visitaaponce.com

Siklus Perkenalkan Model Bisnis Tukar Wadah, Bantu Target Pemerintah Kurangi Sumber Sampah

Siklus Perkenalkan Model Bisnis Tukar Wadah, Bantu Target Pemerintah Kurangi Sumber Sampah
Ilustrasi Tukar Wadah oleh Siklus(Dok. Siklus)

PEMERINTAH Indonesia telah menetapkan dua target untuk tahun 2025, yaitu mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% dan mengurangi sumber sampah hingga 30%.

Dengan adanya Peta Jalan Pengurangan Sampah, produsen makanan, kosmetik dan produk konsumsi harus mengurangi sampah yang timbul akibat produksi produk mereka hingga 30%, spesifik melalui metode daur ulang dan guna ulang.

Dengan adanya target dan peta jalan tersebut, saat ini produsen Indonesia aktif mencari solusi untuk mencapai persyaratan wajib tersebut dengan tenggat waktu pada 2029.

Baca juga : Tiongkok Temukan Metode Baru Daur Ulang Plastik Polietilena 

Mendukung pemenuhan target tersebut, perusahaan lokal yang memberikan solusi retail dan e-commerce pada isu lingkungan, Siklus, meluncurkan model bisnis Tukar Wadah.

Model Bisnis itu berupa penukaran wadah kemasan serta solusi daur ulang dan guna ulang. Model bisnis ini dapat menghubungkan antara usaha grosir dan supplier lokal dengan konsumen melalui platform Siklus.

Baca juga : Mitigasi Perubahan Iklim, PE-POMI Jaga Ekosistem Pesisir dan Pelestarian Mangrove

“Tim Siklus telah bekerja keras selama beberapa bulan terakhir untuk mengembangkan model bisnis Siklus menjadi ‘One Stop Shop’ untuk seluruh jenis kebutuhan retail. Hari ini, kami mengumumkan sekaligus memperkenalkan Tukar Wadah sebagai sebuah pencapaian besar dalam platform retail berkelanjutan kami,” ujar Laksamana Sakti, Co-Founder Siklus.

Pria yang akrab disapa Alif itu menambahkan, dengan Tukar Wadah, Siklus mulai memasuki ekosistem UMKM grosir dan supplier di Indonesia yang beranggotakan 3 juta pelaku usaha, serta menyediakan solusi end-to-end dengan keuntungan komersial dan sustainability yang didapatkan ketika mereka bergabung dengan Siklus.

Usaha grosir dan supplier lokal yang bergabung dengan Tukar Wadah milik Siklus akan langsung merasakan manfaat komersial, sekaligus mampu mengemas dan menjual produk milik mereka dengan metode yang ramah lingkungan.

Keuntungan lainnya antara lain: dapat diakses oleh konsumen aplikasi Siklus, mendapatkan dampak dari pemasaran dan promosi sosial media dan aplikasi Siklus; efisien secara biaya dengan penggunaan kemasan ramah lingkungan yang siap pakai dan sesuai standar, ditambah dengan bantuan dari Siklus untuk sertifikasi produk.

Apabila pelaku usaha tertarik, Siklus kemudian akan menyambungkan UMKM dengan sistem Tukar Wadah dengan menyediakan kemasan ramah lingkungan dan sustainable, sistem penukaran wadah, dan kemampuan daur ulang dan guna ulang.

“Menjadi sebuah bentuk pencapaian bagi kami bahwa lebih dari setengah produk di platform Siklus berasal dari UMKM grosir dan supplier lokal, dimulai dari berbagai jenis bumbu, kopi, teh, makanan pokok seperti nasi dan pasta, dan lainnya,” kata Rafiandra Farras Syfa, Product Manager di Siklus.

“Tukar Wadah juga memberikan manfaat kepada konsumen mengingat begitu beragamnya pilihan produk ramah lingkungan pada platform Siklus. Saat ini ada lebih dari 300 produk Tukar Wadah dan kami akan terus menambahkan untuk memberikan semakin banyak pilihan,” imbuh Rafi.

Pada 2023, Siklus telah mengambil peran proaktif dengan bekerja sama dengan agensi yang relevan, regulator, dan organisasi non-profit.

Siklus mulai bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menciptakan sebuah platform untuk berdiskusi dan meneliti praktik isi ulang atau refill.

Siklus juga bekerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) untuk memulai grup Reuse Special Interest bersama dengan perusahaan sustainable lainnya yang spesialis pada refill dan reuse di Indonesia. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat