Gangguan Makan Bisa Ganggu Siklus Menstruasi Remaja
![Gangguan Makan Bisa Ganggu Siklus Menstruasi Remaja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/d2920e53b7ab3da7ed3acfc35acc88f2.jpg)
GANGGUAN makan ternyata bisa menganggu siklus menstruasi dan berdampak buruk bagi kesehatan remaja putri. Hal itu dikatakan Ahli Endokrinologi Anak Frida Soesanti.
Gangguan makan yang dikenal dengan nama ilmiah Anoreksia nrevosa itu biasanya dialami oleh remaja yang ketakutan mengalami kelebihan berat badan.
"Jadi, cukup banyak pasien eating disorder anoreksia nervosa yang akhirnya terganggu menstruasinya. Biasanya mereka terpengaruh oleh standar di media sosial untuk menjadi kurus," kata Frida lewat Instagram Live Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia, dikutip Sabtu (15/4).
Baca juga: Kurang Aktivitas Fisik dan Kebanyakan Main Gawai Jadi faktor Pemicu Hipertensi pada Remaja
Frida mengatakan gangguan makan menyebabkan tubuh remaja menjadi kurang gizi sehingga berdampak pada gangguan siklus menstruasi.
Dalam kondisi normal, siklus menstruasi perempuan terjadi setiap bulan, dengan syarat tubuh minimal memiliki 20% lemak.
Saat seorang remaja putri mengalami gangguan makan, biasanya tubuh mereka tidak memiliki lemak yang memadai sehingga tubuh tidak mampu bekerja optimal.
Baca juga: Kemen PPPA Dorong Institusi Pendidikan Sediakan Materi Edukasi Kesehatan Reproduksi
Ketika remaja putri mengalami gangguan menstruasi, kinerja hormon yang ada dalam tubuhnya menjadi tidak seimbang.
Salah satu masalah hormon yang mungkin timbul pada remaja putri dengan gangguan menstruasi, ungkap Frida, adalah osteoporosis,
"Hormon estrogen yang dihasilkan tubuh memiliki fungsi antiosteoporosis alami bagi perempuan. Ketika hormon itu tidak dihasolkan, akhirnya, tulang menjadi lebih rapuh," kata Frida.
Menurut Frida, untuk mengatasi gangguan menstruasi akibat gangguan makan itu, diperlukan penangan yang tepat tidak hanya dari dokter spesialis endokrin tapi juga pendampingan dari dokter anak, ahli gizi, psikolog, dan psikiater.
Hal itu agar remaja putri bisa mengatasi masalah gangguan makan sehingga berangsung-angsur siklus menstruasinya kembali normal.
Frida menyarangkan para orangtua untuk sering berkomunikasi dengan remaja putri mereka untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi, termasuk masalah menstruasi.
"Orangtua harus sering ajak omong anak karena saat ini penyebab gangguan menstruasi remaja banyak terjadi karena masalah kesehatan mental," pungkas Frida. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?
Siswi SMA dan Tiga Remaja Putri Promosikan Judi Online
Polisi Sasar Pelajar SMA Berantas Judi Online di Bogor
Kasus Perundungan dan Narkoba di Kalangan Remaja Jadi Perhatian Khusus
Tren Pebbling di Kalangan Remaja, Mengapa Generasi Muda Terpesona?
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap