Menolak Tua dengan Senolytic, Salah Satunya dari Kunyit
![Menolak Tua dengan Senolytic, Salah Satunya dari Kunyit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/63c93c13a19ef2d71854d86bd5790efa.jpg)
WHO telah mencanangkan decade of healty ageing dan memiliki semangat untuk meningkatkan jumlah lansia yang sehat. Selaras dengan misi itu, Presiden Jokowi juga telah menandatangani stranas (strategi nasional) di bidang kelanjutusiaan untuk menciptakan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif.
Para ilmuwan sejak dua dekade terakhir melakukan penelitian untuk menunda penuaan. Boenjamin Setiawan seorang dokter yang juga pengusaha di bidang farmasi mengatakan telah ada senolytic sebagai metode penghilangan senescence cell (sel tua) dalam tubuh.
Baca juga: Pagu Anggaran Kemendikbud-Ristek Rp80,2 T dan Tambahan Rp10 T
“Senescence cell ini sel tua, atau cell zombie. Dia seperti mati tapi nggak mau mati. Yang setengah mati ini akan mengeluarkan racun. Dia juga meningkatkan signal yang menyebabkan inflamasi dan inilah yang menyebabkan berbagai penyakit. Dan senolytic ini metode untuk membasmi si senescene cell ini,” kata Boenjamin dalam webinar “Kolaborasi Riset Penuaan Sel”.
Senolytic sendiri berupa golongan obat yang terdiri dari komponen quercetin (tanaman yang mengandung antioksidan) dan dasatinib (obat antikanker). Pada 2018, Kirkland dan para ilmuan lain mengujicobakan dasatinib dan quercetin pada tikus. Hasilnya fungsi fisik tikus dapat meningkat dan implikasinya masa hidup dan masa sehat dari tikus juga mengalami peningkatan.
Tak berhenti di tikus, Kirkland terus melakukan uji coba. Kali ini pada beberapa pasien diabetes dan ginjal. Setelah memberikan dua komponen senolytic tadi, sel-sel tua pada tubuh pasien diabetes dan ginjal jadi menurun.
Quercetin sendiri terdapat pada tanaman tomat, aper, anggur merah, brokoli, teh hijau dan hitam, bawang merah dan putih, buah ceri, buah beri, kubis dan asparagus yang sudah matang. Namun berdasarkan riset, yang mengandung quercetin sebesar 79% ada pada tomat organik.
Sebagai komponen yang mengandung antoksidan yang cukup kuat, quercetin dapat memberikan perlindungan terhadap jaringan tubuh yang rusak, mengurangi risiko kanker dan membantu mencegah kerusakan otak. Selain quercetin dan dasatinib, Boenjamin menyebut ada satu kompenen lagi yang masuk dalam kategori herbal yang bisa ditemukan oleh orang Indonesia untuk metode senolytic, yakni curcumin.
Curcumin adalah senyawa antiperadangan yang bisa ditemui pada bumbu masak seperti kunyit dan temulawak. Curcumin juga dikenal sebagai anti-inflamasi, antioksidan dan antinyeri. “Curcumin itu mestinya banyak di Indonesia. Ini juga jadi salah satu zat yang banyak dipakai di India dan ini bisa mengurangi sel-sel yang mati,” tutup Boenjamin. (H-3)
Terkini Lainnya
Pajanan Timbel Jangka Panjang Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
Ketahanan Kesehatan Global
Tingkatkan Kewaspadaan Risiko Penularan Flu Burung di Pintu Masuk Negara
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Katarak Penyebab Utama Kebutaan, bisa Dialami Bayi Hingga Lansia
Wisuda Sekolah Lansia Pancasila: Semangat Belajar di Usia Senja
Komunikasi Bisa Cegah Lansia Alami Depresi
Ini yang Dibutuhkan Lansia untuk Menjaga Kualitas Hidup
300 Jemaah Haji Safari Wukuf Lansia kembali ke Kloter
Penyakit Jantung Koroner Jadi Ancaman Serius bagi Lansia, Begini Langkah Pertolongan Daruratnya!
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap