visitaaponce.com

Apindo Siap Kolaborasi dengan AII Majukan Hasil Riset

Apindo Siap Kolaborasi dengan AII Majukan Hasil Riset
Seminar membahas hilirisasi riset yang mempertemukan Apindo dan AII digelar di Jakarta, Selasa (16/5).(Ist)

PERTEMUAN Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi BS Sukamdani dengan Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Didiek Hadjar membahas rencana kedua belah pihak untuk memajukan hasil riset di Tanah Air.

"Pemerintah sebenarnya memberi tax deduction bagi industri yang ingin komersialisasi hasil riset, tetapi dengan syarat harus sudah paten. Inilah yang jadi kendala," kata Hariyadi dalam webinar bertajuk 'Sosialisasi Invensi Layak Komersialisasi dari GRS BPDPKS' yang digelar secara hibrida (luring dan daring) dari Jakarta, Selasa (16/5).

Karena itu, Hariyadi mengaku senang bisa berkolaborasi dengan AII, yang seluruh anggotanya adalah inventor yang telah memiliki paten. "Jika kita mau mengembangkan teknologi, sekarang sudah bisa tanya ke AII apakah ada riset patennya. Jadi, kita gak mulai penelitian dari bawah," ujarnya.

Ia mengakui banyak pengusaha yang lebih suka membeli teknologi dari luar negeri, karena lebih praktis ketimbang memulai sendiri. Meski mereka tahu, cara tersebut tidak bagus untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Tanah Air.

"Semoga ke depan, Apindo dan AII yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dapat bekerja sama dalam hilirisasi hasil riset untuk kesejahteraan bangsa," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Zaid Burhan Ibrahim menyambut rencana kerja sama tersebut. Karena pihaknya memiliki banyak riset dari Program Grand Riset Sawit (GRS), hasil kerja sama dengan mahasiswa, peneliti, atau inventor dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian.

"Sejak Program GRS diluncurkan pada 2015 hingga 2023, ada lebih dari 200 hasil riset yang siap dihilirisasi. Dari jumlah itu, riset yang sudah punya paten ada 50 judul," ujar Zaid.


Baca juga: Kemenkes Terima Kunjungan Delegasi Ghana Bahas Kerja Sama Program Imunisasi


Terkait bidang penelitian, ia menyebutkan, antara lain bioenergi sebanyak 50 judul riset, budidaya sawit dan turunannya ada 34 judul, pangan dan kesehatan 25 judul, serta lingkungan 74 judul.

"Hasil riset GRS ini bisa dimanfaatkan industri untuk komersialisasi. Tahun lalu, ada 7 judul riset GRS yang sudah kontrak dengan industri untuk hilirisasi," ujar Zaid seraya menegaskan BPDPKS adalah lembaga milik negara di bawah kewenangan Kementerian Keuangan.

Ajakan Ketua Umum Apindo untuk berkolaborasi pun disambut hangat Ketua Umum AII. Apalagi, anggota AII adalah pemilik invensi, sehingga hal itu memenuhi syarat bagi industri untuk mendapat tax deduction jika ikut mengembangkan riset di Tanah Air.

"Tahun ini, ada 17 judul riset dalam Program GRS yang dinilai layak oleh komite riset AII untuk  dikomersialisasikan. Semoga invensi itu menarik perhatian industri untuk dikembangkan lebih lanjut," ujar Didiek.

Dia mengungkapkan, kendala para inventor dalam proses komersialisasi produk adalah berhenti di tingkat kesiapan teknologi (technological readiness level/TRL) 7, sementara industri atau investor ingin kerja sama jika hasil penelitian sudah TRL 8-9.

"Karena itu, AII membantu para inventor agar tidak terjadi lagi syndrome of the death valley atau lembah kematian. Hasil invensi itu akan kami tawarkan ke industri," ujarnya.

Didiek menyebut, 17 judul riset GRS yang layak komersialisasi sudah bisa diakses melalui website AII. Jika tertarik tinggal mengontak nomor telepon yang ada untuk ditindaklanjuti. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat