Sejarah Meganthropus Paleojavanicus, Ciri-Ciri Manusia Purba Pertama di Indonesia
![Sejarah Meganthropus Paleojavanicus, Ciri-Ciri Manusia Purba Pertama di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/2bedd1f7a0d9321233fb90e5c2a175d3.jpg)
SEJARAH menjadi peristiwa yang sangat penting untuk diketahui dan pahami. Ini menjadi acuan serta pedoman kehidupan masa mendatang, seperti penemuan fosil manusia purba. Di Indonesia, Meganthropus paleojavanicus merupakan fosil manusia purba tertua.
Selain dikenal paling tertua, Meganthropus paleojavanicus sudah ada sejak 1,9 juta tahun lalu, bahkan sudah bermukim di Jawa. Lantas di manakah Meganthropus paleojavanicus ditemukan dan seperti apa bentuk serta ciri-cirinya? Berikut penjelasan lengkap yang dirangkum dari berbagi macam sumber.
Penemu dan lokasi ditemukan
Tahukah kamu penemu Meganthropus paleojavanicus ialah G.H.R Von Koenigswald pada 1941. Berdasarkan buku ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer, disebutkan jenis manusia purba ini memiliki struktur tulang yang besar.
Fosil Meganthropus paleojavanicus ditemukan di daerah Sangiran, Jawa Tengah. Sekarang Sangiran menjadi situs arkeologi di pulau Jawa.
Berdasarkan penelitian GHR Von Koenigswald dari sungai Bengawan Solo dari 1936-1941. Diperkirakan manusia raksasa jawa ini berasal dari lapisan Pleistosen bawah.
Adapun bagian yang ditemukan pada saat itu, yaitu rahang bawah dan rahang atas dan gigi lepas. Oleh karena fosil tersebut berukuran sangat besar dan menyerupai raksasa, von Koenigswald menyebutnya Meganthropus paleojavanicus.
Von Koenigswald-lah yang memberikan nama Meganthropus paleojavanicus yang berarti manusia raksasa dari Jawa. Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang bermakna manusia, paleo berarti tertua, dan javanicus berarti Jawa.
Kehidupan Meganthropus paleojavanicus
Pola kehidupan Meganthropus paleojavanicus masih nomaden alias berpindah-pindah tempat serta mencari makan dengan cara berburu dan meramu. Namun, fragmen fosil Meganthropus Paleojavanicus yang ditemukan sangat sedikit. Hingga saat ini, belum ditemukan alat-alat yang digunakan oleh jenis manusia purba.
Para ahli juga mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi keberadaan dan kebudayaan yang mereka tinggalkan. Hal ini pun memicu perbedaan pendapat di kalangan para ahli.
Sebagian ahli menganggapnya sebagai Pithecanthropus. Sebagian lain meyakininya sebagai Australopithecus. Di Afrika, ditemukan fosil yang berasal dari lapisan yang sama dengan Meganthropus.
Di sekitar fosil tersebut juga ditemukan peralatan dari batu yang masih kasar. Diduga mereka menggunakan peralatan memasak yang masih sangat kasar, karena dibuat dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan membenturkan batu dengan permukaan yang lain.
Pecahan dari benturan batu akan menyerupai kapak. Alat inilah yang kemudian digunakan untuk mengumpulkan makanan dan memasak. Peralatan tersebut berupa kapak penetak serta alat-alat serpih.
Ciri-ciri Meganthropus paleojavanicus
1. Tulang pipi tebal Kening menonjol.
2. Mempunyai tonjolan kening yang mencolok dan tulang pipi yang tebal.
3. Tidak memiliki dagu.
4. Gerahamnya besar-besar seperti manusia.
5. Berbadan tegap.
6. Bentuk muka diduga masif.
7. Rahang bawah sangat tegap.
8. Memiliki bentuk gigi homonin.
9. Memakan tumbuh-tumbuhan.
10. Otot kunyah sangat kuat.
11. Kepala bagian belakang sangat menonjol.
12. Volume otaknya sebesar 900 cc.
13. Memiliki tinggi sekitar 2,5 meter.
Selain Meganthropus paleojavanicus, ada beberapa fosil manusia purba lain yang ditemukan di Indonesia yakni Pithecanthropus dan Homo sapien. Nah, itulah sejarah tentang Meganthropus paleojavanicus, manusia purba tertua di Indonesia. Semoga bermanfaat. (OL-14)
Terkini Lainnya
Penemu dan lokasi ditemukan
Kehidupan Meganthropus paleojavanicus
Ciri-ciri Meganthropus paleojavanicus
Rayakan HUT, Museum Prasejarah Semedo Gelar Kenduri Budaya Ki Watu Balung 2023
Sungai di Amazon Mengering, Sejumlah Relief Kuno Bermunculan
IAAI: Kebakaran Museum Nasional Musibah Besar Arkeologi
UNESCO Setujui 4 Global Geopark Baru di Indonesia
Fakta Situs Manyarejo Sangiran yang Jadi Tempat Pertemuan Arkeolog
Situs Pemakaman Tertua di Dunia Ditemukan di Afrika Selatan
Peneliti Ungkap Kapan Neanderthal dan Homo Sapiens Melakukan Kawin Silang
Perilaku Bonobo Memberikan Petunjuk tentang Aliansi Manusia Purba
Penataan Ulang Situs Sangiran Akan Libatkan Masyarakat
Kapolres Sorong Didesak Dicopot Buntut Pengetikan 'Manusia Papua' Menjadi 'Manusia Purba'
Fosil Kerangka Manusia Purba Modern Asal Maros Diteliti
Tiga Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap