Hobi Makan Bawa Pemuda Ini Bertransformasi dari Penjaga Toko ke Kreator Konten
![Hobi Makan Bawa Pemuda Ini Bertransformasi dari Penjaga Toko ke Kreator Konten](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/d8b86631216bde173208d58d36eb1fe1.jpg)
HOBI makan. Itu alasan utama yang melatarbelakangi Sendy Wilson terjun menjadi food blogger. Pemilik akun Instagram dan TikTok @ajakmakan ini mengaku waktu awal mula terjun ke dunia kreator konten medio 2016, karena ia memang hobi makan. Bahkan bobot tubuhnya saat itu mencapai 90 kg.
Selain itu, Sendy juga termasuk orang yang penasaran untuk mencoba berbagai menu baru yang sedang booming.
“Jadi waktu awal main Instagram, saya sering posting foto atau video makanan di berbagai tempat, karena saya memang hobi makan. Sama sekali nggak terpikir untuk menghasilkan uang dari sini. Tapi lama-kelamaan saya melihat potensi di IG bisa mendatangkan income, mulailah saya serius menggarap konten saya,” tukas pemuda kelahiran Jakarta, 18 Juli 1991 yang pernah bekerja sebagai penjaga toko milik sang paman ini.
Baca juga : Akun IG Dikunci, Lana Del Rey: Terima Kasih atas Semuanya
Keseriusan Sendy menggarap kontennya memang membuahkan hasil. Terbukti akun @ajakmakan di Instagram hingga saat ini sudah memiliki 178 ribu pengikut. Ujar Sendy, ia memang lebih fokus untuk menggarap Instagram dibanding platform media sosial yang lain seperti Youtube.
“Saya merasa platform IG ini sudah menjadi comfort zone saya. Sebaliknya kalau untuk membuat konten di Youtube, saya malah nggak punya passion ke arah sana. Begitupun dengan TikTok, baru tahun 2022 lalu saya buat akun. Itu pun karena dipaksa Aily, kawan saya sesama konten kreator,” tukas Sendy.
Baca juga : Kabar Transfer Messi Sebabkan Media Sosial Inter Miami Kebanjiran Follower
Sendy mengungkapkan pada awalnya memang sempat merasa meremehkan TikTok karena yang ia lihat kebanyakan kontennya berisi orang yang sedang joget. Tapi ternyata semakin ke sini, platform ini semakin menarik.
“Itu yang membuat di 2023 ini saya juga memutuskan untuk serius menggarap konten di TikTok karena ternyata cuan di sini juga oke, haha” tawa Sendy sambil menambahkan ia juga berharap akun Instagram-nya bisa segera terverifikasi.
Sejauh ini, sebagai seorang food blogger, konten Sendy di Instagram maupun di TikTok lebih mengulik makanan ala kaki lima, seperti bakso, mie ayam, gado-gado, sate ayam, dan sebagainya.
Yang menarik, hampir di semua konten yang dipostingnya, Sendy jarang sekali menampakkan wajahnya. Hal ini ia maksudkan untuk mengarahkan viewer agar lebih fokus ke makanannya, mulai dari proses memasaknya, hingga bumbu-bumbu apa yang digunakan.
Untuk berburu menu makanan yang akan dijadikan konten, Sendy meluangkan waktu khusus dalam satu minggu. Waktu tersebut hanya ia gunakan untuk berburu konten. Biasanya ia mendatangi tempat makan yang sedang viral, atau mencari referensi sendiri makanan apa yang cocok dijadikan konten.
Kalau memang bukan menyangkut endorsement, kata Sendy, mempromosikan makanan yang ia datangi sendiri itu free alias tanpa dipungut biaya. Tapi tidak berarti semuanya berjalan mulus. Buktinya, Sendy pernah ditolak untuk ngonten di sebuah warung yang menjual masakan Manado.
“Saya pernah punya pengalaman mau ngeliput untuk konten malah nggak dikasih izin sama yang punya warung. Padahal jualannya di garasi rumah dan tempatnya sepi gitu. Akhirnya saya beli makanannya dan makan di rumah. Ternyata rasanya not bad, enak. Sayangnya malah nggak mau dipublikasikan,” cerita Sendy.
Kini Sendy memang sudah merasakan manisnya cuan dari profesi kreator konten yang digelutinya. Akunya dalam satu bulan, ia menerima minimal 20 endorsment. Bahkan kalau hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal, dan Imlek, endorsement-nya bisa mencapai hingga 30-an.
“Ada yang produknya dikirim ke rumah, ada juga yang mengundang kita harus visit ke lokasi jualannya. Biasanya kalau menjelang Idul Fitri, Natal dan Imlek, permintaan endorsement untuk produk makanan meningkat pesat,” ungkap pemuda yang hanya mengandalkan ponsel dan perangkat lighting dalam membuat konten ini.
Tidak dipungkiri, persaingan kreator konten, khususnya food blogger, sekarang ini semakin marak. Tapi pemuda yang memanfaatkan waktu luang untuk nge-gym ini punya trik untuk menghadapi persaingan tersebut.
“Resepnya kita harus kreatif, inovatif, dan mengikuti perkembangan jaman. Contohnya jangan hanya posting foto-foto terus, tapi harus sudah main di video juga. Satu lagi juga harus rajin posting biar muncul di explore,” kata konten kreator yang dalam satu hari rutin memposting antara satu hingga tiga konten ini. (RO/Z-5)
Terkini Lainnya
Butuh Lampu Konten dengan Pengendali Jarak Jauh? Cek Seri Terbaru Colbor Ini
Fahmi Adimara Datangi Milan Bawa Karya Komunitas Jawa Timur
Tantangan untuk Kreator Konten dari Perdesaan
Kreator Konten Geoffanisa Kaitkan Senyum Indah dengan Olahraga
Live Streaming 40 Jam, Predator Gaming Indonesia Uji Ketahan dan Suhu Laptop Predator Helios 18
Winona Willy Ungkap Perjuangan Menyusui Sang Buah Hati
Begini Cara Aktifkan Fitur Pengawasan Orang Tua di Instagram dan TikTok
7 Strategi Ampuh Meningkatkan Engagement di Instagram
10 Fitur Tersembunyi Instagram yang Perlu Dicoba, Bisa Main Game Juga!
Postingan Foto Siluet Merah Viral, Media Sosial Dinilai Efektif Pengaruhi Pemilih
2 Selebgram di Bogor Kembali Ditangkap Akibat Judi Online
Michael J. Fox Tampil Bersama Coldplay di Glastonbury 2024
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap