Kemenkes Tunggu Arahan WHO Soal Penyakit Menular Mgen
![Kemenkes Tunggu Arahan WHO Soal Penyakit Menular Mgen](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/e2232d627c8cae126bf6063ff353d22e.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) masih menunggu arahan dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait adanya temuan kasus penyakit menular Mgen atau Mycoplasma genitalium yang saat ini sedang menggempur Inggris.
Sebanyak 311 ribu orang terkonfirmasi mengidap penyakit menular tersebut. Sementara di Indonesia kasus tersebut belum ditemukan dan Kemenkes masih menunggu arahan WHO untuk penanggulangan dan pencegahannya.
"Hingga kini belum sampai ke Indonesia, saat ini juga belum ada laporan kasus dan kita tunggu sikap dari WHO," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi, Kamis (8/12).
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Mgen adalah penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan infeksi pada semua jenis kelamin. Mgen dapat menginfeksi serviks (mulut rahim), di dalam penis (uretra) atau rektum.
Penyebaran bakteri tersebut melalui kontak seksual tanpa pengaman oleh orang yang terinfeksi. Hingga kini peneliti juga masih melakukan penelitian apakah penyakit ini dapat menyebar dari seks oral atau tidak.
"Seseorang dengan Mgen dapat menularkan infeksi kepada orang lain bahkan ketika mereka tidak memiliki tanda atau gejala," tulis penjelasan CDC.
Baca juga: Penyakit Menular Seksual Bahayakan Janin
Gejala yang ditimbulkan antara lain keputihan, sensasi terbakar saat buang air kecil dan lainnya. Jika tidak diobati, Mgen dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan permanen pada wanita, termasuk penyakit radang panggul.
Pembentukan jaringan parut yang menyumbat saluran tuba, kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), infertilitas (tidak bisa hamil), dan nyeri panggul/perut jangka panjang.
Bagi wanita yang sudah hamil, Mgen mungkin berhubungan dengan persalinan prematur (dini) atau keguguran. Sementara bagi laki-laki masih diteliti terkait dampak jangka panjangnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
Ketahanan Kesehatan Global
Tingkatkan Kewaspadaan Risiko Penularan Flu Burung di Pintu Masuk Negara
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Rokok dan Kanker Paru
Triple Elimination Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Ibu
Ini Bahaya Infeksi HPV, Cegah dengan Skrining dan Vaksinasi
Kondom Tak Mengurangi Risiko Penularan HPV, Kok Bisa?
Angka Kasus HIV di Bengkulu Terus Meningkat
Mengenal 11 Fakta Tentang Penyakit Klamida
Terus Bertambah, Jumlah Kasus Cacar Monyet di Jakarta Jadi 8 Kasus
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap