Pakar Atasi Penyakit Jantung dengan Preventif, bukan Kuratif
![Pakar: Atasi Penyakit Jantung dengan Preventif, bukan Kuratif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/a75bf1c85a428a06dd97451e562fe30a.jpg)
PENCEGAHAN penyakit jantung harus dilakukan secara preventif, bukan kuratif. Langkah itu bisa dilakukan dengan memperkuat regulasi kesehatan yang membatasi penggunaan rokok dan konsumsi gula, garam, lemak (GGL).
"Yang harus dilakukan adalah mencegah sejak dini," kata Pengurus PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan PP Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr Iqbal Mochtar, Minggu (27/11).
Ia menyebutkan, di berbagai negara terdapat program nasional penanggulangan obesitas untuk mengontrol tekanan darah, diet dan exercise warganya. Hal itu, sebut Iqbal, belum ada di Indonesia.
Pemerintah juga belum sepenuhnya membatasi konsumsi dan iklan rokok padahal itu menjadi faktor risiko utama penyakit jantung koroner. "Di satu sisi pemerintah biarkan rokok berkembang dan disisi lain mau mengobati. Akibatnya paradoks," ujarnya.
Demikian juga dengan konsumsi garam, gula, lemak (GGL) yang seharusnya diatur dengan benar-benar dari penjualan dan konsumsi masyarakat.
"Ini hulunya, ini yang mesti diprioritaskan. Pencegahan lebih penting dari pengobatan dan lebih efisien. Negara lain punya program nasional kok," katanya.
Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sementara data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018.
Bahkan penyakit jantung menjadi beban biaya terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sekitar Rp7,7 triliun.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan sejauh ini, Kemenkes sudah menyosialisasi dan mendorong masyarakat untuk banyak beraktivitas fisik. Hal itu sebagai upaya pencegahan penyakit jantung dan penyakit tidak menular (PTM) lainnya.
"Ini peningkatan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) pada kolesterol, diabetes, dan lainnya. Kemudian mendorong aktivitas fisik masyarakat," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, edukasi di layanan primer terus dilakukan melalui kampanye, antara lain kampanye imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, skrining penyakit, dan kepatuhan pengobatan.
Selain pencegahan, intervensi lain untuk pengobatan jantung adalah operasi pasang ring. Menkes Budi meminta agar operasi jantung pasang ring bisa dilakukan di 514 kabupaten/kota untuk mengatasi kasus penyakit jantung yang terus meningkat.
"Saya minta 514 kabupaten/kota bisa operasi pasang ring. Semua provinsi harus bisa operasi gagal jantung terbuka dan bedah otak terbuka," ujar Budi.
Butuh anggaran Rp31 triliun sampai 2027 untuk menjadikan 514 kabupaten/kota bisa melakukan operasi jantung. Untuk tahap 1 Kemenkes menyediakan anggaran Rp17,9 triliun dan Rp13,1 triliun di tahap 2. Ini sungguh dana yang besar.
Di sisi lain, patut dipertanyakan efektivitas kebijakan pencegahan yang dilakukan Kemenkes melalui kampanye-kampanyenya. Sebab, faktanya jumlah penyakit jantung terus meningkat. (H-2)
Terkini Lainnya
Paparan Polusi Jangka Panjang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
7 Tips Berolahraga Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung
Kelelahan Kronis Tanpa Sebab? Bisa Jadi Ini Gejala Penyakit Jantung
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Waspada, Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Rawan Malanutrisi
Ini Kriteria Penyakit Jantung yang Memerlukan Pemasangan Ring
Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?
Henti Jantung, Kematian Mendadak yang Perlu Diwaspadai
Sudah Pasang Ring Jantung? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Masih Ada
Lingkungan Hijau Membuat Awet Muda, Benarkah?
Kontroversi Suplemen Minyak Ikan: Apakah Saatnya untuk Berhenti Mengonsumsinya?
6 Cara Sederhana Menurunkan Kolesterol Tinggi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap