31 Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Begini Sejarahnya
![31 Mei, Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Begini Sejarahnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/16af95e1eaee4a0b81b9dedc68c163a5.jpg)
HARI tanpa tembakau sedunia atau yang disingkat HTTS diperingati setiap tahun pada 31 Mei. Tujuan dari peringatan tersebut untuk meningkatkan kesadaraan masyarakat tentang efek bahaya dari konsumsi rokok atau tembakau.
Tema kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah 'We Need Food, Not Tobacco' (Kita Butuh Makanan, Bukan Tembakau). Kampanye tema ini mendorong para petani tembakau untuk menanam tanaman yang berkelanjutan dan bergizi.
Lantas, bagaimana sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia?
Baca juga: Risiko Anak Alami Tengkes Lebih Tinggi pada Keluarga Perokok
Sejarah
Dilansir dari laman World Health Organization (WHO), negara-negara anggota WHO yang awalnya mengusung lahirnya Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 1987.
Baca juga: Pemerintah bisa Tiru Belanda Tekan Jumlah Perokok
Tahun yang sama, World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia mengeluarkan Resolusi WHA40.38, yang menyerukan mulai 7 April 1988 sebagai Hari Tanpa Rokok Sedunia.
Pada 1988, mereka kembali mengesahkan Resolusi WHA42.19 sebagai penetapan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia setiap tahun pada tanggal 31 Mei.
Mereka menginginkan perhatian global tertarik sepenuhnya pada epidemi tembakau dan kematian yang disebabkan oleh tembakau.
Tanggal 31 Mei juga digunakan untuk menarik perhatian pada praktik bisnis perusahaan tembakau dalam memerangkap konsumen.
Serta, campur tangan mereka dalam keputusan kebijakan yang merusak pengendalian tembakau yang efektif.
Adapun menurut catatan WHO, industri tembakau membawa dampak yang begitu besar terhadap lingkungan, antara lain:
- 600 juta pohon ditebang untuk membuat rokok.
- 84 juta ton emisi karbondioksida lepas ke udara, yang meningkatkan suhu global.
- 22 miliar ton air digunakan untuk membuat rokok.
- Tembakau membunuh lebih dari 8 juta setiap tahun
Selain itu, WHO juga menuliskan bahwa tembakau membahayakan kesehatan melalui penanaman, produksi, distribusi, konsumsi, dan limbah pascakonsumsi. (Z-3)
Terkini Lainnya
Sejarah
Penularan Tuberkulosis Masih Tinggi, Dilaporkan 282.281 Kasus hingga Juni 2024
Ramalan Zodiak Taurus 2 Juni 2024: Harus Lebih Sabar dalam Mengambil Keputusan
Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Presiden Jokowi Minta Menkes Bikin Harga Obat Lebih Murah
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Paifori Targetkan Cetak 1.000 Praktisi Olahraga Tahun Ini
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Dear Orangtua, Kenali Gejala dan Dampak dari Gangguan Anak Alergi Susu Sapi
Ketahanan Kesehatan Global
Tingkatkan Kewaspadaan Risiko Penularan Flu Burung di Pintu Masuk Negara
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Rokok dan Kanker Paru
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap