visitaaponce.com

Jadi Tumpuan, Pembangunan Lingkungan dan Hutan di Jawa Harus Penuhi Prinsip Keberlanjutan

Jadi Tumpuan, Pembangunan Lingkungan dan Hutan di Jawa Harus Penuhi Prinsip Keberlanjutan
Ilustrasi hutan(Istimewa)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan bahwa pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan di Pulau Jawa menjadi sangat vital. Pasalnya, pulau Jawa merupakan tumpuan percepatan kegiatan ekonomi nasional.

Dalam penerapan UU Cipta kerja, Pulau Jawa sampai saat ini masih menjadi tumpuan akselerasi pembangunan ekonomi nasional.

"Oleh karena itu, pembangunan LHK Ekoregion Jawa harus dapat memastikan bahwa akselerasi pembangunan ekonomi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga dua pilar penting keberlanjutan," kata Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono, Kamis (22/6).

Baca juga : Di Kolombia, Kayu Hasil Pembalakan Liar Dimanfaatkan untuk Sarang Lebah

Pertama, keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan hidup yang diindikasikan dengan status dan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup terkait dengan udara/atmostfer, lahan, air, laut dan kehati. Kedua, keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.

“Kaitan dengan hal tersebut, unit pelaksana teknis di daerah yang berfungsi untuk mengawal keberlangsungan lingkungan hidup dan kehutanan di tingkat tapak menjadi sangat vital,” ujar Bambang.

Dalam hal ini, menekan pentingnya penerapan transglobal leadership dalam pembangunan LHK di ekoregion Jawa. Kepemimpinan Transglobal menurut Bambang, membutuhkan enam elemen kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, inteligensia global, bisnis dan sosial budaya.

Baca juga : Menteri Siti Nurbaya Beri Sambutan Rakernas Amdal 2023 di Jakarta

Adapun lima karakter yang membentuknya yaitu ketahanan terhadap ketidakpastian, konektivitas tim, fleksibilitas pragmatis, responsivitas perspektif dan orientasi bakat.

“Dengan kepemimpinan transglobal di Wilayah Ekoregion Jawa sebagai basis pembangunan, akan mampu memahami peta kompleksitas persoalan dan proyeksi dampaknya, serta merumuskan solusi, hingga merubah potensi konflik menjadi peluang kerjasama multiusaha, yang dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan atau Green Economy,” katanya.

Pengelolaan SDA dan LH berdasarkan Kepemimpinan Transglobal harus dapat mendayagunakan berbagai instrumen LHK dalam mengendalikan berbagai kebijakan, rencana, program dan aktivitas kegiatan pembangunan di wilayah ekoregion terestrial (landscape) dan juga wilayah ekoregion laut (seascape) secara terintegrasi untuk mewujudkan keberlanjutan landscape and seascape.

Baca juga : Sekjen KLHK Buka Kemah Bakti Pertikawan di Tanah Papua

Bambang juga menekankan interaksi antara hutan dan wilayah sekitarnya harus terintegrasi dalam suatu landscape sustainable forest management. Berbagai aktivitas kegiatan ekonomi yang berada di dalam dan di sekitar hutan dapat mempengaruhi kelestarian ekosistem hutan. Kelestarian ekosistem hutan juga dapat mempengaruhi keberlanjutan wilayah di sekitar hutan yang berada dalam suatu landscape.

“Kuncinya adalah agar kita dapat menjamin keberlanjutan proses, fungsi dan produktivitas lingkungan, sekaligus keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. (Z-4)

Baca juga : Keberlanjutan Lingkungan Perlu Kolaborasi Pemerintah dan Pelaku Industri

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat