visitaaponce.com

Kimia Farma Gandeng Sinopharm Kembangkan Bahan Baku Obat

Kimia Farma Gandeng Sinopharm Kembangkan Bahan Baku Obat
Ilustrasi obat(Pexels)

PT Bio Farma Group melalui anak usahanya Kimia Farma menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sinopharm di Beijing, Tiongkok. Kerja sama yang dilakukan berupa pengembangan Bahan Baku Obat (BBO), Traditional Chinese Medicine (TCM) dan Project Platform TB.

Nota Kesepahaman tersebut ditandantangani oleh Direktur Utama KAEF, David Utama dan President Sinopharm International, Zhou Song dan disaksikan oleh Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir dan Chairman of Sinopharm, Liu Jingzhen.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir melalui keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/4), menyampaikan, bahwa Bio Farma Group telah menjalin berbagai global collaboration sebagai upaya meningkatkan ketahanan kesehatan farmasi nasional.  

Baca juga : Kimia Farma Bukukan Cashflow Positif Sepanjang 2022

Blood Product Recombinant

Saat ini produk dan layanan Bio Farma Group telah digunakan di lebih dari 150 negara. Bio Farma Group telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan global lainnya, di antaranya Perusahaan Farmasi Inggris, Profactor Pharma untuk pengembangan blood product Recombinant Factor VIII.

"Kerja sama Bio Farma dengan Google Cloud, Fitbit dan Connectedlife pada inisiatif kesehatan digital baru,  dan kerja sama dengan MSD untuk memproduksi secara lokal vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV), sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui sinergi, inovasi, dan kolaborasi, jelasnya.

Baca juga : Bio Farma Berkomitmen Utamakan Memasok Vaksin Polio untuk Dalam Negeri

Menurut Honesti dengan ditandatanganinya MOU antara KAEF dengan Sinopharm ini tentunya menjadi kesempatan yang baik bagi Biofarma Group untuk terus menjaga ketahanan kesehatan bangsa.

Hal ini sejalan dengan salah satu program utama Kementerian Kesehatan yaitu meningkatkan ketahanan kefarmasian dan alat Kesehatan.

"Salah satu agenda peningkatan ketahanan sektor farmasi adalah meningkatkan pemenuhan kebutuhan Bahan Baku Obat  atau Active Pharmaceutical Ingredients (API) kimia, produk biologi, vaksin, produksi dalam negeri.

"Vaksin IndoVac produksi Bio Farma merupakan salah satu hasil nyata  kemandirian industri farmasi nasional dengan Tingkat Komponen Dalam  Negeri (TKDN) sembilan puluh persen," terangnya.

Direktur Utama KAEF, David Utama mengatakan bawa kesepakatan ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara Kimia Farma dengan Sinopharm yang telah terjalin baik sewaktu penanganan Covid-19. Kimia Farma mendukung ketahanan Kesehatan nasional, salah satunya dengan penguatan dan percepatan Bahan Baku Obat.

Saat ini Kimia Farma telah memproduksi 14 BBO dan akan terus tingkatkan. Kesepakatan ini juga merupakan bentuk hubungan bilateral kedua negara untuk meningkatkan dan mendorong transformasi industri kesehatan. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat