visitaaponce.com

Naik 300, Jemaah Umrah Keluhkan Harga Hotel di Tanah Suci

Naik 300%, Jemaah Umrah Keluhkan Harga Hotel di Tanah Suci
Muslim berjalan di teras masjid usai melaksanakan Shalat Subuh di Masjidil Haram Mekkah, Arab Saudi, Kamis (1/12/2022).(Antara)

DIRJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan kenaikan harga hotel di Arab Saudi yang mencapai 300% saat ini hanya bersifat musiman. Mahalnya akomodasi hotel ini dikeluhkan para jemaah umrah.

Hilman menyampaikan harga penginapan di Tanah Suci semula masih berkisar 400-500 Riyal. Namun, di masa libur akhir tahun ini harga penginapan naik signifikan menjadi 1.500 Riyal atau kira-kira setara Rp6 juta semalam.

“Kalau dari Kemenag ya tidak ada solusinya. Dan ini hanya musiman. Hanya berlaku saat peak season (musim liburan akhir tahun),” jelas Hilman kepada Media Indonesia, Senin (2/1).

“Cuma kami mengingatkan agar biro travel umrah itu bagusnya bisa memitigasi hal itu. Seperti misalnya cara mengatur jadwal yang lebih pas untuk jemaah umrah. Bulan-bulan ini memang berbeda dengan tahun lalu yang masih dibatasi karena Covid. Sekarang ini orang dari seluruh dunia memilih waktu yang relatif sama untuk berangkat umrah. Makanya harganya jadi tinggi sekali,” tambah dia.

Hilman menyebut bulan lalu ia baru saja meninjau situasi hotel di Arab Saudi. Dia mengungkapkan bukan hanya warga negara Indonesia yang mengeluh atas kenaikan harga dan kesulitan mendapatkan hotel.

“Hampir semua di seluruh dunia. Sudah seperti orang haji di sana itu. Penuh sekali. Saya bulan lalu kan di sana. Apalagi Desember. Ada yang mengeluh jauh sekali dapat hotelnya. Tapi konteksnya kan bagaimana travel umrah, diharapkan kalau misalnya mencari alternatif pengganti hotel yang sesuai harga awal yang dibayarkan jemaah itu bisa memberikan layanan yang fair dan proporsional untuk jemaahnya,” ujar Hilman.

“Bagaimana mereka bisa mengomunikasikan ke jemaah. Mengembalikan uangnya separuh, atau seperti apa. Sesuai dengan budget yang disesuaikan. Pokoknya concern kita, mudah-mudahan, meskipun tempatnya mungkin agak jauh dari masjid, tempat ibadah, jauh dari Masjidil Haram, Nabawi, ya harus dipahami bersama-sama. Tinggal fairness yang dibangun bersama-sama antara travel dan jemaah. Jangan sampai ada yang dirugikan,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Azhar Gazali menyarankan agar masyarakat yang ingin menjalankan ibadah umrah sebaiknya mengikuti program tabungan umrah agar dapat mengetahui jadwal yang tepat. Hal itu diharapkan bisa meminimalisir keluhan harga yang naik atau kesulitan mendapatkan hotel saat berada di Tanah Suci.

"Saran saya ikut program tabungan umrah, dana talangan umrah. Atau kalau memang booking di waktu yang mepet, harus bersedia menggunakan hotel yang jaraknya jauh," pungkasnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat