indonesia. Ini juga jadi salah satu zat yang banyak dipakai di India dan ini bisa mengurangi sel-sel yang mati,” tutup Boenjamin. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat