visitaaponce.com

Orangtua Diingatkan Beri Apresiasi pada Anak yang Mulai Belajar Berpuasa

Orangtua Diingatkan Beri Apresiasi pada Anak yang Mulai Belajar Berpuasa
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Mulya Rahma Karyanti mengingatkan orangtua agar memberikan penghargaan atau apresiasi (reward) secara verbal kepada anak ketika mereka mulai belajar berpuasa.

"Biasanya, kalau puasa pertama, sih, mungkin bukanya (berbuka puasa) di siang, terus nanti lanjut lagi. Tapi, kasih apresiasi. Itu saja, sih, intinya. (Misalnya) 'Semangat, ya, karena kita mau puasa, nih, sama-sama mama dan papa'," kata Mulya, dikutip Selasa (28/3).

Menurut dia, sebetulnya tidak ada patokan usia yang ideal bagi anak untuk mulai belajar berpuasa. Dalam hal ini, ibu juga perlu memahami situasi dan kondisi anak, sejauh mana mereka mampu menahan rasa lapar selama menjalankan ibadah puasa.

Baca juga: Ini Makanan yang Harus Anda Hindari Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Orangtua bisa menerapkan metode pembelajaran puasa kepada anak secara bertahap, misalnya mulai dari menahan lapar selama dua jam, kemudian naik tahap menjadi tiga jam, kemudian menjadi setengah hari, hingga akhirnya mampu berpuasa selama seharian.

Selama belajar berpuasa, imbuh Mulya, prinsip yang tetap harus dipegang orangtua adalah tetap yaitu pemenuhan atas kebutuhan nutrisi anak secara lengkap dan seimbang.

Sementara variasi pangan bisa menyesuaikan dengan ketersediaan di rumah. Untuk kebutuhan protein, sebagai contoh, anak bisa mengonsumsi sumber protein hewani tidak hanya dari daging melainkan juga dari telur.

Baca juga: Tips Menjaga Emosi Saat Berpuasa

Asupan gula yang dikonsumsi anak selama berpuasa juga perlu diperhatikan oleh orangtua guna mencegah risiko menderita penyakit diabetes. 

Apabila anak sudah didiagnosa mengalami gizi berlebih atau obesitas dan berisiko diabetes, Mulya menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah, terutama buah karena sudah menyimpan kandungan gula alami.

"Nggak usah diencerkan (menjadi jus buah). Tapi biasanya harus konsultasi sama dokter endokrin khusus diabetes. Mereka (anak dengan diabetes) tetap boleh puasa dan melakukan aktivitas normal, kok, tapi tetap nanti ada obat yang harus diminum," kata Mulya.

Selain itu, konsumsi susu secara berlebihan juga tidak dianjurkan pada anak diabetes. Namun, sebaliknya, kata Mulya, asupan susu justru menjadi penting dan dibutuhkan bagi anak dengan gizi kurang dan susah makan untuk menambah berat badan. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat