Yayasan HAkA Minta Pemerintah Tindak Tegas Pembalakan Liar
![Yayasan HAkA Minta Pemerintah Tindak Tegas Pembalakan Liar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/2b87c5c33509061aa88d8751a7430a40.jpg)
Pemerintah diminta menindak tegas kegiatan ilegal pembalakan liar demi melestarikan hutan di Indonesia. Manager Geographic Information System (GIS) Yayasan HAkA Lukmanul Hakim menyebut sikap tegas sangat mendesak.
Dia menyebut salah satu yang mesti menjadi perhatian, yakni kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh. Menurut Lukmanul, pembalakan liar di sana semakin masif dan perlu perhatian dari pemerintah.
“Kami rutin memantau kondisi tutupan hutan di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) termasuk SM Rawa Singkil,” ungkap Lukmanul dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Selasa (16/5).
Menurut dia, data terbaru pemantauan kawasan tersebut menunjukkan kerusakan yang masif. Pada periode April 2023, SM Rawa Singkil kehilangan tutupan hutan seluas 54 hektare.
“Total selama Januari-April 2023, SM Rawa Singkil mengalami kehilangan tutupan hutan seluas 258 hektare atau meningkat 66 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu,” papar Lukmanul.
Sepanjang 2002, kata dia, ada sekitar 716 hektare hutan yang hilang di Rawa Singkil. Jumlah kerusakan itu terus meningkat setiap tahunnya sejak 2019.
Koordinator Hukum Perkumpulan Pembela Lingkungan Hidup (P2LH) Wahyu Pratama meminta pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menindak tegas aktivitas ilegal di kawasan tersebut.
Direktur Eksekutif WALHI Aceh Ahmad Shalihin meminta pemerintah bergerak dan serius menyikapi kerusakan hutan. Jangan sampai, ada kesan bekingan kuat di belakang aktivitas ilegal di kawasan SM Rawa Singkil.
Kawasan SM Rawa Singkil merupakan lanskap rawa gambut yang memiliki keanekaragaman hayati tumbuhan dan satwa yang tinggi. Ia menjadi rumah bagi populasi Orangutan Sumatra (pongo abelii) yang saat ini terancam punah.
Terletak di dalam Kawasan Ekosistem Leuser, SM Rawa Singkil berperan penting dalam mengatur tata air, berfungsi sebagai pencegah banjir dan kekeringan, menyerap karbon, serta membantu menghadapi bencana perubahan iklim. Hutan gambut Singkil memberi kontribusi besar bagi kehidupan ribuan orang dan kehidupan liar di daerah tersebut. (Medcom.id/B-4)
Baca juga : KLHK Amankan 1.393 Batang Kayu Ilegal
Terkini Lainnya
Cuaca Buruk Selat Malaka Pengaruhi Harga Ikan di Aceh
Kecelakaan Maut di Ruas Tol Sigli-Banda Aceh, 3 Tewas dan 4 Luka-luka
Puluhan Hektare Sawah di Aceh Terancam Gagal Panen Akibat El Nino
Mendagri Tito: Dana Pengawasan Pilkada di 23 Daerah Aceh belum Terealisasi
Agus Fatoni Bahas Kesiapan PON 2024 dengan Kemenpora
Petani Cabai di Aceh Kembali Alami Gagal Panen
Karhutla Mulai Meluas Di Sejumlah Titik di Palangka Raya
Ulang Tahun, Hustle Umumkan Kampanye One Class One Tree Untuk Kesadaran Lingkungan
Hadapi Karhutla 2023, Ini Strategi Pemerintah
Menteri LHK dan Dubes RI UNESCO: Status 'in Danger TRHS' Segera Diakhiri
RI Miliki Megabiodiversity Terbesar Ke-2 Di dunia, Ini Alasannya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap