visitaaponce.com

Vaksin Covid-19 yang Ada Masih Ampuh Lawan Varian Anyar Arcturus

Vaksin Covid-19 yang Ada Masih Ampuh Lawan Varian Anyar Arcturus
Vaksin covid-19.(Antara Foto/Wahyudi)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan proteksi vaksinasi masih bisa melindungi masyarakat dari covid-19 varian baru yakni Arcturus alias subvarian Omicron XBB 1.1.

"Varian anyar Arcturus diduga bisa menurunkan perlindungan antibodi baik yang didapatkan secara alamiah atau vaksinasi tapi kalau kita lihat 2 kasus baru tidak memiliki gejala yang memberatkan dan yang satu gejala batuk, pilek, dan infeksi paru sehingga harus menjalani perawatan," kata Nadia, Jumat (14/4).

Perawatannya pun sama rata-rata 5-6 hari dan 2 kasus ini sudah sembuh secara sempurna sehingga tidak menjadikannya berat.

Baca juga: Ada Subvarian Baru Arcturus, Angka Kasus Covid-19 Kembali Meningkat

"Jadi kalau kita lihat proteksi imunisasi ini masih cukup bisa melawan varian ini. Tapi yang penting kita bicarakan adalah perlindungan bukan hanya individu tapi yang penting kelompok," ungkapnya.

Diketahui varia arcturus terdeteksi masuk ke Indonesia dengan ditemukannya 2 kasus baru yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri yakni laki berusia 56 tahun dari India dan perempuan 33 tahun tidak ada riwayat perjalanan luar negeri.

Oleh karena itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan booster kedua dan tetap konsisten melakukan protokol kesehatan untuk menjaga kelompok rentan seperti orang dengan komorbid maupun orang dengan usia lanjut.

Baca juga: Covid-19 Nyaris Sentuh Angka 1.000 Kasus Baru

"Bagaimana kita bisa terus menjaga diri kita dan masyarakat bisa booster mumpung kesempatannya masih ada. Kemudian masyarakat diimbau tetap melakukan test covid-19 karena kalau covid-19 harus isolasi," ungkapnya.

"Masyarakat perlu segera mendapatkan vaksin booster kedua dan kalau sakit segera tes dan isolasi atau protokol kesehatan masih jadi kunci melawan varian baru," pungkasnya.

Sementara itu, Angka kasus positif covid-19 di Indonesia kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan tersebut diduga akibat mucul dan menyebarnya varian baru covid-19 bernama Arcturus atau Omicron XBB 1.16.

Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan subvarian Arcturus sebenarnya telah muncul dalam beberapa bulan terakhir. Namun, eksistensinya semakin santer terdengar dalam beberapa minggu terakhir setelah terjadi peningkatan kasus covid-19 dengan subvarian Arcturus.

Kerkhove menyebut varian tersebut memiliki kemampuan penularan lebih tinggi. Namun, pihaknya tidak menemukan kenaikan tingkat keparahan gejala pada pasien covid-19 dengan infeksi Arcturus.

 

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat