Insiden Jemaah Haji Pindah Hotel di Madinah, Ini Biang Keroknya
![Insiden Jemaah Haji Pindah Hotel di Madinah, Ini Biang Keroknya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/ba4589703bbc7ff9b891ca30ae6a7f14.jpg)
SEJUMLAH rombongan jemaah haji Indonesia gelombang pertama, yakni yang singgah di Madinah, Arab Saudi, sempat mengalami ketidaknyamanan. Mereka harus berpindah hotel, bahkan ketika sampai tinggal satu hari lagi menginap di Madinah.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat membeberkan alasan di balik pemindahan tersebut.
Menurut Arsad, insiden-insiden itu merupakan bagian dari rentetan panjang peristiwa yang berawal dari penundaan-penundaan penerbangan oleh maskapai, terutama dari pihak Saudia Airlines.
Baca juga : Viral di Medsos, Begini Kronologi Isu Penelantaran Jemaah Haji
Berdasarkan catatan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari ke-18 kedatangan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi, terdapat 116 kelompok terbang (kloter) yang mengalami penundaan penerbangan.
Beberapa kloter bahkan sampai dipecah, sehingga sebagian jemaahnya harus membentuk kloter baru dengan pemberangkatan beberapa hari kemudian. "Jadi konfigurasi yang tadinya 480 (jemaah) satu pesawat turun menjadi 405. Nah itu kan ada 75 (jemaah) yang tidak berangkat. Lalu,diberangkatkan dengan kloter berikutnya," papar Arsad, di Kantor Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi, Minggu (11/6/2023).
Baca juga : Siap-Siap, Tidak Ada Layanan Katering Haji 5 Hari di Mekah
Arsad menjelaskan, di Madinah sudah disiapkan kamar-kamar hotel untuk satu kloter awal jemaah dengan lama tinggal sesuai reservasi awal. Akan tetapi, penundaan keberangkatan membuat jemaah yang tertinggal tidak bisa menempati kamar hotel tersebut.
Di sisi lain, ada keterbatasan kapasitas hotel di kawasan Markaziyah atau area seputaran Masjid Nabawi.
"Kalau nanti yang 75 datang di kloter berikutnya pun tidak mungkin ditempatkan di tempat yang sama dengan kloter yang awalnya. Ini, sehingga menyebabkan juga pemindahan beberapa rombongan jemaah," ungkap Arsad.
Ajukan protes sampai peringatan
Pemerintah telah beberapa kali mengajukan protes kepada Saudia Airlines sekaligus memberikan peringatan terkait penundaan keberangkatan jemaah haji yang berkali-kali terjadi.
Arsad memperkirakan Saudia Airlines kewalahan mengatur penerbangan karena kapasitas yang terbatas. Akan tetapi, pemerintah Indonesia tidak bisa mengalihkan kontrak penerbangan ke maskapai lain karena terikat aturan otoritas Saudi.
"Di dalam MoU (nota kesepahaman) persiapan haji, setiap negara pengirim jamaah itu harus mengalokasikan penerbangan yaitu 50% dari maskapai Arab Saudi. Ini juga menjadi salah satu faktor ya," paparnya.
Meski begitu, Saudia Airlines juga terikat perjanjian-peejanjian dalam kontrak dengan pemerintah Indonesia. Penundaan-penundaan penerbangan bisa masuk kategori pelanggaran kontrak sehingga semestinya ada kompensasi.
"Kita coba nanti karena kontraknya jelas ada ya. Setiap apapun yang dilakukan terkait dengan ketidaksesuaian di dalam kontrakn itu ada penilaian dan ada ukuran-ukuran. Kita coba mintakan kepada pihak Saudia Airlines," tandas Arsad.
Kronologi kejadian
Sebelumnya, sempat viral video yang direkam jemaah kloter 14 embarkasi Makassar (UPG-14). Perekam yang diketahui bernama Atika menarasikan rombongannya ditelantarkan karena diusir dari hotel tempat mereka menginap selama tiga hari sebelumnya.
Rupanya ada hambatan komunikasi. Para jemaah tersebut belum mendapatkan informasi dari ketua kloter bahwa mereka akan berpindah hotel. Jemaah dipindahkan ke hotel yang sama dengan kloter awal juga untuk memudahkan layanan dan koordinasi pergerakan jemaah ke Mekah.
Setelah proses pemindahan, para jemaah, termasuk Atikah, mengakui hotel baru yang mereka tempati lebih nyaman karena lokasinya yang hanya 50 meter dari Masjid Nabawi. (Z-4)
Terkini Lainnya
Ajukan protes sampai peringatan
Kronologi kejadian
Tiga Macam Haji dan Dukungan Fitur Asuransi
Garuda Kembali Delay, Gus Muhaimin: Jemaah Haji Kecewa Berat!
Jemaah Haji Gelombang II Menuju Madinah, ini Perlu Dipersiapkan
DPR Bakal Evaluasi Penyelenggaraan Haji, Kemungkinan Bentuk Pansus
PERSIS Apresiasi Pelayanan Ibadah Haji 1445 H
Anwar Abbas Kritik DPR: Jemaah Belum Ada, Siapa yang Dilayani?
Pemerintah Arab Saudi Ingin Gudeg Jadi Hidangan bagi Jemaah Haji
Ini Klarifikasi Garuda Indonesia Soal Penyesuaian Jadwal Pemulangan Jemaah Haji
Puncak Haji Berbasis Fikih
Tiba Di Tanah Air, Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tampil Dengan Pakaian Nyentrik
1.301 Jamaah Meninggal pada Ibadah Haji Tahun Ini
Panja DPR RI Desak Kemenag Patuh pada Kesepakatan Kuota Haji 2024
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap