Latar Belakang Pemberontakan Andi Azis
PERISTIWA Andi Azis merupakan salah satu rongrongan terhadap pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) dari seorang perwira KNIL yang baru saja diterima sebagai anggota APRIS.
Pada 30 Maret 1950, Andi Azis bersama-sama dengan pasukan KNIL di bawah komandonya menggabungkan diri ke dalam APRIS di hadapan Letnan Kolonel Ahmad Junus Mokoginta, Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur.
Baca juga: Peringati Hari Musik Nasional 2023, Ini Sejarahnya
Latar belakang pemberontakan Andi Azis menjadi salah satu peristiwa atau gerakan perlawanan yang muncul pascakemerdekaan Indonesia pada 1945.
Latar belakang pemberontakan Andi Azis
Sebagai bentuk kesepakatan Konferensi Meja Bundar (KMB), dibentuklah APRIS yang terdiri dari dua unsur. Ada Tentara Nasional Indonesia (TNI) bentukan Indonesia, dan ada Tentara Hindia Belanda atau Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) bentukan Belanda yang diminta meleburkan diri ke APRIS.
Setelah digabung, kedua unsur itu tidak langsung bersatu. Saat itu, ada sentimen bahwa tentara KNIL lebih superior dibanding TNI. Andi Azis merupakan seorang mantan perwira KNIL atau tentara Hindia Belanda yang kemudian bergabung dalam APRIS.
Pelantikan Andi Azis disaksikan oleh Letkol Ahmad Yunus Mokoginta, Panglima Tentara Teritorium Negara Indonesia Timur pada 30 Maret 1950. Di saat yang sama, terjadi gelombang demonstrasi besar di Makassar.
Kelompok antifederal menuntut agar Negara Indonesia Timur segera membubarkan diri dan bergabung dengan Indonesia. Kelompok profederal juga berdemonstrasi untuk mempertahankan Negara Indonesia Timur.
Untuk mengatasi situasi politik yang memanas, pada 5 April 1950 pemerintah RIS mengirimkan sekitar 900 pasukan APRIS yang berasal dari TNI ke Makassar.
Pasukan TNI di bawah pimpinan Mayor HV Worang ini diminta untuk menjaga keamanan. Datangnya para tentara dari Jawa ini rupanya menjadi bentuk ancaman bagi Andi Azis dan kelompoknya yang sama-sama berasal dari KNIL.
Andi Aziz juga beranggapan masalah keamanan di Makassar ini sudah menjadi tanggung jawabnya, bukan orang lain. Guna menghadapi tentara tersebut, Andi Azis dan pasukannya kemudian membentuk Pasukan Bebas.
Tujuan pemberontakan Andi Azis
Saat RIS meresmikan diri sebagai NKRI dan membawa sejumlah Negara Bagian di dalamnya (termasuk Negara Bagian Sumatra Selatan, Kalimantan TImur, dan NIT), sayangnya NIT baru mendapat kabar penyatuan pada 4 April 1950.
Hal ini menyebabkan Andi Azis dan mantan anggota KNIL menentang hal tersebut terutama rencana kedatangan APRIS pada 5 April ke wilayah Makassar. Pasalnya, mereka khawatir akan diperlakukan diskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI.
Pemberontakan Andi Azis saat itu berupa:
- Menduduki sejumlah tempat dan sektor penting badan militer di wilayah Indonesia Timur
- Menangkap Letnan Kolonel AJ. Mokognita, seorang Panglima Teritorium (wilayah) Indonesia Timur
Adapun tujuan pemberontakan Andi Azis adalah ia mengincar kedudukan atau posisi puncak pemerintahan negara federasi di sektor militer bersama Soumokil sebagai tokoh politik dan Sukowati selaku presidennya. (OL-1)
Terkini Lainnya
Latar belakang pemberontakan Andi Azis
Tujuan pemberontakan Andi Azis
Kementerian Penyatuan Korea Selatan Pertimbangkan Bertemu Kelompok Pemberontak Korea Utara
Kolombia Menangguhkan Sebagian Gencatan Senjata dengan Pemberontak EMC
Kolombia dan ELN Lanjutkan Perundingan Damai yang sempat Terhenti
Suriah Kecam Jenderal AS yang Kunjungi Wilayah Kurdi
Tentara Myanmar Gempur Kelompok Pemberontak dengan Serangan Udara
Militer Myanmar Manfaatkan Warga Sipil untuk Jadi Tameng Manusia
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
G7 Peringatkan Dukungan Tiongkok kepada Rusia dalam Perang Ukraine
Ukraina Menolak Usulan Perdamaian dengan Rusia
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Konstruksi Perang yang Maskulin Buat Perempuan dan Anak Jadi Korban
20 Rekomendasi Film Action Perang Terbaik
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap