visitaaponce.com

Kuatkan Peran Psikolog Klinis Untuk Masyarakat Indonesia, IPK Indonesia akan Gelar Webinar Internasional

MEMPERINGATI World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Mental Sedunia, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) menyelenggarakan kegiatan Webinar Internasional secara daring berjudul Mental Health, Productivity, and Quality of Life during and After COVID-19 Pandemic: Impact, Issues, and Good Practices. 

Kegiatan itu diselenggarakan oleh IPK Indonesia dengan dukungan langsung dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) Kementerian Kesehatan, sebagai Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) bagi Tenaga Kesehatan.

Webinar tersebut bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kesehatan mental, produktivitas, pun kualitas hidup selama dan setelah pandemi Covid-19 sehingga dapat dijadikan referensi implementasi dalam memberikan layanan yang prima kepada seluruh Masyarakat Indonesia. Target peserta yakni seluruh Psikolog Klinis anggota IPK Indonesia. Kegiatan ini akan digelar pada Selasa, 27 September 2022 pukul 10.00-16.00 WIB.

Webinar itu terbagi menjadi empat materi besar dengan narasumber yang merupakan pakar di bidangnya. Materi pertama dibawakan oleh Sri Haryanti, yang merupakan Ketua Konsil Psikologi Klinis Indonesia dengan judul ‘Desain Pengembangan Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk peningkatan Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia. 

Materi kedua dibawakan oleh Ketua Umum IPK Indonesia R.A. Retno Kumolohadi, dengan judul ‘Peran Psikolog Klinis dalam upaya penanganan Kesehatan Mental pada masa Pandemi dan Pasca Pandemi’. Materi ketiga dibawakan oleh Marit Sijbrandij yang merupakan Profesor di University Amsterdam dengan judul ‘Mental Health Intervention Strategies During and After COVID-19 Pandemic. 

Ketua Umum IPK Indonesia Retno Kumolohadi menegaskan, pandemi yang telah berjalan selama dua tahun memberikan dampak jangka panjang bagi kualitas hidup masyarakat, mulai dari dampak secara fisik, psikologis, pun sosial. 

"Dengan adanya webinar yang dikhususkan untuk peningkatan kompetensi Psikolog Klinis, IPK Indonesia berharap anggota dapat meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terkait krisis kesehatan sehingga selalu mampu meningkatkan resiliensi diri, pun memberikan pelayanan yang lebih terstruktur dan terintegrasi bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Retno dalam keterangannya.

Baca juga : Status PPKM Bisa Dicabut Bulan Depan

Hal itu juga sejalan dengan transformasi bidang kesehatan yang diusung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yaitu transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dan transformasi Teknologi Kesehatan. 

“IPK Indonesia dan psikolog klinis mendukung pemerintah untuk melakukan reformasi di bidang kesehatan, yaitu dengan peningkatan sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi dalam pemberian layanan psikologi klinis," tegas Retno.

Selain webinar internasional untuk peningkatan kompetensi Psikolog Klinis, IPK Indonesia juga menggelar kegiatan “Bakti Psikolog Klinis Untuk Bangsa: 1.000 Sesi Konseling Untuk 1.000 Klien”, yang merupakan telekonseling gratis bagi 1.000 orang masyarakat.  

IPK Indonesia merupakan Organisasi Profesi yang menjadi wadah Tenaga Psikologi Klinis dan telah berbadan hukum melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, IPK Indonesia berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Anggota IPK Indonesia bekerja antara lain di Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Umum Pusat, Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Rumah Sakit Khusus, Rumah Sakit Swasta, berbagai lembaga dan instansi baik negeri maupun swasta, dosen, LSM dan berpraktik pribadi.  

Saat ini, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia memiliki total 3.362 anggota terverifikasi yang tersebar di 34 wilayah di Indonesia. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat