visitaaponce.com

Gangguan Makan Bisa Ganggu Siklus Menstruasi Remaja

Gangguan Makan Bisa Ganggu Siklus Menstruasi Remaja
Ilustrasi(Freepik)

GANGGUAN makan ternyata bisa menganggu siklus menstruasi dan berdampak buruk bagi kesehatan remaja putri. Hal itu dikatakan Ahli Endokrinologi Anak Frida Soesanti.

Gangguan makan yang dikenal dengan nama ilmiah Anoreksia nrevosa itu biasanya dialami oleh remaja yang ketakutan mengalami kelebihan berat badan.

"Jadi, cukup banyak pasien eating disorder anoreksia nervosa yang akhirnya terganggu menstruasinya. Biasanya mereka terpengaruh oleh standar di media sosial untuk menjadi kurus," kata Frida lewat Instagram Live Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia, dikutip Sabtu (15/4).

Baca juga: Kurang Aktivitas Fisik dan Kebanyakan Main Gawai Jadi faktor Pemicu Hipertensi pada Remaja

Frida mengatakan gangguan makan menyebabkan tubuh remaja menjadi kurang gizi sehingga berdampak pada gangguan siklus menstruasi.

Dalam kondisi normal, siklus menstruasi perempuan terjadi setiap bulan, dengan syarat tubuh minimal memiliki 20% lemak.

Saat seorang remaja putri mengalami gangguan makan, biasanya tubuh mereka tidak memiliki lemak yang memadai sehingga tubuh tidak mampu bekerja optimal.

Baca juga: Kemen PPPA Dorong Institusi Pendidikan Sediakan Materi Edukasi Kesehatan Reproduksi

Ketika remaja putri mengalami gangguan menstruasi, kinerja hormon yang ada dalam tubuhnya menjadi tidak seimbang.

Salah satu masalah hormon yang mungkin timbul pada remaja putri dengan gangguan menstruasi, ungkap Frida, adalah osteoporosis,

"Hormon estrogen yang dihasilkan tubuh memiliki fungsi antiosteoporosis alami bagi perempuan. Ketika hormon itu tidak dihasolkan, akhirnya, tulang menjadi lebih rapuh," kata Frida.

Menurut Frida, untuk mengatasi gangguan menstruasi akibat gangguan makan itu, diperlukan penangan yang tepat tidak hanya dari dokter spesialis endokrin tapi juga pendampingan dari dokter anak, ahli gizi, psikolog, dan psikiater.

Hal itu agar remaja putri bisa mengatasi masalah gangguan makan sehingga berangsung-angsur siklus menstruasinya kembali normal.

Frida menyarangkan para orangtua untuk sering berkomunikasi dengan remaja putri mereka untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi, termasuk masalah menstruasi.

"Orangtua harus sering ajak omong anak karena saat ini penyebab gangguan menstruasi remaja banyak terjadi karena masalah kesehatan mental," pungkas Frida. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat