visitaaponce.com

YOAI BeriPenghargaan untuk Keluarga dan Pengasuh Anak dengan Kanker

YOAI Beri Penghargaan untuk Keluarga dan Pengasuh Anak dengan Kanker
Dalam memperingati Hari Kanker Sedunia 2023, YOAI menggelar acara menghias kue DIY Cake khusus untuk para orang tua maupun pengasuh pasien.(Ist)

HARI Kanker Anak Internasional (HKAI), diadakan setiap tahun pada tanggal 15 Februari, dan ini menjadi tanggal penting yang diperingati di seluruh dunia.

Sebagai anggota Childhood Cancer International (CCI) sejak tahun 1999, Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) selalu berpartisipasi dalam menyelenggarakan acara HAKI di Indonesia sejak tahun 2002.

Semenjak pandemi tahun 2021 – 2022 peringatan HKAI dilakukan secara online, namun tahun ini dengan telah melandainya Covid-19 di Indonesia dan telah diberhentikannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),

YOAI bersama dengan Cancer Buster Community (CBC) yang merupakan komunitas survivor kanker anak di bawah naungan YOAI mengadakan peringatan HKAI 2023 di Perpustakaan Nasional pada 19 Februari 2023.

Tahun CCI mengkampanyekan gerakan Better Survival is Achievable #ThroughTheirHands, yang fokus memberikan penghargaan kepada keluarga dan pendamping pasien yang memberikan dampak positif di kehidupan anak-anak dan remaja dengan kanker dalam melawan penyakitnya dan membantu mendampingi pasien dalam mencapai masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Guru Besar Esa Unggul Bicara Tentang Hari Kanker Dunia 2023

João de Bragança, Presiden CCI, menyoroti cinta dan dedikasi tak berujung dari orang tua dan pengasuh anak dengan kanker.

“Anak-anak yang menjalani pengobatan panjang kanker membutuhkan semua perhatian medis yang dapat kami berikan kepada mereka. Ini adalah bagian penting dari proses perawatan,"katanya.

"Namun peran orang tua dan pengasuh itu unik, karena cinta dan perhatian emosional yang hanya bisa mereka berikan. Jadi pada peringatan HAKI tahun ini, kami ingin juga merayakan cinta untuk anak-anak kami yang menderita kanker,” jelas  Bragança melalui siaran pers.

Sejakan dengan CCI, YOAI dalam peringatan HAKI tahun ini pun mengambil tema “#ThroughTheirHands” My Family My Hero, artinya peluang kesembuhan anak dengan kanker dapat dicapai melalui dukungan keluarga.

“Orang tua dan caregiver merupakan sosok penting dalam membantu mendampingi pasien dalam mencapai masa depan yang lebih baik setelah menjalani pengobatan," jelas Rahmi Adi Putra Tahir selaku Ketua YOAI.

"Jadi tujuan YOAI menyelenggarakan acara ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada orang tua atau caregiver yang telah mendampingi pasien kanker anak dalam menjalani pengobatannya hingga selesai serta meningkatkan kebersamaan antar keluarga pasien,” terang Rahmi.

Serangkaian acara diadakan YOAI dalam peringatan HAKI di Perpustakaan nasional, khusus untuk para orang tua maupun pengasuh pasien, di antaranya menghias kue atau DIY Cake.

Nantinya, kue yang sudah dihias akan diberikan kepada keluarga atau caregiver yang telah menemani dan mendukung mereka selama menjalani pengobatan.

Pasien kanker anak beserta keluarga atau caregiver akan melakukan Fingerprint menggunakan cat acrylic yang akan ditempel di sebuah sketsa pohon, dilanjurkan "Library Tour" yang bertujuan untuk sarana edukasi bagi pasien beserta keluarga.

Aktivitas acara Fun Family yang merupakan perlombaan antar keluarga pasien juga diadakan dengan banyak hadiah menarik untuk pemenang.

Semuanya bertujuan sebagai sarana hiburan bagi keluarga pasien kanker anak yang selama ini selalu menemani pada saat menjalani pengobatan.

Sekilas tentang Kanker Anak di Dunia

Setiap tahun, lebih dari 400.000 anak (usia 0-19 tahun) didiagnosis menderita kanker. Kanker anak adalah penyebab utama kematian di banyak negara.

Kelangsungan hidup selama lima tahun bervariasi dari >80% hingga <20% di beberapa tempat, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kanker anak adalah beban penyakit global yang semakin meningkat yang ditandai dengan ketidaksetaraan yang nyata.

Perawatan kanker adalah perjalanan yang panjang dan sangat berat, terutama di negara dengan keterbatasan sumber daya manusia seperti perawat dan dokter.

Keluarga dan pengasuh lantas menjadi bagian yang tak tergantikan dari perjalanan perawatan pasien yang berfungsi  membimbing, mendukung, dan mengadvokasi anak mereka.

Kolaborasi antara keluarga atau pengasuh pasien dengan profesional kesehatan dan pembuat kebijakan sangat penting untuk mencapai kelangsungan hidup yang lebih baik.  (RO/OL-09)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat