visitaaponce.com

Terapi Stem Cell Beri Efektivitas Positifdalam Tangani Penyakit Autoimun

Terapi Stem Cell Beri Efektivitas Positif dalam Tangani Penyakit Autoimun
Stem Cell Research and Development Center, Airlangga University Dr. dr.Purwati, Sp.PD., FINASIM.(Dok.Universitas Airlangga)

TERAPI sel punca atau stem cell terhadap penyakit autoimun memberikan efektivitas yang poisitf bagi pasien. Penyakit autoimun (ADs) merupakan penyakit yang menyerang tidak hanya anak-anak tetapi juga orang dewasa muda, dan orang tua.

Autoimun merupakan penyakit genetik dengan berbagai macam yang melibatkan pembuluh darah, jaringan, pankreas, jaringan tiroid, persendian, kulit, otot dan lainnya.

Penyakit autoimun seperti Addison's disease, Ankylosing spondylitis, Antiphospholipid antibody syndrom (APS), Aplastix anemia, Diabetes mellitus type 1, Lupus erythematosus, dan banyak lainnya.

"Penyakit autoimun ini berkaitan dengan genes, immune regulation, dan enviroment (lingkungan) sebagai pencetus yang bikin berpengaruh. Salah satu faktor pencetus pathogenesis penyakit autoimun seperti fast food, obat-obatan, patogen, dan stress ini memicu Th2 yang menginduksi antibodi menyerang organ-organ yang salah dikenali," kata Stem Cell Research and Development Center, Airlangga University Dr. dr.Purwati, Sp.PD., FINASIM. dalam webinar BRIN, Kamis (2/2).

Stem cell yang memiliki homing dan plasticity telah menunjukkan keefektifan yang luar biasa dalam menghentikan respons imun yang merusak dan memulihkan tubuh ke tingkat fungsi normal dengan memberikan perbaikan tingkat sel dari kerusakan, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi peradangan.

Baca juga: Perawatan dengan Sel Punca ? Begini Regulasi dan Tata Caranya

Beberapa penelitian in vitro telah melaporkan bahwa mesenchymal stem cells (MSC) memiliki sifat imunomodulator dan efek imunosupresif pada proliferasi limfosit yang tidak cocok dengan MHC-mismatched lymphocytes, memori dan T-cells yang diaktifkan, B-cells, NK-cells dan dendritic cells.

Purwati memaparkan hasil terapi stem cell terhadap penyakit autoimun yang menunjukkan hasil yang positif seperti kadar hemoglobin meningkat setelah injeksi sel punca. Kemudian peningkatan C3 dan C4 juga terjadi sehingga menunjukkan penurunan dari indikasi penyakit.

"Stem Cell pada pasien autoimun punya pernan dalam meregulasi autoimun disease mulai dari Hemoglobin (Hb), Leukocytes, dan hsCRP," ujarnya.

"Selama ini menggunakan terapi stem cell untuk penyakit autoimun dalam analisis cuku lumayan bagus bisa 70-75 persen ke atas, dari situ evaluasinya dari obat yang sebelumnya dipakai, kondisi klinis, kondisi Laboratorium, terjadi perbaikan lab, terjadi pengurangan obat, bahkan ada yang beberapa stop obat juga," tambahnya. (Iam/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat