visitaaponce.com

Jelang Puncak Haji, PPIH Rumuskan Terobosan Ibadah Bagi Lansia

Jelang Puncak Haji, PPIH Rumuskan Terobosan Ibadah Bagi Lansia
Tenda-tenda jemaah haji di Mina, Arab Saudi, pada penyelenggaraan haji 1444 H/2023.(MCH - 2023)

PELAKSANAAN puncak ibadah haji semakin dekat. Seluruh kelompok terbang (kloter) jemaah haji gelombang pertama, yakni yang mengawali perjalanan dari Madinah, kini pun sudah di berada di Mekkah.

Dengan slogan 'haji ramah lansia' dalam penyelenggaraan haji tahun ini, pelayanan terhadap jemaah lanjut usia (lansia) terus menjadi fokus prioritas. Kelompok jemaah usia 65 tahun ke atas tersebut diupayakan mendapat berbagai kemudahan, termasuk dalam beribadah haji.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid mengatakan saat ini seluruh perhatian diarahkan pada perumusan skema pergerakan jemaah haji pada fase puncak haji. Ini melibatkan para konsultan dan petugas bimbingan ibadah, bersama dengan petugas Daerah Kerja (Daker) Mekah.

Baca juga: Seluruh Jemaah Haji Gelombang Pertama Telah Berada di Mekah

Menurut Subhan, pihaknya terus membahas skema pergerakan lansia dari hotel di Mekkah ke Arafah, lalu Muzdalifah, lalu Mina. Tujuannya agar mendapatkan terobosan kebijakan yang sesuai dengan syariah sekaligus tidak memberatkan lansia dalam proses pelaksanaannya,.

“Ini masih terus dibahas secara intensif. Jika sudah menjadi rumusan yang disepakati, akan segera disosialisasikan ke jemaah dan disiapkan teknis implementasinya di lapangan,” ungkap Subhan, di Mekkah, Jumat (16/6).

Baca juga:Sakit Jantung Jadi Penyebab Dominan Kematian Jemaah Haji

PPIH sejak awal penyelenggaraan haji terus menerus mengedukasi jemaah lansia agar tidak memaksakan diri dan memberikan pemahaman tentang berbagai alternatif kemudahan dalam ibadah haji.

Aspek pertama dilakukan, baik secara langsung (daring) dalam beragam giat bimbingan ibadah di hotel yang dilakukan konsultan, maupun tidak langsung melalui beragam konten media sosial. Harapannya, pihak keluarga jemaah yang melek digital juga bisa mendapatkan informasi dan memberikan edukasi kepada orang tuanya yang berhaji.

Aspek kedua, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyusun buku manasik haji bagi lansia. Selain itu, dibuat juga beragam poster dan konten informasi terkait dengan beragam kemudahan dalam manasik haji bagi jemaah lansia.

Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali mengatakan dengan mulai kosongnya Madinah dari jemaah haji reguler, petugas Daker Madinah juga mulai digeser untuk diperbantukan di Mekah, kemudian di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Sesuai komitmen Menag (Menteri Agama) Yaqut Cholil Qoumas), haji ramah lansia tetap menjadi patokan kita dalam mengambil keputusan," papar Faisal.

Faisal menilai berbagai layanan jemaah sudah memberikan perhatian khusus kepada lansia. Antara lain pada layanan transportasi.

"Transportasi semua sudah seperti yang kita harapkan. Bus-bus juga banyak. Ada tempat turunnya kursi roda kemudian dari sisi pendorongan kita lihat petugas kita sigap membantu menaikkan ke bus, menurunkan dari bus," tutur Faisal.

Khusus untuk ibadah di Armuzna, pemerintah mengupayakan penambahan fasilitas, seperti toilet. Selain ditambah jumlahnya, tersedia toilet yang ramah penyandang disabilitas.

"Kita sudah tambah toilet yang ramah difabel ada yang agak besar untuk kursi roda," kata Faisal.

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah PPIH Harun Ar Rasyid mengatakan di Armuzna akan ditempatkan satuan petugas khusus yang dipilih dari Daker Bandara, Madinah, dan Mekah. Setiap wilayah akan ada 11 pos yang dijaga selama 24 jam. 

Petugas Daker Bandara akan ditempatkan di Satgas Arafah, Daker Mekah di Muzdalifah, Daker Madinah di Mina. Petugas yang ditempatkan di posko memberi priotitas khusus kepada jamaah lansia.

Petugas juga harus memastikan jangan sampai ada jamaah Indonesia yang tersasar sampai ke tenda jamaah dari negara lain. Tahun ini tenda-tenda dari negara lain jaraknya berdekatan dengan tenda Indonesia.

"Bahkan ada tenda dari Indonesia yang penempatannya agak jauh yakni di Mina Jadid," ungkap Harun. 

PPIH juga mengantisipasi jarak antara Mina Jadid dengan tempat melempar jumrah yang mencapai tujuh kilometer. Jarak tersebut harus ditempah dengan jalan kaki sehingga berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan keamanan bagi jamaah, khususnya lansia. 

Puncak haji akan dimulai pada 8 Zulhijah 1444 H atau 26 Juni 2023. Pada tanggal itu jamaah haji akan diberangkatkan dari Mekkah menuju Arafah. Pada 9 Zulhijah atau 27 Juni, jamaah akan wukuf di Arafah. Dan pada 10 Zulhijah atau 28 Juni jamaah sudah bertolak untuk mabit di Mina. (Z-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat