PTS Bodong Sudah Lama Ada, Perlu Revolusi Mental untuk Memberantasnya
![PTS Bodong Sudah Lama Ada, Perlu Revolusi Mental untuk Memberantasnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/9d424008aa8be8e513e0a47181b027e4.jpg)
PERGURUAN Tinggi Swasta (PTS) bodong masih banyak berkeliaran. Selain bodong, PTS-PTS tersebut juga berbuat curang, yakni menjual-belikan ijazah asli tapi palsu (aspal).
Pengamat pendidikan, Ina Liem menyebut sebetulnya sudah sejak lama perguruan tinggi swasta bodong ini ada.
"Selama ada kebutuhan, mereka akan terus buka. Penyebab utama sebetulnya mental bangsa kita yang mengutamakan ijazah, bukan ilmunya," katanya saat dihubungi pada Jumat (26/5).
Baca juga: Perguruan Tinggi Swasta Bodong Harus Ditindak Tegas
Ina menjelaskan dari tahun ke tahun pemerintah sudah menutup banyak PTS bodong. Tapi sejalan dengan teori ekonomi, selama ada permintaan pasar, selalu ada yg berusaha memenuhi.
"Jadi yang harus ditangani adalah akar masalahnya, yaitu revolusi mental. Harus digalakkan kampanye cari ilmu, bukan cari ijazah," jelasnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Gelar Akademik Palsu, Polisi akan Panggil Ketua IDI Tangsel
Ia mengungkapkan bahwa perusahaan dan pemerintah dalam merekrut karyawan, atau untuk kenaikan jabatan, selama ini banyak yg mensyaratkan harus S2 atau S3.
"Padahal perusahaan yang kekinian sudah tidak demikian, yang penting jago di bidangnya. Bukan berarti dibalik jangan ambil S2 atau S3. Tapi yang diutamakan yg memiliki keahlian yang mumpuni," tegas dia.
Sanksi Hukum
Dirinya mengungkapkan bahwa sanksi hukum perlu untuk memberikan efek jera kepada PTS bodong.
"Tapi harus dibarengi dengan kampanye tadi. Kalau permintaan 'asal cari ijazah' menurun, tentunya orang tidak tertarik untuk buka perguruan tinggi bodong lagi," ungkap Ina. (Fal/Z-7)
Terkini Lainnya
Sanksi Hukum
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Rektor Universitas Airlangga Sebut Mencari Dana Tidak Termasuk dalam Misi Perguruan Tinggi
Muhadjir Effendy Sebut Wisuda Bisa jadi Ajang Kampus untuk Cari Duit
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Undana Gelar International Education Fair 2024
Mengapa Nama Ibu tidak Tertulis di Ijazah?
Rancangan Konsesi Belum Lindungi Hak Penyandang Disabilitas
Pemkot Bandar Lampung Janji Perbaiki Dokumen Rusak Terendam Banjir
Bantuan Pendidikan Pelindo, 144 Pelajar di Jakarta Utara Terima Ijazah
WIR Group dan Sampoerna University Pelopori Autentikasi Ijazah Berbasis Blockchain
Gobel: Kualitas Lebih Utama dari Ijazah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap