Ibadah pada Malam Id dan Keutamaannya
![Ibadah pada Malam Id dan Keutamaannya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/fb3917fea12b7a71d7ca38eeb0ac7b18.jpg)
MALAM ini merupakan malam Id atau malam Lebaran untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri besok. Umat Islam bergembira menyambut malam Id atau malam Lebaran. Kegembiraan semacam ini termasuk hal yang dianjurkan syariat.
Namun, alangkah baiknya umat Islam tidak hanya bergembira pada malam Id. Lantas apa saja yang mesti dilakukan umat Islam dalam menyambut malam Lebaran, baik Idul Fitri maupun Idul Adha? Apa saja keutamaan atau fadilah bagi yang menghidupkan malam Id?
Takbiran pada malam Id
Umat Islam dianjurkan mengumandangkan takbir pada malam Id mulai dari menjelang maghrib hingga pelaksanaan salat Idul Fitri besok. Berikut dalil takbiran pada malam Id.
Allah SWT berfirman, "Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (QS Al-Baqarah: 185)
Dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat Islam disyariatkan untuk mengagungkan Allah SWT dengan cara takbiran.
Ibn Abi Syaibah meriwayatkan, "Rasulullah keluar rumah menuju lapangan, lalu beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai salat selesai. Setelah menyelesaikan salat, beliau menghentikan takbir. (HR Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)
Ibadah pada malam Id
Untuk menuju tingkatan iman yang lebih besar, seorang muslim semestinya mengungkapkan kebahagiaan dengan melakukan ibadah kepada Allah Ta'ala pada malam Id.
Karena itu, para ahli fikih menyampaikan dianjurkan di malam Id bagi kaum muslimin untuk menghidupkan malamnya dengan ibadah. Di antara cara menghidupkan malam Id ialah dengan salat malam, membaca Al-Qur'an, zikir, atau dengan tetap melaksanakan salat subuh dan isya berjamaah, bahkan (termasuk menghidupkan malam Id) dengan salat subuh berjamaah.
Berkata Imam Nawawi rahimahullah:
قَالَ أَصْحَابُنَا يُسْتَحَبُّ إحْيَاءُ لَيْلَتَيْ الْعِيدَيْنِ بِصَلَاةٍ أَوْ غَيْرِهَا مِنْ الطَّاعَاتِ
Dan berkata para fuqaha Syafiiyyah, dianjurkan menghidupkan dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) dengan salat atau ketaatan-ketaatan yang lain.
Keutamaan menghidupkan malam Id
Bagi umat Islam yang menghidupkan malam Id dengan takbir, ibadah salat malam, zikir, dan lainnya, ada keutamaan atau fadilah yang akan diterima. Berikut dalil keutamaan bagi umat Islam yang menghidupkan malam Id.
Dalam hal ini ada riwayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
مَنْ قَامَ لَيْلَتَيِ الْعِيدَيْنِ مُحْتَسِبًا لِلَّهِ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ
Siapa yang menegakkan dua malam Id mengharap pahala Allah, hatinya tidak akan mati pada hari matinya semua hati. (HR Ibnu Majah Nomor 1.782)
Dalam riwayat lain disebutkan:
من أحيا ليلتي العيد
Siapa yang menghidupkan dua malam Id ...
Keutamaan menghidukan malam Id dengan perbanyak ibadah yaitu ada jaminan hatinya tetap akan hidup meskipun hati-hati yang lain mati. Ini tentu jaminan yang menarik dari Rasulullah SAW.
Menanggapi hadis itu, KH Maimun Zubair atau biasa dipanggil Mbah Moen menyampaikan dalam cuplikan ceramahnya di @gayengco di Instagram bahwa salat pada malam Lebaran (qiyamul lailatul id) itu penting agar hati tidak mati. "Kata Mbah Lirboyo, Mbah Manaf, walaupun kamu tidak pernah salat sunah, jangan sampai meninggalkan salat sunah di malam Lebaran. Paling sedikit dua rakaat bakdiyah isya. Kemudian salat witir tiga rakaat, kalau enggak kuat dua rakaat dan satu rakaat atau satu rakaat biar enggak kelamaan."
Namun, ada yang berkata bahwa hadis itu dhaif. Bagaimana kita beramal dengan hadis dhaif? Berkata Imam Nawawi rahimahullah mengomentari seluruh riwayat yang berkenaan dengan fadilah itu.
وَأَسَانِيدُ الْجَمِيعِ ضَعِيفَةٌ ... وَاسْتَحَبَّ الشَّافِعِيُّ وَالْأَصْحَابُ الْإِحْيَاءَ الْمَذْكُورَ مَعَ أَنَّ الْحَدِيثَ ضَعِيفٌ لِمَا سَبَقَ فِي أَوَّلِ الْكِتَابِ أَنَّ أَحَادِيثَ الْفَضَائِلِ يُتَسَامَحُ فِيهَا وَيُعْمَلُ عَلَى وَفْقِ ضَعِيفِهَا.
Dan semua sanad dari riwayat ini ialah dhaif (lemah). Dan Imam Syafi'i serta para fuqaha Syafiiyyah tetap menghukumi sunah menghidupkan malam Id, padahal haditsnya adalah dhaif? Ini karena sudah dijelaskan di awal kitab bahwa hadis yang berkenaan dengan fadilah amal ditoleransi serta boleh diamalkan meski dia dhaif.
[Al-Majmu'Syarh Al-Muhadzdzab (5/42-43)]
Mari kita hidupkan malam Id dengan takbir, salat malam, membaca Al-Qur'an, zikir, salat fardhu berjamaah di masjid, dan ibadah atau kebaikan lain. Ibadah tersebut dapat kita lakukan, baik yang berada di tempat tinggalnya maupun yang tengah dalam perjalanan mudik. Selamat merayakan Idul Fitri. (Z-2)
Terkini Lainnya
Takbiran pada malam Id
Ibadah pada malam Id
Keutamaan menghidupkan malam Id
Kurban Serempak Empat Ton Daging di Idul Adha 1445 H
Berkontribusi Nyata, Rayakan Idul Adha dengan Pembagian Hewan Kurban
Berkurban
13 Tahun Mengabdi Jadi Marbot, Luqman tidak Menyangka Dapat Hadiah Kurban
PLN Jawa Barat Bagikan Paket Kurban ke 2 Pesantren
Idul Adha Momentum Mendorong Masyarakat Jadi Generasi Amanah
Mantan Wali Kota Bekasi Sambangi Warga Miskin di Malam Takbiran
Polisi Sisir Konvoi Takbiran di Jakarta Utara dan Pusat
686 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Malam Takbiran
Polda Metro Jaya Kerahkan 1.500 Personel Amankan Malam Takbiran
Generasi Salaf Lakukan Takbiran secara Berjemaah
Adab-Adab Menyambut Hari Raya Id
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap