visitaaponce.com

Deteksi Dini akan Perpanjang Harapan Hidup Pasien Kanker Payudara

Deteksi Dini akan Perpanjang Harapan Hidup Pasien Kanker Payudara
Warga melakukan rontgen mamografi pada kegiatan Millennial Goes Pink deteksi dini penyakit kanker payudara dan mamografi di Bekasi.(MI/GANA)

DOKTER spesialis bedah konsultan onkologi Samuel Haryono mengingatkan jika kanker payudara terdeteksi dini, harapan hidup pasien akan besar, bahkan sama seperti kolega mereka yang sehat saat ini.

"Kalau kamu stadium masih awal, your survival rate itu akan sama dengan temenmu SD atau SMP yang sehat sekarang. Karena dia masih lokal harapan hidup besar. Pengobatan tidak macam-macam," kata dokter yang merupakan anggota Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) di Jakarta, dikutip Selasa (14/2).

Prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam lima tahun bisa mencapai 90%-95% pada Stadium 1, 70%-75% pada Stadium 2, serta 10%-25% pada Stadium 3 dan 4. Angka itu menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan oleh setiap individu.

Baca juga: Waspadai Gejala dan Tanda Kanker Payudara

Tidak hanya itu, menurut Samuel, apabila kanker terdeteksi dalam stadium dini, payudara pasien masih bisa diselamatkan sehingga tidak perlu menjalani mastektomi atau prosedur pengangkatan seluruh jaringan payudara.

"Your breast is being preserved, conserved. Ayo datang lebih awal. Maka deteksi dini, kalau bisa skrining, kalau bisa cancer prevention, nanti era kita harus sudah periksa risiko-risiko riwayat keluarga," tutur dia.

Pentingnya deteksi dini juga diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi Jeffry Beta Tenggara. Deteksi ini bisa mulai dari pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), pemeriksaan payudara klinis (Sadanis), USG payudara, dan mammografi.

"Early detection save lives. Kalau kita bisa temukan pada stadium yang awal, survival ratenya sangat tinggi dibandingkan dengan stadium empat," kata dia.

Kanker dikatakan sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian terjadi pada 2020. 

Menurut data Kemenkes RI pada 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 penduduk atau berada pada urutan kedelapan di Asia Tenggara.

Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi yakni kanker payudara yaitu sebesar 42 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 orang per 100.000 penduduk, diikuti kanker leher rahim sebesar 23 orang per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 14 orang per 100.000 penduduk. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat