visitaaponce.com

Jemaah Lansia yang Ingin Turun Pesawat untuk Kasih Makan Ayam Kini Semangat Berhaji

Jemaah Lansia yang Ingin Turun Pesawat untuk Kasih Makan Ayam Kini Semangat Berhaji
Abah Juani, 95, jemaah haji asal Majalengka, Jawa Barat, yang tergabung dalam kloter 1 embarkasi Kertajati (KJT-1)(MI/Dok MCH)

PADA Sabtu (3/6) sempat viral klip video seorang jemaah lanjut usia (lansia) yang ingin turun dari pesawat. Saat ditanya pramugari alasannya, jemaah haji Indonesia  yang diketahui bernama Juhani, 95, itu mengatakan hendak memberi makan ayamnya.

Setelah ditelusuri, Juhani yang tergabung dalam kloter 1 embarkasi Kertajati (KJT-1) tiba di Madinah, Arab Saudi, pada Senin (29/5). Rombongan kloternya menumpang pesawat Saudi Airlines.

Juhani menginap di Hotel Front Tiba, yang terletak tepat di luar pagar Masjid Nabawi. Kakek asal Majalengka ini hanya tertawa saat ditunjukkan videonya yang ingin turun dari pesawat untuk memberi makan ayam. Ia tidak ingat kejadian itu.

Baca juga: Kemenag Minta Garuda Indonesia dan Saudia Airlines Segera Atasi Delay Keberangkatan Haji

Petugas Haji yang mengiringi KJT-1 Ustaz Yuyud mengatakan Abah Juhani tidak memiliki ayam. 

“Yang punya ayam itu anaknya. Abah tidak punya ayam. Tapi, setiap hari yang memberi makan ayam-ayamnya itu ya si abah ini,” tutur Yuyud, Minggu (4/6) sore.

Yuyud menjelaskan, Abah Juhani ini memiliki demensia atau penurunan daya ingat. Ia mudah lupa sekalipun baru saja melakukan kegiatan.

Baca juga: Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Daring dan Luring

Itu pula yang tampaknya terjadi padanya saat penerbangan.

“Waktu penerbangan itu kemarin, Abah sudah mulai gelisah sejak awal. Dia mulai bolak-balik dari depan ke belakang. Tidak mau diam duduk di kursinya,” terangnya.

Setelah tiba di bandara Madinah, Abah Juhani meminta keluar dengan alasan karena belum memberi makan ayamnya.  Yuyud merekam kejadian itu.

Ia sudah meminta izin ke pramugari dan diperbolehkan. Ia tidak menyangka, ternyata videonya viral di media sosial.

“Informasi yang saya dapat, abah ini sudah sering kali bercerita soal ayam dengan jemaah di sampingnya, ibu-ibu,” tambah Yuyud.

Tenaga Kesehatan Haji (TKH) KJT-1 dr Amalia Pratiwi D mengungkapkan Juhani didiagnosa oleh dokter spesialis jiwa KKHI di Madinah mengalami demensia.

“Diagnosanya memang demensia. Pertama, karena usianya lebih dari 60 tahun sehingga mengalami penurunan, hilang ingatan,” tuturnya.

Menurut dia, saat keberangkatan, kondisi Abah Juhani belum stabil. Dia lupa tengah berada di pesawat dan sedang melakukan perjalanan haji.

“Yang dia ingat, dia ingin turun pesawat, kasih makanan untuk ayam-ayamnya. Padahal itu sudah sampai di Bandara Madinah,” paparnya.

Disampaikannya, setibanya di Madinah, pihaknya langsung mengkonsultasikan kondisi Abah Juhani dengan dokter spesialis yang ada di KKHI Madinah. Dokter meresepkan obat penenang.

“Alhamdulillah sekarang terkontrol. Bapaknya senang ingin berhaji dan tidak ingin pulang. Jadi sekarang dia sadar kondisi saat ini," ujar Amalia.

Amalia yanng memantau perkembangan kondisi Juhani menilai secara fisik kakek lima cucu tersebut masih kuat. Oleh sebab itu, Juhani beberapa kali ikut salat berjamaah di Masjid Nabawi. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat