Wow Burung Langka dari Kolombia ini Pamerkan Bulu Jantan dan Betina
![Wow Burung Langka dari Kolombia ini Pamerkan Bulu Jantan dan Betina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/3578c00f11b5548939ba0ac898f769d5.jpg)
DI sisi kanan tubuhnya, burung ini memamerkan bulu biru khas dan kepala hitam dari Jantan Green Honeycreeper. Di sisi kiri, bulunya berwarna hijau yang indah.
Menurut para ahli, spesimen yang terlihat di Kolombia adalah contoh langka dari "ginandromorfi bilateral", kondisi di mana satu sisi hewan menunjukkan karakteristik jantan dan sisi lainnya betina.
Fotografer amatir John Murillo mengatakan pertama kali melihat burung unik ini melalui lensa kameranya, ketika mendarat di pengumpan untuk menikmati makanan pisang dan anggur di suatu cagar alam di Villamaria di bagian barat Kolombia pada akhir 2019.
Baca juga: Sejumlah Burung Pemangsa di Afrika Terancam Punah
Burung ini kemudian diamati oleh Murillo dan para ahli selama lebih dari satu tahun, tetapi tidak pernah tertangkap.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan bulan lalu di Journal of Field Ornithology, Murillo dan sekelompok ilmuwan burung melaporkan pengamatan pertama kali dari ginandromorfi pada Green Honeycreeper (Chlorophanes spiza) yang masih hidup.
Baca juga: 8 Atraksi Seru di Bali Bird Park, Cek Jadwal dan harga Tiketnya!
"Dalam burung, fenomena ini diyakini muncul sebagai hasil dari kesalahan selama meiosis telur (jenis pembelahan sel), dengan pembuahan ganda oleh sperma yang terpisah," tulis mereka.
"Apakah organ dalam burung tersebut juga ginandromorfi dan apakah itu subur, tidak dapat diketahui," tambah tim tersebut.
Green Honeycreeper adalah burung kecil yang ditemukan di daerah tropis dari selatan Meksiko hingga Brasil.
Murillo, 56, mengatakan kepada AFP bahwa dia merasa sangat beruntung dapat mengamati sesuatu yang sangat berbeda dari apa pun yang pernah kita lihat. Dia juga menceritakan perilaku "aneh" burung tersebut: "selalu sendirian" di pengumpan.
Murillo mengatakan burung itu tampak lebih nyaman dengan manusia daripada dengan sesama jenisnya. "Ini unik di dunia, dan oleh karena itu akan mati," katanya. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
BRIN Temukan 49 Taksa Keanekaragaman Hayati Baru
Ikan Pari Jawa Resmi Punah, Peringatan Kepunahan Pertama akibat Aktivitas Manusia
Primula Medogensis, Spesies Tanaman Baru yang Ditemukan di Tibet
Puma Albino Langka Lahir di Kebun Binatang Nikaragua
Kepunahan Badak Jawa dan Sumatra tidak Terhindarkan
Polres Tasikmalaya Gagalkan Penjualan 22 Kancil
Aurelie Moeremans Kembalikan Burung Peliharaan ke Penangkaran
Conservation Goes To School, PHR Ajak Anak-anak Lestarikan Gajah dan Hutan Riau
Tiga Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Mesangat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap