visitaaponce.com

Himpaudi PAUD Jadi Fondasi Pencegahan Antikorupsi

Himpaudi: PAUD Jadi Fondasi Pencegahan Antikorupsi
Ilustrasi pendidikan antikorupsi kepada anak usia dini.(ANTARA)

UPAYA pencegahan korupsi pada anak seharusnya dilakukan sejak usia dini. Pasalnya, setiap anak lahir sejatinya dengan potensi jujur. Namun, apa yang didengar, dilihat, dan dialami saat tumbuh kembangnya bakal tersimpan di memori otaknya.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Netti Herawati di sela peluncuran buku '30 Praktik Baik Pencegahan Korupsi di Jenjang PAUD' dan seminar bertajuk 'PAUD Fondasi Pencegahan Korupsi di Indonesia', Jumat (16/12).

Acara itu dihadiri 30 finalis Apresiasi Pendidik Pejuang PAUD Manjur dari berbagai wilayah di Indonesia, serta 250 peserta ketua Himpaudi provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Yogyakarta, dan Lampung.

Menurut Netti, memori tersebut yang menjadi penentu sikap, tindakan, dan perilaku jujur anak di usia selanjutnya.

"Tingginya korupsi dan budaya ketidakjujuran tergantung pendidikan yang memberikan learning dan pembiasaan. Lalu, inilah menjadi memori yang mendasari perilakunya koruptif atau tidak," kata Netti dalam keterangan yang diterima, Sabtu (17/12).

Netti menambahkan, orang dewasa hari ini tergantung pada learning dan memorinya sejak usia dini. "Sehingga kami meyakini PAUD adalah fondasi pencegahan antikorupsi," katanya.
 
Dengan demikian, lanjut Netti, peran guru sangat vital dalam tahap ini. Menurut dia, PAUD berkualitas harus memiliki guru yang profesional mengembangkan nilai kejujuran.
 

Baca juga: Laznas Mandiri Amal Insani Gelar Khitanan Massal 1.800 Anak Yatim dan Duafa


"Ada banyak tugas guru PAUD, mengembangkan semua nilai karakter di antaranya nilai jujur. Bukan hanya itu, guru PAUD juga diamanahkan mewujudkan anak bergizi baik dan sehat," ujarnya.
 
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam sambutannya mengatakan, salah satu dasar pendidikan karakter ialah kejujuran. Karena itu, Kurikulum Merdeka memasukkan karakter sebagai hal yang tidak terpisahkan dari pembelajaran di kelas.
 
"Semakin dini kita melakukan pendidikan antikorupsi, semakin baik bagi Indonesia. Pendidikan karakter harus berbasis proyek sehingga nilai jujur ini dapat dikembangkan secara nyata," ujar Nadiem.
 
Selain itu, dengan kejujuran, peserta didik akan tumbuh menjadi Pelajar Pancasila yang cerdas serta berkarakter. Mereka juga akan menerapkan nilai jujur untuk kehidupan sehari-harinya.
 
"Bukan hanya guru di PAUD tapi harus bersama dengan orangtua di rumah," kata Nadiem.
 
Seminar nasional yang diiringi dengan peluncuran buku juga diisi dengan penyerahan penghargaan dari Himpaudi kepada Mendikbudristek. Anugerah ini diberikan atas dedikasi Nadiem yang memahami diskriminasi pendidik PAUD selama 17 tahun terakhir melalui RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). (RO/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat