Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Dilaporkan Hilang
![Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Dilaporkan Hilang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/9e4dd7de807e990efb9ffdd17130850e.jpg)
Yayasan Auriga Nusantara melakukan kajian terhadap populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Banten. Dari kajian tersebut, diketahui sebanyak 15 ekor badak Jawa hilang dari pemantauan kamera dalam beberapa tahun terakhir.
"Lima belas Individu masih tidak terekam setidaknya sampai Agustus 2022," ujar peneliti Auriga Nusantara Riszki Is Hardianto dalam konferensi pers, Selasa (11/4).
Masalah tersebut menjadi lebih pelik lantaran dari total 15 yang hilang, tujuh di antara mereka adalah betina. Itu sangat dikhawatirkan karena berkaitan dengan upaya konservasi penambahan populasi badak jawa di TNUK.
Baca juga: Kepunahan Badak Jawa dan Sumatra tidak Terhindarkan
Riszki menjelaskan, selama ini, hilangnya belasan satwa dilindungi itu tidak dipublikasikan oleh otoritas terkait karena dianggap masih hidup. Anggapan tersebut didasarkan pada tidak ditemukannya tanda-tanda kematian atau tulang belulang.
Saat ini, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), populasi badak jawa pada 2022 tercatat sebanyak 75 ekor. Sedangkan, berdasarkan penelitian Auriga jumlahnya justru lebih kecil.
Baca juga: Penjual Bagian Tubuh Macan Tutul via Facebook di Bekasi Diancam 5 Tahun Penjara
Sementara itu, Ketua Yayasan Auriga Nusantara Timer Manurung mengungkapkan pihaknya memperoleh data dari laporan berbagai pihak yang terlibat langsung dalam upaya konservasi badak Jawa.
Ia menduga hilang atau tidak terekamnya hewan endemik tersebut disebabkan masih adanya perburuan.
“Kami menemukan adanya jerat yang mengarah ke mamalia besar serta adanya lubang pada tengkorak Badak Jawa jantan bernama Samson yang mati pada 2018 lalu,” tutur Timer.
Di samping itu, banyaknya aktivitas ilegal, termasuk yang menggunakan senjata api, masuk ke zona inti lewat berbagai jalur membuat upaya konservasi ini seolah jalan di tempat.
"Ujung Kulon dalam beberapa tahun terakhir sedang salah arah. Kenapa kami melihat begitu? Karena terlihat dari anggaran justru tidak memprioritaskan konservasi badak. Dalam empat tahun terakhir hampir separuh anggaran habis ke JRSCA (Javan Rhino Study and Conservation Area)," kata dia.
Oleh karena itu, Auriga Nusantara mendorong adanya perbaikan menyeluruh terkait proteksi badak Jawa. KLHK juga didorong untuk segera menunjuk penambahan habitat kedua ketimbang meneruskan program JRSCA. (Ant/Z-11)
Terkini Lainnya
Pengembangan Wisata Kesehatan Terus Digencarkan
KLHK dan Polda Banten Buru Delapan Buronan Pelaku Perburuan Badak Jawa di Ujung Kulon
KLHK Cek Jangka Waktu Kematian 26 Badak di Ujung Kulon
One Day Trip Kiec Bikers Jelalahi Area Ikonik Banten Ujung Kulon
Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Empat Pengusaha Tambak Udang Tersangka Perusakan Taman Nasional Karimunjawa Segera Disidangkan
Individu Baru Hiu Paus Ditemukan di Teluk Cendrawasih
Pendaki di TNGGP Ditemukan Meninggal Dunia di Toilet
Mobil Masuk Jurang di TNBTS, Empat Meninggal Dunia
8.525 Orang Padati Kawasan Gunung Bromo saat Libur Panjang
Erni Suyanti Abdikan Hidup untuk Menolong Satwa Liar
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap