visitaaponce.com

Skinproof Bantu Konsumen Pilih Produk Kosmetik Sesuai Kebutuhan

Skinproof Bantu Konsumen Pilih Produk Kosmetik Sesuai Kebutuhan
Theresia Sinandang, Head of Skinproof, tengah memberi penjelasan seputar produk kosmetik.(Ist)

KLAIM sebuah produk kosmetik kerap memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut.

Tak hanya itu, dengan strategi marketing tertentu telah mendorong konsumen tergiur untuk memiliki atau mencoba produk tersebut.

Namun tidak jarang klaim produk dan strategi pemasaran telah menyesatkan konsumen dalam memakai produk kosmetik.

Baca juga: IAI Flores Timur Bahas Perkembangan Jamu dan Kosmetik

Dalam industri kosmetik, produk klaim merupakan salah satu strategi pemasaran yang populer dan paling sering kita temui, baik pada kemasan produk maupun melalui materi iklan pada berbagai platform media.

Berbagai merek kosmetik menggunakan klaim produk sebagai narasi untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen dengan menjelaskan manfaat dan hasil yang bisa didapatkan dari penggunaan produk tersebut.

Klaim Produk Harus Jujur

"Sementara klaim yang digunakan untuk memasarkan kosmetik harus jujur," kata ujar Theresia Sinandang, Head of Skinproof dalam keterangan, Kamis (11/5).

Baca juga: Nathalie Holscher Berbisnis Produk Skincare dengan Perusahaan Anak Negeri

"Klaim pemasaran tidak boleh menghubungkan produk dengan properti atau efek yang sebenarnya tidak dimiliki produk tersebut, dan semua klaim yang dibuat harus dapat dibuktikan," jelasnya.

Lima Kategori Klaim Produk Kosmetik

Cosmetic, Toiletry & Perfumery Association (CTPA) dan Advertising Standard Authority (ASA) mengkategorikan klaim produk kosmetik menjadi lima kategori yang terdiri dari.

Performance claim adalah klaim yang berkaitan dengan efek suatu produk seperti 'Mengurangi garis halus' atau 'Melindungi kulit selama 24 jam'.

Baca juga: Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp192 Miliar dari Bahan Baku Kosmetik

Ingredients claim adalah klaim  yang menyatakan kandungan atau kombinasi dari kandungan yang memberikan khasiat tertentu pada produk, misalnya 'Mengandung retinol untuk mengurangi kerutan'

Sensory claim adalah klaim yang terkait dengan sensasi atau pengalaman sensori saat menggunakan produk, seperti 'Membuat kulit terasa halus dan lembut' atau dapat juga berupa estetika produk sensori, seperti 'Roll-on applicator'.

Combination claim adalah klaim gabungan dari klaim-klaim tersebut di atas.

Sementara itu Comparison claim atau klaim perbandingan untuk menggambarkan komparasi produk dengan produk lainnya agar konsumen dapat melihat perbedaan yang signifikan dari keduanya.

Baca juga: Dehidrasi Turut Memicu Penuaan Dini, Jerawat, dan Iritasi Kulit

"Setelah klaim diklasifikasi dan ditentukan, perusahaan kosmetik terkait harus memberikan bukti ilmiah yang dapat divalidasi oleh sumber yang kredibel menggunakan beberapa metode pilihan," jelas Theresia.

"Seperti sensory property analysis, consumer testing, in vivo clinical/expert assessment, instrumental test, atau in vitro/ex vitro test," ujarnya.

Skinproof Fokus Riset dan Pengujian Produk Kosmetik

Skinproof, anak perusahaan Arya Noble, yang berfokus pada riset konsumen dan pengujian produk di industri kosmetik, kecantikan, wellness, dan perawatan pribadi, telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melakukan product testing dan consumer research melalui berbagai metode-metode tersebut.

“Dalam industri kosmetik yang sangat kompetitif, klaim produk dapat menjadi alat yang efektif untuk membedakan merek dan menarik perhatian konsumen," ujar Theresia.

"Namun, penting untuk memastikan bahwa klaim produk yang dikomunikasikan dapat dibuktikan secara ilmiah karena klaim produk harus digunakan dengan hati-hati dan transparan untuk membangun kepercayaan konsumen,” jelasnnya.

Kondisi dan Permasalahan Kulit Masing-masing

Theresia juga memaparkan bahwa dalam memilih produk kosmetik yang tepat, pertama-tama konsumen perlu mengetahui hal yang sangat mendasar, yaitu kondisi dan permasalahan kulit masing-masing.

“Kondisi kulit setiap orang berbeda, sehingga produk yang cocok bagi seseorang mungkin tidak cocok pada kulit orang lain karena kulitnya memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh sebab itu, sebelum memilih produk, penting untuk mengetahui kondisi dan kondisi kulit agar dapat mendapatkan produk yang sesuai,” jelasnya.

Selain itu, konsumen perlu berhati-hari terhadap klaim produk yang terlalu menjanjikan serta membiasakan untuk membaca label produk dengan seksama.

Baca juga: Ini Pasal yang Menjerat Produksi Kosmetik Ilegal

“Dengan akses informasi yang tersedia luas saat ini, konsumen bisa mendapatkan sumber informasi yang kredibel untuk mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya terhadap kulit dengan sangat mudah," katanya.

"Sehingga dengan mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya, konsumen dapat mempertimbangkan dengan baik apakah suatu produk sesuai dengan kebutuhan kulitnya atau tidak, saat membaca label produk tersebut,” tutupnya. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat