visitaaponce.com

Status PPKM Bisa Dicabut Bulan Depan

Status PPKM Bisa Dicabut Bulan Depan
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono( MI/AGUS M)

EPIDEMIOLOG dari Universitas Indonesia Pandu Riono optimistis bahwa status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan dicabut bulan depan. Pasalnya, saat ini ia menilai bahwa kondisi pandemi di Indonesia sudah semakin membaik dan terkendali.

"Saya kira, tunggu saja bulan ini atau awal bulan depan, saya optimstis pembatasan kegiatan akan dicabut sesuai dnegan usulan ahli. Tapi memang pandemi itu kan mulai dari adanya virus, tapi respon dan kapan untuk mengakhiri itu keputusan politis. Ada pertimbangan yang harus kita pahami," kata Pandu dalam Media Briefing Kementerian Kesehatan, Jumat (23/9).

Saat ini sendiri, Pandu menyebut bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tengah menghadiri United Nation (UN) Meeting di New York. Setelah mereka kembali ke Indonesia, Pandu meyakini bahwa pemerintah akan langsung membahas rencana tahapan peniadaan PPKM dalam rapat terbatas.

Ia melanjutkan, kondisi pandemi covid-19 di Indonesia sudah terkendali dapat dilihat dari beberapa aspek. Diantaranya positivity rate yang menurun menjadi 6,31%. Selanjutnya kapasitas tempat tidur rumah sakit yang belakangan ini tidak pernah di atas 5%, hingga jumlah kematian yang terus menurun.

Selain itu, saat ini hampir semua masyarkat Indonesia sudah memiliki kadar antibodi yang tinggi. Berdasarkan serosurvei yang dilakukan oleh Kemenkes, kadar antibodi masyarakat meningkat dari yang tadinya 444 pada Desember 2021 menjadi 2.097 pada Juli 2022.

Baca juga: Muhammadiyah Kritik Nadiem Karena Bentuk Tim Bayangan Berisi 400 Orang

"Saat ini pemerintah dan ahli juga tengah menyusun roadmap untuk hidup berdamppongan dengan pandemi. Kita (ahli) mengusulkan agar tahapannya jelas. Kalau nanti susunanya sudah dibahas, bisa langsung dikomunikasikan ke publik," imbuh dia.

Pada kesempatan itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa WHO sudah mengumumkan tanda-tanda akan berakhirnya pandemi pada 14 September 2022 lalu. Namun demikian, bukan berarti pandemi bisa menghilang dengan sendirinya. Ada sejumlah hal yang harus dilakukan.

Diantaranya yakni tetap mempertahankan vaksinasi, tetap melakukan testing dan sequencing, tetap mempertahankan sistem kesehehatan, tetap mempertahankan upaya pencegahan dan pengendalian dan tetap harus memberikan informasi mengenai pandemi kepada publik.

"Tentu optimisme itu harus kita jemput denga enam strategi yang dipaparkan WHO. Semua negara harus melakukan ini agar seluruh dunia mengalami penurunan dan pelandaian kasus covid-19," pungkas dia. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat