Geruduk Kemenkes, Buruh Demo Tuntut Menkes-Kepala Badan POM Mundur
![Geruduk Kemenkes, Buruh Demo Tuntut Menkes-Kepala Badan POM Mundur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/12413e72ea0b701acc6da34c7adbf74f.jpeg)
MASSA buruh dan organisasi serikat pekerja menyuarakan sejumlah tuntutan dalam aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Kesehatan pada Jumat (28/10/2022). Poin utamanya mendesak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan POM Penny Lukito mengundurkan diri.
Mereka menilai kedua petinggi tersebut telah kebobolan sehingga terjadi musibah yang telah merenggut ratusan nyawa anak Indonesia. Langkah mundur disebut sebagai bagian dari komitmen dan tanggung jawabnya.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Wisatawan Diminta Waspada
"Kami meminta Menteri Kesehatan dan Kepala Badan POM bersikap ksatria untuk mundur atas banyaknya orang yang meninggal dunia," seru Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, Jumat (28/19/2022).
Pemerintah, kata dia, tidak cepat tanggap melihat situasi sehingga ratusan anak meninggal akibat mengonsumsi obat yang di dalamnya terdapat kandungan zat berbahaya.
"Menteri Kesehatan seperti tidak punya feeling dan insting sebagai seorang petinggi di dalam departemen kesehatan," ujar Iqbal.
"Kepala BPOM juga lalai. Meski telah mengatakan semua memenuhi prosedur, faktanya senyawa berbahaya bisa lolos dikonsumsi anak-anak hingga banyak yang meninggal dunia," imbuhnya.
Selain itu, buruh juga menyuarakan empat tuntutan lainnya. Mereka meminta pemerintah mengusut tuntas kasus meninggalnya ratusan pasien anak akibat gangguan ginjal akut di Indonesia.
Tuntutan berikutnya ialah mendesak dilakukannya investigasi terpadu terhadap industri obat-obatan yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut. Pemerintah juga diminta membentuk tim pencari fakta nasional.
"Harus ada investigasi menyeluruh pada pabrik-pabrik obat farmasi besar. Jangan mengedepankan komersialisasi, harus dibuat tim pencari fakta dari Komnas HAM, Komnas anak, dan ahli-ahli atau guru besar farmakologi dari universitas terkemuka," kata Iqbal.
Terakhir, demonstran meminta kejadian ini segera ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) gagal ginjal akut. (Ren/A-3)
Terkini Lainnya
Saksi Ahli Perkuat Bukti Pelanggaran HAM dan Hak Konsumen pada Sidang GGAPA
Hampir Dua Tahun Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Minta Maaf
Proses Mediasi Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak Masih Mandek
Gugatan Class Action Ginjal Dinyatakan Sah, Derai Tangis Ibunda Sambut Putusan Hakim
Obat Sirop Buatan India Tewaskan 18 Anak Uzbekistan
Polisi Menggeledah Tiga Gudang PT Afi Pharma
Wamenkes Sebut dari 1 dari 10 Anak Sudah Merokok
Pemerintah Siapkan 2.500 Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis
One Health Cegah Penularan Penyakit dari Hewan ke Manusia
Tolak Status KLB, Menkes Pilih Datangkan Obat Gagal Ginjal Akut
UI Kukuhkan Wamenkes Dante Sebagai Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap