Insya Allah atau Insha Allah, Masya Allah atau Masha Allah
![Insya Allah atau Insha Allah, Masya Allah atau Masha Allah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/fda3da57e4fab4a71f67a4a772ded389.jpg)
BEBERAPA orang biasanya menulis insya Allah atau masya Allah. Namun baru-baru ini sebagian yang lain menggunakan penulisan insha Allah atau masha Allah. Lantas mana yang benar?
Kedua bentuk penulisan itu, baik yang menggunakan sya maupun sha, boleh saja dilakukan. Kok bisa? Ya itu karena kedua kata berasal dari bahasa Arab sehingga yang menjadi patokan yaitu pengucapan atau pelafalan sesuai kaidahnya, bukan penulisan. Mari kita bahas satu per satu.
Penulisan insya Allah
Arab: إِنْ شَاءَ ٱللَّٰهُ
Latin: Insya Allah.
Arti: Jika Allah menghendaki.
Baca juga: Minal 'Aidin wal Faizin: Arti, Penulisan, Pengucapan yang Benar
Biasanya kata insya Allah diucapkan saat kita berjanji kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Frasa ini menunjukkan bahwa kita tidak tahu tentang kepastian masa depan sehingga menyerahkannya kepada Allah yang Maha Kuasa.
Penulisan masya Allah
Arab: مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ
Latin: Masya Allah.
Arti: Yang dikehendaki Allah.
Baca juga: Arti Taqabbalallahu Minna wa Minkum dan Cara Menjawab
Penggunaan kata masya Allah biasanya diungkapkan seorang muslim untuk menunjukkan kekaguman terhadap seseorang, sesuatu, atau kejadian. Kekaguman itu berakhir pada kesadaran bahwa semua merupakan ciptaan dan kehendak Allah.
Asal perbedaan sy dan sh
Kita lihat perbedaan penulisan insya Allah dengan insha Allah atau masya Allah dengan masha Allah hanya terletak pada kata sy dan sh sebagai penulisan huruf ش. Sejatinya Indonesia menggunakan penulisan sy untuk transliterasi huruf ش atau ditulis syin yang merupakan huruf ke-13 dalam urutan abjad Arab.
Baca juga: Kisah Abdullah bin Jakfar Kagumi Budak Beri Makan Anjing Kelaparan
Transliterasi huruf ش menjadi shin (sh) biasanya dipakai di luar negeri seperti Inggris dan Amerika Serikat. Jadi di sana, mereka biasanya menulis insha Allah dan masha Allah.
Kuncinya ش pada insya Allah masya Allah
Karena itu, tidak masalah jika mau menggunakan penulisan insya Allah atau insha Allah dan masya Allah atau masha Allah. Yang jadi masalah yaitu jika pengucapannya tidak benar sesuai kaidah bahasa Arab.
Baca juga: Idgham Bilaghunnah, Bagaimana Cara Membacanya?
Kunci masalah pengucapan insya Allah atau insha Allah dan masya Allah atau masha Allah ada pada pengucapan huruf ش. Artinya, jika pengucapan huruf ش salah berarti salah dalam mengucapkan insya Allah/insha Allah atau masya Allah/masha Allah. Jika pengucapan huruf ش benar berarti benar mengucapkan insya Allah/insha Allah atau masya Allah/masha Allah.
Pengucapan huruf ش
Makhraj atau tempat keluar huruf ش terletak pada bagian tengah lidah dan bagian tengah langit-langit mulut paling atas. Cara pengucapannya ialah suara angin menyebar dengan kuat (sya) sebagaimana dilansir dari www.hariaspriyono.com.
Baca juga: Tulisan Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dalam Arab dan Latin yang Benar
Berikut sifat-sifat huruf ش.
a. Dibaca samar (hams).
b. Lunak (rakhwah).
c. Merendah (istifal).
d. Terbuka (infitah).
e. Menyebar (tafasysyi).
Baca juga: Tulisan Innalillahiwainnailaihirojiun dalam Bahasa Arab yang Benar
Jadi, itu ya pokok permasalahan dari penulisan insya Allah/insha Allah atau masya Allah/masha Allah. Intinya, mau menulis insya Allah, insyaallah, insha Allah, in sya Allah, in sha Allah, insya-Allah, insha-Allah, atau apa pun tidak masalah. Begitu pun dengan kata masya Allah.
Kenapa? Kita sudah tahu kan jawabannya sekarang. Bukan soal penulisan insya Allah atau masya Allah tetapi yang terpenting yaitu pengucapan atau pelafalan huruf ش atau syin/shin harus benar dan tepat sehingga tidak mengubah arti. (Z-2)
Terkini Lainnya
Penulisan insya Allah
Penulisan masya Allah
Asal perbedaan sy dan sh
Kuncinya ش pada insya Allah masya Allah
Pengucapan huruf ش
7 Arti Mimpi Selingkuh Menurut Islam
Ini Arti Mimpi Ular menurut Islam dan Ustadz Khalid Basalamah
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Asmaul Husna Allah Al-Majid Himpun Makna Al-Jalil, Al-Wahhab, Al-Karim
Memahami Asmaul Husna Allah Al-Hakim yang Memiliki Hikmah
Pancasila Sejalan dan Tergolong Syariat Islam
Asmaul Husna: Allah Al-Wasi Punya Keluasan tanpa Batas
Asmaul Husna: Allah Al-Ali Miliki Derajat Kemuliaan yang Tinggi
Asmaul Husna: Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Asmaul Husna: Al-Qabidh-Al-Basith Maha Menyempitkan dan Melapangkan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap