visitaaponce.com

Pikun Juga Bisa Serang Orang Berusia Muda Lho

Pikun Juga Bisa Serang Orang Berusia Muda Lho
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis saraf Pukovisa Prawiroharjo mengatakan pikun tidak hanya bisa dialami para lansia tetapi juga bisa menyerang orang yang masih berusia muda.

"Biasanya terjadi akibat trauma otak setelah kecelakaan, penggunaan NAPZA, atau akibat HIV," ujar staf pengajar di Departemen Neurologi FKUI-RSCM itu melalui siaran pers RSUI, dikutip Selasa (18/10).

Pukovisa menuturkan, orang-orang dapat menanggulangi pikun, salah satunya dengan mengenali tanda dan gejala LALILULELO, yang merupakan akronim dari Labil (sering labil emosi atau pendiriannya), Linglung, Lupa, Lemot, dan Logika menurun.

Baca juga: Penderita Diabetes Diingatkan untuk Rutin Periksa Kesehatan Mata

Selain itu, menanggulangi pikun juga bisa dengan menerapkan formula 4-4-2 untuk menganalogikan persyaratan otak tetap sehat. 

Formula ini antara lain bebas empat pengganggu otak yakni zat neurotoksik dan adiktif, penyakit karidovaskular dan neurotoksik, pengalaman yang merusak otak, serta penyakit otak).

Kemudian, empat bahan baku optimal yang dapat menjaga kesehatan otak yakni nutrisi, istirahat yang cukup, olahraga dan aktivitas seni, serta koleksi memori yang bernilai misalnya memilih memori atau pembelajaran sesuai prioritas untuk pengembangan diri.

Terakhir, sambung Pukovisa, yakni dua karakter mulia berupa kecerdasan dan kreativitas.

Di sisi lain, dia juga menyarankan orang-orang melakukan deteksi dini demensia dan tidak termakan hoaks. 

Menurut dia, sekitar 20%- 30% demensia memiliki hubungan dengan genetik, sehingga khususnya orang dengan riwayat keluarga demensia, perlu melakukan deteksi dini.

Pukovisa lalu menyebutkan faktor risiko demensia antara lain kurangnya aktivitas dan olahraga, makanan tidak bernutrisi, mengonsumsi alkohol dan rokok, serta mengonsumsi obat tidur yang berkepanjangan.

Faktor risiko lainnya yakni memiliki masalah medis yang sudah ada sebelumnya misalnya pernah mengalami kecelakaan, penyakit diabetes, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.

Pukovisa berpesan agar masyarakat tidak menyepelekan lupa serta aktif melakukan deteksi dini keluhan lupa, karena lupa dapat ditangani oleh ahlinya, semakin cepat terdeteksi maka akan semakin baik. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat