Situasi Pandemi Covid-19 Relatif Stabil Sejak Maret
![Situasi Pandemi Covid-19 Relatif Stabil Sejak Maret](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/ca16c8e3c8b7f4c8a061f6292b5c66d4.jpg)
KOORDINATOR Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia relatif stabil sejak Maret 2022.
"Di Indonesia kondisi COVID-19 sudah stabil sejak puncak terakhir di bulan Maret akibat varian omicron, sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus namun angkanya tidak signifikan," ujarnya dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, hari ini.
Ia mengemukakan kasus aktif dan positivity rate juga terus mengalami penurunan dengan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) nasional yang stabil di angka lima persen.
Namun, lanjut dia, kasus kematian masih perlu untuk segera ditekan karena saat ini masih mencatatkan lebih dari 100 kematian dalam satu pekan.
"Angka tersebut terbilang cukup banyak karena kematian tidak hanya sekedar angka namun berarti nyawa," tuturnya.
Oleh karena itu, Wiku menekankan kesiapan Indonesia dalam mengakhiri pandemi dan memulai transisi ke endemi perlu didukung kuat dari kesadaran masyarakat, selain kesiapan pemerintah daerah.
Baca juga: Gara-gara Rokok, Pasien Penyakit Jantung di Indonesia Lebih Muda Dibanding Eropa
"Kesadaran masyarakat untuk melindungi dirinya dan orang lain dapat terefleksi dari cakupan vaksinasi COVID-19, khususnya dosis ketiga," katanya.
Sayangnya, ia mengatakan program vaksinasi booster pada awal tahun menuju akhir tahun ini cakupannya baru sebesar 26 persen.
Ia mengatakan pengaturan wajib booster yang dikeluarkan tanggal 26 Agustus 2022 juga belum mampu menaikkan cakupan vaksinasi booster secara signifikan, ditandai dari kenaikan cakupan yang kurang dari satu persen.
"Meskipun sudah diberlakukan penegakan aturan wajib booster untuk bepergian dan memasuki tempat umum, nyatanya kenaikan angka cakupan vaksinasi booster belum signifikan," ujarnya.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta Kamis mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 mencapai total 62.968.993 orang atau 26,83 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19, sebanyak 234.666.020 juta orang.
"Kesimpulannya kita perlu berhati-hati dalam memaknai akhir pandemi, kita perlu melihat perspektif yang lebih luas dan lebih dalam dari aspek kesiapan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahnya untuk bersama-sama bertanggung jawab mencegah terjadinya kenaikan kasus di kemudian hari," tutur Wiku.(Ant/OL-4)
Terkini Lainnya
Perubahan Status Pandemi Menuju Endemi Perlu Justifikasi Kuat
Presiden akan Bubarkan Satgas Covid-19
Kemenkes Rekomendasikan Pencabutan Darurat Covid-19
Menkes Tunggu Presiden Respons Status Darurat Kesehatan Covid-19
Covid-19 Tumbang, Kami Pulang
Pesan Luhut Pandjaitan ke Elite Politik: Tolong tidak Komentar kalau belum Jelas
Pekanbaru Aktifkan Lagi Satgas Covid-19, Tunggu Intruksi Pusat
Seberapa Penting Ventilasi dalam Pandemi Covid-19?
Aplikasi PeduliLindungi Jadi Syarat Perjalanan Internasional
Sejumlah Daerah di Sumsel Gencarkan Vaksinasi untuk Pelajar
Prokes Wajib Diterapkan di Keseharian Cegah Covid-19 Varian Baru
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap