visitaaponce.com

Remaja Biasakan Baca Label Makanan dan Minuman

Remaja Biasakan Baca Label Makanan dan Minuman
Kelompok remaja yang tergabung dalam Health Heroes Facilitator (HHF) melatih teman sebayanya untuk membaca label makanan dan minuman.(Dok Ist)

KELOMPOK remaja yang tergabung dalam Health Heroes Facilitator (HHF) melatih teman sebayanya yang telah terpilih sebagai agent of change dalam aksi perbaikan peraturan label pangan selama tiga hari, 21-23 Mei 2023.

Aksi itu mendorong adanya kebijakan dari pemangku kepentingan untuk penyediaan makanan dengan kategori lebih sehat dan lebih rendah kandungan Gula, Garam, & Lemak (GGL).

Lokakarya ini merupakan bagian dari rangkaian Kompetisi Ide Remaja "Youth Nutritiative" oleh Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia. Di sini remaja mengambil peran aktif untuk perbaikan gizi remaja.

Health Heroes Facilitator merupakan komunitas remaja yang dibentuk oleh GAIN Indonesia dan RISE Foundation untuk  peningkatan kapasitas literasi gizi sehingga mampu untuk melakukan edukasi dan advokasi label pangan dan gizi.

Remaja Indonesia mengalami beban gizi ganda yang terdiri atas kelebihan dan kekurangan gizi, termasuk defsiensi mikronutrien. Ada 150 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia telah terpilih dan berproses dalam proses ideasi.

baca juga: Anak yang Punya Alergi tidak Perlu Terlalu Dikekang

Ika Purnamasari sebagai perwakilan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat khususnya remaja yang sering mengkonsumsi makanan olahan dalam kemasan dapat dilakukan melalui membaca dan memahami label pangan yang tercantum dalam kemasan pangan.

"Label pangan sebagai media informasi yang memuat keterangan mengenai isi kandungan pangan yang bersangkutan seharusnya dapat memberikan informasi yang jelas dan benar kepada konsumen terkait asal, keamanan, mutu, kandungan gizi dan keterangan lain yang di perlukan. Membaca label pangan olahan akan mempengaruhi keputusan remaja sebelum membeli dan/atau mengkonsumi pangan olahan tersebut," kata Ika Purnamasari, Jumat (26/5).

Tria Giri Ramdani, dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga menambahkan bahwa model-model seperti ini dengan remaja memimpin dan membimbing teman-temannya perlu sekali diperluas dan diadaptasi untuk program lain yang menyasar remaja.

Alvonsius Imanuel salah satu peserta merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia mengatakan kegiatan ini sangat berguna untuk remaja sehingga bisa lebih menyadari komposisi kandungan gula, garam dan lemak dalam makanan dan minuman kemasan yang dijual secara masif.

"Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu peserta lomba Youth Nutritiative ini karena saya punya misi pribadi agar remaja Indonesia memiliki kemauan untuk hidup lebih sehat dan itu sebabnya saya mengusulkan ide pembuatan KULKASMK untuk sehingga pengembangan produk minuman di SMK tataboga bisa rendah GGL dan dikasih label GGLnya," kata Alvonsius.

Ia menambahkan semua minuman kemasan yang dijual di kantin-kantin yang kerja sama dengan SMK bisa dicantumkan nilai gizinya. Hasil dari rangkaian kegiatan ini akan dilanjutkan dengan mentoring atau bimbingan akan aksi-aksi mereka di lingkunganya.

Peserta lainnya Zahra Amelia dari IPB berharap pelatihan membaca label gizi pada makanan dan minuman bisa menjangkau remaja di pelosok perdesaan. "Saya berharap agar kegiatan Youth Nutritiative ini bisa dilakukan juga di seluruh provinsi di Indonesia agar ke depannya kasus diabetes bisa berkurang," harapnya. (N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat