visitaaponce.com

Universitas Riau Kembangkan Software Monalaga untuk Cegah Kebakaran Gambut

Universitas Riau Kembangkan Software Monalaga untuk Cegah Kebakaran Gambut
proses pendinginan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut.(Antara Foto/Zaezar)

Panjangnya musim kemarau di 2023 membuat banyak wilayah meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), berbagai antisipasi bisa dilakukan salah satunya melalui software. Universitas Riau (Unri) mengembangkan software bernama Monolaga untuk menghitung kadar air di lahan gambut dengan begitu kebakaran hutan dan lahan gambut bisa diantisipasi.

Monolaga merupakan akronim dari Model neraca Air Lahan Gambut. Software tersebut sudah teruji dengan digunakan pada lahan gambut di kawasan Indragiri Hilir, Riau, dengan luas 81 khg pada 2021–2022.

"Di 2023 masa kemarau lebih panjang maka bisa diestimasi jika BMKG memiliki data hujan dan bagaimana defisit atau surplus berapa juta meter kubik kita bisa atur," kata kepada Media Indonesia saat ditemui di Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (5/4).

Baca juga: Gambut Rentan Terbakar saat Kemarau Panjang, BRGM Minta Semua Pihak Waspada

Bahkan estimasi perhitungan kadar air yang bisa dihitung jauh bisa sampai 1-2 bulan sebelumnya dengan menghitung laporan curah hujan dari BMKG.

"Jika sudah diketahui kekurangan air maka kita bisa tahu 1-2 bulan sebelumnya sehingga kita bisa menampung air hujan di kanal-kanal," ujarnya.

Baca juga: Cegah Karhutla, Operasi TMC Dilakukan Setelah Lebaran di 3 Provinsi

Monalaga ini juga mendapatkan bantuan matching fund Kedaireka dari Kemendikbud-Ristek yang berkolaborasi dengan industri (Sinarmas) dan Badan Restorasi Gambut (BRGM). Monalaga bisa beroperasi di area yang lebih kecil di area kelapa sawit dan kemudian yang di area 2021 sudah mencankup 19 desa di bengkalis dan 2022 di Indragiri.

"Pada 2022 kami fokuskan manajemen air karena restorasi gambut poin utamanya adalah air. Kami mendapatkan funding yang sangat penting karena ketika Indonesia mau melakukan restorasi yanng menjaga air basah," ungkapnya.

Unri melakukan restorasi gambut untuk mengembalikan kondisi gambut serta mencegah terjadinya kebakaran gambut. Dana yang tersedia sebanyak Rp1,2 miliar berasal dari program matching fund Kedaireka dan industri. Kegiatan tersebut melibatkan 34 mahasiswa dari 5 program studi (prodi) antara lain prodi hukum, biologi, pertanian, kehutanan, dan sosial.

"Kegiatan pada 2021 membentuk kawasan pedesaan untuk restorasi gambut dan mangrove. Gol utamanya tindakan kebakaran hutan, restorasi diperkuat, kemudian pada 2022 manajemen air," jelasnya.

Software ini juga akan dikembangkan dan dioperasikan di Jambi dan Kalimantan Barat untuk menghadapi kemarau panjang di tahun ini.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat