WHO Sebut Pemanis Non-Gula Tak Dapat Kurangi Berat Badan dan Picu DM Tipe 2
![WHO Sebut Pemanis Non-Gula Tak Dapat Kurangi Berat Badan dan Picu DM Tipe 2](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/e18713e4474c62d10941f1c73a1b8d04.jpg)
ORGANISASI Kesehatan Internasional (WHO) mengeluarkan panduan baru, yang menyebut bahwa pemanis buatan non-gula (NSS), tidak dapat menunjukan bukti empiris bisa mengurangi berat badan seseorang. Temuan baru WHO mengungkapkan pemanis buatan non-gula tidak punya keuntungan jangka panjang untuk mengurangi berat badan pada orang dewasa dan anak-anak. Malahan, penggunaan jangka panjangnya, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian pada orang dewasa.
“Mengganti gula dengan NSS tidak dapat membantu mengontrol berat badan dalam jangka panjang. Orang-orang harus mempertimbangkan cara lain untuk mengurangi konsumsi gula, seperti mengonsumsi makanan yang mengandung gula alami, seperti buah, atau makanan yang tak dibuat manis,” ungkap Direktur Nutrisi dan Keamanan Makanan WHO Francesco Branca, dikutip Senin (15/05).
Baca juga: Pemanis Buatan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
“NSS, secara esensial tidak punya nilai nutrisi. Orang-orang harus mengurangi konsumsi makanan manis, dimulai dari sekarang, untuk meningkatkan kesehatan,” lanjut Branca.
Pemanis buatan non-gula, umumnya ditemukan pada Asesulfam potasium, aspartam, advantame, natrium siklamat, neotam, dan sukralosa.
Kendati demikian, rekomendasi ini tidak termasuk pada barang-barang yang bersifat non-makanan, yang mengandung pemanis buatan non-gula, seperti pasta gigi, krim kulit, dan obat-obatan.
Baca juga: Solusi Pemanis yang Aman dan Sehat untuk Penderita Diabetes
Bahaya Diabetes
Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan baik, sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Pada penderita diabetes yang pankreasnya tidak bisa memproduksi insulin, mengakibatkan sel-sel tubuhnya tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi. Hal itulah yang membuat glukosa menjadi menumpuk di dalam darah.
Untuk mencegah bahaya diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Salah satunya adalah dengan menjaga pola hidup sehat. Menurut WHO diabetes dapat diobati dan konsekuensinya dihindari atau ditunda dengan diet, aktivitas fisik, obat-obatan dan pemeriksaan rutin.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Banyak Konsumsi Gula saat Kecil Jadi Investasi Penyakit Ketika Dewasa
Ibu Hamil yang Berpuasa Diingatkan tidak banyak Konsumsi Makanan Manis
Indonesia Darurat Minuman Manis, Pemberlakuan Cukai MBDK Diperlukan
YLKI Minta Pemerintah Wujudkan Kantin Sehat di Sekolah
Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Cegah Naiknya Kasus Obesitas dan Diabetes, Pemerintah Perlu Terapkan Cukai MBDK
Minuman Berpemanis Buatan Berisiko Mengganggu Denyut Jantung
Ini Batasan Konsumsi Pemanis Aspartam Per Hari agar Tak Berisiko Kanker Menurut WHO
Mengenal Aspartam, Pemanis Buatan yang paling Kontroversial
Mengetahui 4 Manfaat Mengonsumsi Gula Aren
Solusi Pemanis yang Aman dan Sehat untuk Penderita Diabetes
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap