Kepunahan Badak Jawa dan Sumatra tidak Terhindarkan
ANCAMAN kepunahan spesies badak yang ada di Indonesia tidak bisa dielakkan. Hal itu diungkapkan oleh pakar badak dari IPB University Muhammad Agil.
"Jadi terkait dengan populasi kecil, bukan hanya badak, tapi spesies yang lain juga terancam. Karena dalam UU tidak ada terminologi tentang pencegahan kepunahan terhadap satwa. Karenanya action dari pemerintah tidak jelas," kata Agil dalam RDPU Komisi IV dengan Pelaku Kegiatan Konservasi dan Lembaga Konservasi, Selasa (11/4).
Agil memperkirakan, untuk populasi badak sumatra saat ini tinggal tersisa di Kawasan Ekosistem Leuser sebanyak 30 ekor. Sementara itu populasi badak jawa terbanyak ada di Taman Nasional Ujung Kulon dengan perkiraan sebanyak 79 ekor.
Baca juga : Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Dilaporkan Hilang
"Untuk badak sumatra 30 ekor itu tersisa di seluruh dunia. Karena di Malaysia sudah punah tahun lalu," imbuh Agil.
Untuk itu, ia menilai perlu upaya serius dalam mempertahankan populasi badak di Indonesia. Salah satunya ialah dengan menggunakan teknologi Aplikasi Teknologi Reproduksi Berbantu (ART) dan Bio-bank.
Agil menyebut, teknologi reproduksi itu telah terbukti berhasil di sejumlah negara. Salah satu contohnya ialah populasi californian condor di Amerika yang berhasil diselamatkan. Pada 1987 lalu populasi californian condor hanya tersisa 27 ekor dan saat ini sudah ada lebih dari 500 ekor dan semuanya sudah dikembalikan ke alam.
Baca juga : Seekor Anak Badak Jawa Terekam di TN Ujung Kulon
Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia Jansen Manansang mengungkapkan hal yang serupa. Dalam rapat terkait dengan konservasi yang dilakukan di Nepal beberapa waktu lalu, ia menyebut hanya badak Indonesia yang berada dalam ancaman kepunahan.
"Semua populasi badak meningkat. Hanya Indonesia yang tertinggal sekali karena ada faktor keamanan perburuan yang masih merajalela dan juga perdagangan satwa," ucap dia.
Ia menilai, perlu pembentukan tim ad hoc nasional untuk menangani konservasi badak jawa dan sumatra dari ancaman kepunahan. Selain itu, perlu upaya lebih kuat dari penegak hukum dalam memperkuat perlindungan badak.
Baca juga : 114 Satwa Endemik Papua Dilepas di Pengunungan Cycloop
"Selain itu upaya reproduksi dibantu teknologi untuk mencegah kepunahan perlu dilakukan. Perlu memperluas kerja sama lintas sektor baik nasional maupun internasional. Banyak sekali pihak internasional yang mau bekerja sama dalam penanganan badak di Indonesia," pungkas dia. (Ata/Z-7)
Terkini Lainnya
KLHK dan Polda Banten Buru Delapan Buronan Pelaku Perburuan Badak Jawa di Ujung Kulon
DPR Ajak Pihak Terkait Lestarikan Habitat Badak Jawa
Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Dilaporkan Hilang
Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
BRIN Temukan 49 Taksa Keanekaragaman Hayati Baru
Wow Burung Langka dari Kolombia ini Pamerkan Bulu Jantan dan Betina
Ikan Pari Jawa Resmi Punah, Peringatan Kepunahan Pertama akibat Aktivitas Manusia
Primula Medogensis, Spesies Tanaman Baru yang Ditemukan di Tibet
Puma Albino Langka Lahir di Kebun Binatang Nikaragua
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap