visitaaponce.com

Konversi Pengalaman ke SKS, Kuliah S2 Bakal Lebih Cepat dengan Program RPL

Konversi Pengalaman ke SKS, Kuliah S2 Bakal Lebih Cepat dengan Program RPL
Program MM Executive Binus Business School(Dok. Binus)

SETELAH Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Permendikbudristek 41/2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), kini kuliah jenjang Pascasarjana atau S2 bisa ditempuh dengan waktu yang lebih singkat. 

Program RPL mengakomodir pengalaman kerja calon mahasiswa dapat dikonversikan ke dalam satuan kredit semester (SKS), sehingga waktu kuliah akan lebih efisien.

Head of Master Management (MM) International Program, Binus Business School (BBS) Dewi Tamara mengungkapkan bahwa pihaknya akan mulai menyelenggarakan program RPL, yaitu RPL Track MM Executive pada Maret 2023. Program ini menawarkan penyetaraan akademik atas pencapaian calon mahasiswa.

"Apabila ia memiliki pengalaman kerja atau telah mengikuti sejumlah sertifikasi yang termasuk dalam materi yang diakui, maka mereka dapat mengikuti program RPL ini untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen (MM) dengan lebih efisien," ucap Dewi dalam keterangannya, Kamis (26/1).

Melalui program ini, mahasiswa bisa melanjutkan studi ke jenjang Pascasarjana dengan durasi yang lebih singkat. Sehingga akan lebih efisien dalam aspek biaya, namun tetap mengutamakan kualitas.

Meskipun tergolong program baru, kata Dewi, RPL Track MM Executive memiliki sistem perkuliahan yang didesain untuk top executive. Pihaknya selalu berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang tidak hanya edukatif, namun juga aplikatif.

"Itu artinya, materi perkuliahan yang disampaikan dosen nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Dosen dan tenaga pendidik akan menyajikan contoh real case, baik dalam skala lokal maupun global, sehingga mahasiswa nantinya bisa menyelesaikan permasalahan serupa di dunia nyata," jelasnya.

Baca juga : Dewan Pers Minta Media Massa Daftarkan Akun Medsosnya

Dekan Binus Business School Master Program, Rini Setiowati menjelaskan, program ini pun telah didesain secara holistik untuk mencetak pemimpin bisnis masa depan yang inovatif dengan kemampuan menyusun strategi manajemen dan mengelola bisnis secara global. 

Tidak sekadar memberikan pengetahuan mengenai cara mengembangkan soft skills penting, seperti speed-reading, strategic thinking, dan top executive presentation, program ini juga dirancang untuk dapat meningkatkan perspektif seputar isu-isu bisnis global dan kontemporer, seperti lingkungan, sosial dan pemerintahan.

"Dengan memiliki akreditasi nasional dan diakui dunia internasional program MM Executive di Binus menggunakan case-based learning. Mahasiswa diajak untuk mempelajari kasus global serta kasus lokal. Selain itu juga mahasiswa menggunakan simulasi online dari Harvard seperti Balance Scorecard, simulasi Leadership, Change Management dan General Management," jelasnya.

Selanjutnya, untuk memastikan kualitas perkuliahan yang baik, program tersebut juga didukung oleh fasilitas pembelajaran terkini.

Program ini membuka peluang kerja sama dengan perusahaan melalui program internship yang juga secara aktif mendorong terjalinnya jejaring bisnis.

Adapun, masa studi MM non RPL ditempuh dalam 3 semester. Dengan adanya kurikulum RPL ini masa studi mejadi lebih singkat yaitu 2 semester dan 10 courses. SKS pada semester 1 telah terkonversi dari pengalaman dan pelatihan yang dimiliki oleh calon mahasiswa.

"Untuk persiapan kuliah, mahasiswa RPL Track MM Executive wajib mengikuti masa matrikulasi selama 1 minggu. Sehingga secara keseluruhan, kurikulum RPL Track MM Executive ini hanya terdiri dari 29 SKS, lebih singkat dari program reguler yang terdiri dari 41 SKS. Sehingga waktu studi akan lebih efektif," tutup Rini. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat