visitaaponce.com

Methylprednisolone Obat Apa dan Efek Sampingnya

Methylprednisolone Obat Apa dan Efek Sampingnya
Methylprednisolone(Tokopedia)

NYERI akibat peradangan dapat diatasi dengan Methylprednisolone. Lalu apa saja manfaat dan bagaimana efek samping obat ini? Yuk, kita cari tahu!

Apa Itu Methylprednisolone ?

Methylprednisolone adalah obat untuk meredakan peradangan pada berbagai kondisi, termasuk radang sendi, radang usus, asma, psoriasis, lupus, hingga multiple sclerosis. Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan reaksi alergi yang parah.

Baca juga: Atasi Diabetes Cepat dengan Memperbaiki Organ yang Bekerja

Metilprednisolon atau methylprednisolone bekerja dengan cara mencegah tubuh melepaskan senyawa kimia yang memicu peradangan. Dengan begitu, gejala peradangan, seperti nyeri dan pembengkakan, akan berangsur mereda.

Methylprednisolone juga bisa digunakan untuk mencegah reaksi penolakan dari tubuh setelah transplantasi organ. 

Obat ini memiliki efek imunosupresif yang bekerja dengan cara menekan respons sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, reaksi penolakan tubuh terhadap organ yang baru saja di transplantasikan bisa dicegah.

Inilah daftar penyakit yang bisa dikendalikan oleh metilprednisolon berdasarkan organ tubuh.

  • Otak: tuberkulosis meningitis.
  • Darah: leukemia.
  • Usus: penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
  • Mata: neuritis optik, uveitis, dan iritis.
  • Sendi: artritis reumatoid dan demam rematik.
  • Paru-paru: asma dan tuberkulosis.
  • Otot: dermatomiositis dan polimiositis.
  • Kulit: eksim.

Tidak hanya itu, methylprednisolone juga diberikan untuk beberapa penyakit dan kondisi, seperti lupus, masalah sumsum tulang belakang, kanker tertentu, dan multiple sclerosis.

Tujuan pemberian obat ini adalah untuk menambah kadar kortikosteroid di dalam tubuh pada orang yang mengalami masalah kelenjar adrenal sehingga memicu kondisi di atas.

Kortikosteroid ini bersifat anti-inflamasi dan mengendalikan sistem imun (imunomodulasi).

Mengutip situs PubChem, cara kerja metilprednisolon adalah dengan menghambat senyawa sitokin yang memicu peradangan dan reaksi imun berlebih yang mengakibatkan alergi.

Cara penggunaan methylprednisolone

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakan methylprednisolone.

Methylprednisolone jenis suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini dapat diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah, sendi, otot, atau langsung ke area kulit yang sakit.

Untuk methylprednisolone tablet, sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk mencegah sakit maag. Telan tablet secara utuh dengan segelas air putih atau susu.

Jika Anda lupa mengonsumsi tablet methylprednisolone, disarankan untuk segera mengonsumsinya begitu ingat dan jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap guna mencegah gejala memburuk.

Simpan tablet methylprednisolone dalam wadah tertutup di ruangan dengan suhu yang sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau terkena paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Efek samping dan bahaya methylprednisolone

Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami reaksi alergi setelah minum obat, seperti gatal-gatal; kesulitan bernapas; bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Beberapa efek samping methylprednisolone yang dapat terjadi mungkin tidak perlu perhatian medis segera. 

Sembari tubuh Anda menyesuaikan diri dengan obat, efek samping mungkin hilang dengan sendirinya. Dokter juga mungkin dapat memberi tahu Anda tentang cara mengurangi atau mencegah beberapa efek samping methylprednisolone.

Efek samping methylprednisolone yang tidak serius biasanya berupa:

  • Sulit tidur (insomnia), perubahan mood
  • Jerawat, kulit kering, kulit menipis, memar, dan perubahan warna kulit
  • Luka yang tak kunjung sembuh
  • Produksi keringat meningkat
  • Sakit kepala, pusing, ruangan terasa berputar
  • Mual, sakit perut, kembung
  • Perubahan pada bentuk dan lokasi lemak tubuh (terutama di lengan, kaki, leher, wajah, payudara, dan pinggang)
  • Penipisan rambut di puncak kepala; kulit kepala kering
  • Wajah memerah
  • Garis ungu kemerahan di lengan, wajah, kaki, paha, atau selangkangan
  • Peningkatan nafsu makan

Hentikan pengobatan segera dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping  methylprednisolone yang lebih serius, seperti:

  • Agresi
  • Agitasi (resah dan gelisah)
  • Kecemasan
  • Kegugupan
  • Penglihatan kabur
  • Penurunan jumlah urine
  • Pusing
  • Detak/irama jantung tak teratur; cepat atau melambat
  • Mudah marah
  • Depresi
  • Nafas pendek, berisik; berbunyi
  • Mati rasa atau kesemutan di lengan atau kaki
  • Telinga terasa berdebar
  • Sesak napas
  • Pembengkakan di jari, tangan, kaki, atau betis
  • Kesulitan berpikir, bicara, atau berjalan
  • Sulit bernapas saat sedang beristirahat
  • Penambahan berat badan
  • Feses berdarah atau hitam, batuk berdarah
  • Pankreatitis (rasa sakit tak tertahankan di perut bagian atas dan menyebar ke punggung, mual dan muntah, detak jantung cepat)
  • Potasium rendah (kebingungan, detak jantung tak teratur, kehausan parah, sering buang air kecil, kaki tidak nyaman, lemah otot dan perasaan lumpuh)
  • Tekanan darah sangat tinggi (sakit kepala parah, penglihatan buram, telinga berdengung, rasa cemas, bingung, sakit dada, napas pendek, detak jantung tidak teratur, kejang-kejang)

Tidak semua orang mengalami efek samping methylprednisolone. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter Anda. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat