KAMPAK Dukung Upaya Hukum Mahasiswa Apoteker Cari Keadilan
![KAMPAK Dukung Upaya Hukum Mahasiswa Apoteker Cari Keadilan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/289cb9318ea82091b6227b174db3d521.jpg)
PELAKSANAAN try out Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) dilaksanakan pada 3 – 4 Desember 2022 mendapat perhatian khusus dari Koordinator Kesatuan Aksi Memperjuangkan Profesi Apoteker Kuat (KAMPAK), Merry Patrilinilla Chresna,S.Farm. M.Kes.
Dalam siaran pers yang dibagikan kepada redaksi, Minggu (4/12), apoteker Merry, menjelaskan bahwa gugatan mahasiswa apoteker sudah masuk ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
“Mahasiswa apoteker, adik-adik kami sangat berpikir jernih dan tulus. Mereka melihat ada penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan dalam pelaksanaan UKAI,” jelas Merry.
Baca juga : Penuhi Kebutuhan Obat Pasien, Apotik Manfaatkan Aplikasi Online
Merry menambahkan, semoga adik-adik mahasiswa yang sedang berjuang, mendapatkan keadilan.
Mahasiswa apoteker yang tergabung dalam apoteker korban Panitia Nasional Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (PN UKAI) menggugat Komite Farmasi Nasional (KFN) sebagai penyelenggara Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI).
KFN menyalahi tugasnya dengan membentuk PN UKAI sebagai lembaga yang menentukan kelulusan mahasiswa apoteker.
Baca juga : Pharmacoinformatics Perlu Masuk Kurikulum Pendidikan Farmasi
Sementara itu ketika dimintai pendapatnya terkait upaya hukum yang dilakukan adik-adik mahasiswa, Merry memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.
“KAMPAK mengikuti semua proses gugatan serta laporan mahasiswa apoteker, ke berbagai pihak penegak hukum seperti KPK, PTUN Jakarta, Pengadilan Negeri Jakarta Barat,” ungkap Merry.
Rasa salut dan bangga juga disampaikan Merry atas pemikiran dan komitmen Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA ‘45, Rudiyono Darsono, dalam melawan dan memperjuangkan keadilan.
Baca juga : Revitalisasi Layanan Farmasi Klinik di Era Pandemi Covid-19
“Prinsipnya maju melangkah demi moralitas dan integritas patut kita apresiasi, dan menjadi contoh kami yang muda-muda ini,” papar Merry
Rasa yang sama juga ditujukan bagi Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (UTA ‘45) yang berani maju berjuang, kritis, tidak semua kampus memiliki nyali yang sama. Harapannya, upaya ini terus berlanjut hingga mendapatkan keadilan.
Merry berharap kepada kampus-kampus farmasi lainnya, mulai dari ketua yayasan, rektor, dekan, dan kepala program studi untuk bersama-sama berjuang mengikuti apa yang sudah dilakukan kampus UTA ‘45.
“Intinya, sebagai seorang akademisi dan pendidik, sudah sepatutnya berpikir kritis, hapus segala bentuk pungli atas nama kompetensi, pembinaan, pembekalan atau apapun,” tutup Mery. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Kimia Farma Catatkan Kenaikan Pendapatan pada 2023
Beri Akses Kesehatan Mancanegara, Lifepack Kerja Sama dengan MaNaDr Singapura
Apotek Pendidikan Universitas Pancasila akan Menjadi Permodelan
Soft Launching Oemah Herborist di Outlet Kimia Farma Apotek
Penuhi Kebutuhan Obat Pasien, Apotik Manfaatkan Aplikasi Online
Abdy Yuhana Serukan Keadilan untuk Bung Karno, yang sudah Berjasa bagi Bangsa
Ashabul Kahfi Ajak Mendoakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina
Ketidakadilan Sosial Dinilai makin Memburuk 10 Tahun Terakhir
Mewujudkan Keadilan Sosial, Esensi Sila Kelima Pancasila
Menghidupkan Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kedua Pancasila
Respon Legislator Demokrat terhadap Putusan Bersalah Donald Trump
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap