Pemerintah Antispasi Penularan Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru di Indonesia
![Pemerintah Antispasi Penularan Zoonosis dan Penyakit Infeksi Baru di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/5ab0166f897626db59c5ebfda23b6147.jpg)
Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi penyebaran penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali berupa zoonosis atau penularan penyakit dari binatang ke manusia serta penyakit infeksi lainnya. Beberapa contoh penyakit zoonosis yang bisa menular kepada manusia adalah antraks, leptospirosis, dan rabies.
Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat di masa depan. Hal itu berpotensi menyebabkan terjadinya eskalasi penyakit yang berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, sebesar 60% penyakit yang menginfeksi manusia itu berasal dari binatang, dan sekitar 75% berupa infeksi baru. Beberapa penyakit baru tersebut menimbulkan wabah dan pandemi dan salah satunya adalah covid-19.
Baca juga: Waduh! Wabah Leptospirosis di Pacitan Bertambah Sampai 126 Kasus, 6 Meninggal Dunia
"Proses surveilans tidak hanya dilakukan pada manusia saja tetapi pada binatang. Sehingga surveilans tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan tapi juga Kementerian Pertanian dan juga kementerian lain terkait," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (9/3).
Sebagai contoh, penyakit leptospirosis banyak terjadi di kota-kota besar dengan pemukiman padat. Leptospirosis berasal dari hewan kemudian menginfeksi manusia lewat urin atau darah hewan yang terinfeksi.
Baca juga: Waspada KLB Flu Burung, Kemenkes Sebut Berpotensi Munculnya Zoonosis
Penyebab leptospirosis adalah bakteri leptospira interrogans yang bisa ditularkan oleh anjing, babi, kuda, sapi, dan tikus. Penyakit ini bisa mengakibatkan wabah seperti flu burung yang disebabkan virus H5N1. Di Ekuador dan Kamboja, flu burung telah terdeteksi pada November 2022.
Mengingat ancaman bahayanya yang tinggi, pemerintah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah penularan penyakit yang bersumber dari binatang. Langkah tersebut dilakukan melalui Permenko PMK nomor 7 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru.
"Peraturan ini akan memperkuat surveilans kita bahwa surveilans tidak saja dilakukan untuk manusia tetapi akan dilakukan juga untuk hewan dan beberapa hewan peliharaan," ucap Dante.
Surveilan tersebut bisa melibatkan berbagai macam sektor antara lain Kementerian Pertanian dan Kementerian Dalam Negeri. Semuanya akan bekerja di bawah komando Kemenko PMK.
Faktor Penyebab Penyakit Zoonosis
Di tempat yang sama, Menko PMK, Muhadjir Effendy, menjelaskan terdapat faktor yang mempercepat munculnya penyakit baru antara lain urbanisasi, perusakan habitat asli yang memungkinkan manusia dan hewan hidup berdampingan, perubahan iklim dan ekosistem, perubahan populasi, dan mutasi genetik mikroba.
"Kawasan Asia Tenggara menurut WHO memiliki kondisi yang mudah penyebaran infeksi baru. Indonesia merupakan salah satu negara hotspot di Asia yang punya risiko tinggi terjadinya penyakit infeksius baru dan dapat berdampak pada terjadinya kedaruratan ketahanan kesehatan nasional," ungkap Muhadjir.
Terbitnya Permenko PMK ini, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan, deteksi, dan respons menghadapi potensi terjadinya pandemi di masa mendatang. Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dan berpotensi memberikan dampak pada kesejahteraan rakyat.
"Kebijakan lintas sektor tersebut perlu diiringi dengan penguatan komunikasi, koordinasi, dan peningkatan kapasitas di semua kementerian dan lembaga terkait dengan pemerintah daerah," tutur Menko Muhadjir.
Sayangnya, menurut Muhadjir, sampai sekarang pemerintah daerah kurang menyadari akan hal itu. Padahal undang-undang sudah mengamanatkan itu menjadi fokus pemerintah daerah.
"Dengan adanya Permenko PMK ini mudah-mudahan mengingatkan pemerintah-pemerintah daerah baik di provinsi maupun kabupaten dan kota di Indonesia bahwa ada urusan yang selama ini agak nyaris terabaikan yaitu pencegahan penyakit zoonosis dan penularan baru," tutup Mahfud.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Kenali Penyakit Gondongan dan Cara Mencegahnya
Ditemukan Kasus Flu Burung Varian Baru H5N2, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan
Flu Burung Ternyata Dapat Menular ke Kucing, Ini Tindakan yang Dapat Dilakukan Pemilik Hewan
27 Jemaah Haji Embarkasi Solo Dipulangkan karena Demensia hingga TBC
IKN akan Tiru Freeport dalam Pengentasan Malaria
Triple Elimination Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Ibu
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Anak Obesitas Berisiko Terkena Gejala Demam Berdarah Berat
Infeksi Paru, Jemaah Haji asal Aceh Nasrun Meninggal di Mekah
Kenali Gejala Hepatitis A dan Cara Mencegahnya
Waspada Penyakit Radang Otak yang Gejalanya Mirip Flu
Usia Bertambah, Gejala Kesulitan Berkemih Kerap Muncul pada Perempuan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap