visitaaponce.com

4 Catatan Merah Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023 Versi Komisi XI DPR RI

4 Catatan Merah Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023 Versi Komisi XI DPR RI
Ilustrasi kendaraan melintas di jalan tol(MI/Ramdani )

ASPEK ekonomi, sosial, keamanan dan budaya, menjadi empat fokus Anggota DPR Fraksi Gerindra, Kamrussamad dalam mengevaluasi pelaksanaan mudik Lebaran 2023.

Kamrussamad menyebut perputaran ekonomi berdasarkan data yang diumumkan BPS, menunjukan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama mencapai 5%.

“Kami optimistis di kuartal kedua ini mampu lebih tinggi dari 5,0. Karena ada pergerakan ekonomi di tengah kuartal kedua yaitu Ramadan dan Idulfitri. Di dalamnya ada mudik sehingga diperkirakan perputaran uang khusus untuk mudik kemarin sebanyak Rp 280 triliun,” kata Kamrussamad, saat ditemui di Media Center DPR RI, Selasa (16/5).

Baca juga: 82,2% Masyarakat Puas dengan Kebijakan One Way Mudik Lebaran 2023

Artinya, lanjut Kamrussamad, jika dilihat kurang dari seperempat dari APBN, tentu hal itu menggerakkan ekonomi. Seperti adanya retribusi aset, retribusi ekonomi dari kota ke desa, dari kota ke kampung. Baik yang berpenghasilan rendah, menengah maupun yang besar.

“Penghasilan menengah middle up tentunya lebih banyak menggunakan jalur mudik udara, kemudian middle low atau jarak tempuh lebih dekat maka tentu lebih banyak menggunakan jalur darat,” ujarnya.

Baca juga: DPR Apresiasi Kinerja PT KAI Tangani Arus Mudik Lebaran 2023

“Kemudian jalur perhubungan laut sebagai opsi antarpulau kecuali lewat Tol Trans Sumatra melalui Merak yang sudah terhubung dengan baik,” tambah dia.

Perputaran dana dalam mudik 2023 dibanding 2019 dapat dikatakan lebih tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa daya beli masyarakat dari kota ke desa akan mampu memantik seseorang. Sehingga menjadi pendorong terhadap perputaran ekonomi lokal akibat mudik 2023.

Kemudian, aspek sosial. Dari segi sosial kata Kamrussamad memang mengalami penurunan angka kecelakaan dan korban meninggal dunia. Politikus Fraksi Gerindra itu menyebut penurunan orang meninggal dunia mencapai 37%.

“Penurunan yang meninggal memang mencapai 37% lebih, di tahun ini turun menjadi 189 kalau berdasarkan data dari korlantas. Artinya masih ada 189 keluarga yang kehilangan keluarga akibat kecelakaan mudik ini,” tuturnya.

Aspek ketiga, yakni keamanan. Keamanan dan kenyamanan memang jauh lebih baik di 2023 ini kata Kamrussamad.

“Kenyamanannya terlihat dari tingkat kemacetan, berapa lama jarak tempuhnya, itu menimbulkan kenyamanan yang luar biasa yang tadinya bisa 36 jam sekarang bisa 11 jam sampai di perbatasan Jawa tengah, Jawa timur misalnya,” ungkap dia.

Untuk menuju kota tujuan Jawa Tengah bisa menempuh waktu 8 jam. Tingkat kenyamanan ini kemudian dirasakan bahwa adanya daya dukung pembangunan infrastruktur.

“Kemudian sinergi antara Polri dan Kementerian Perhubungan mampu memberikan satu layanan yang baik. Jadi, aspek ini kami memberi rasa hormat kepada seluruh jajaran pemerintah yang mampu mencegah tingkat keamanannya juga jauh lebih baik,” bebernya.

Aspek selanjutnya, yakni aspek budaya. Kamrussamad menegaskan mudik adalah hal paling penting yang harus dipertahankan. Pasalnya mudik merupakan bagian dari budaya Indonesia.

“Ini adalah suatu tradisi yang harus menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Mudik ini bagian dari pada budaya yang harus dipertahankan. Karena bukan hanya menggerakkan ekonomi sektor riil tetapi juga bisa jadi mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kampung,” katanya.

Oleh karena itu, DPR selama ini memberikan dukungan penuh di alokasi pembangunan infrastruktur karena konektivitas bisa melahirkan daya saing ekonomi.

Kamrussamad berharap apa yang sudah dilakukan pemerintah di mudik lebaran 2023 ini, bisa dipertahankan dan diperbaiki di masa mendatang.

"Angka kecelakaan dan korban menurun, ekonomi, sosial, keamanan dan budaya bisa meningkat," tutupnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat