Google Doodle Rayakan Sosok Dokter Perempuan Indonesia Sulianti Saroso
![Google Doodle Rayakan Sosok Dokter Perempuan Indonesia Sulianti Saroso](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/565a7935d2a359b4c18913bcd5ed5626.jpg)
TAMPILAN Google Doodle hari ini menampilkan sosok Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso pada kolom pencarian. Berdasarkan penelusuruan, hari ini bertepatan dengan hari lahir Sulianti Saroso. Hal ini bertujuan untuk menghormati dokter perempuan pertama di Indonesia.
Berikut alasan Google dan profilnya, berikut penjelasan selengkapnya.
Alasan
Dikutip dari laman Google Doodle, Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah seorang dokter asal Indonesia yang dikenal sebagai pakar kesehatan paling populer pada masanya.
Mantan Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) itu terkenal sebagai pakar kesehatan paling signifikan pada masanya. Ia mempromosikan kesehatan ibu hamil dan keluarga
Ternyata, peraih Bintang Mahaputra Pratama itu tidak pernah menyuntik pasiennya. Suliant lebih senang membuatkan resep seraya memotivasi untuk cepat sembuh.
Profil
Perempuan yang akrab disapa Sul saat muda ini memiliki nama asli Julie Sulianti, lahir di Bali, 10 Mei 1917. Nama Saroso diambil dari nama suaminya, setelah ia menikah dengan seorang doktor di bidang ekonomi.
Sulianti menyelesaikan sekolah menengah di Gymnasium, Bandung pada tahun 1935. Sul langsung melanjutkan ke Sekolah Tinggi Kedokteran. Kala itu, Jakarta masih bernama Batavia dan Sekolah Tinggi Kedokteran yang dimaksud dahulu bernama Geneeskundige Hoge Scholl.
Tahun 1942, Sul lulus dan langsung bekerja di Centrale Burgelijke Ziekenhuis atau sekarang dikenal dengan nama RS Cipto Mangunkusumo.
Sulianti pernah berada di tengah-tengah peperangan membantu para pejuang yang terluka. Tak hanya mengobati, anggota Dewan Pimpinan KOWANI itu bahkan mengelola dapur umum untuk memenuhi kebutuhan gerilyawan yang masuk kota.
Perempuan bergelar Profesor Doktor ini juga sempat membantu mengirimkan obat di beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Gresik, dan Demak.
Sesudah kemerdekaan, barulah Sulianti memfokuskan diri pada dunia kedokteran dan bekerja di Kementerian Kesehatan pada 1951-1961. Kala itu, ia bertanggung jawab sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Diakhir kariernya Sulianti Saroso menjadi anggota di WHO selama kurang lebih 25 tahun. Semasa menjabat, hanya ada dua perempuan di WHO. Selain Sul, ada pula seorang dokter perempuan dari India yang bernama Rajkumari Amrit Kaur.
Perempuan asal Karangasem, Bali ini meninggal dunia pada 29 April 1991. Namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit untuk mengenang jasa-jasanya semasa hidup. (Z-3)
Terkini Lainnya
Alasan
Profil
Kemenkes Nyatakan tidak Terlibat Pemberhentian Dekan Unair yang Tolak Dokter Asing
Kenali Gejala Autisme pada Anak untuk Penanganan Tepat
Pelaku Mutilasi Garut Diduga ODGJ
Paifori Targetkan Cetak 1.000 Praktisi Olahraga Tahun Ini
Olahraga yang Cocok bagi Jemaah Haji yang sudah Pulang
Metode Laser Bisa Obati Wasir Lebih Cepat dan Minim Nyeri
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap