visitaaponce.com

Kerajaan Kutai dengan Tujuh Artefak Peninggalan

Kerajaan Kutai dengan Tujuh Artefak Peninggalan
Hutan Lindung Sungai Wain awalnya ditetapkan mulai pada 1934 sebagai hutan tutupan oleh Sultan dari Kerajaan Kutai.(MI/Syahru Karim.)

KERAJAAN Kutai merupakan kerajaan kuno yang berada di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kalimantan Timur. Kerajaan ini diperkirakan ada sejak abad ke-4 Masehi dan menjadi salah satu kerajaan tertua di Nusantara. Kerajaan Kutai dikenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan yang penting di wilayah tersebut.

Kerajaan Kutai dipengaruhi Hindu-Buddha yang kuat dalam sistem pemerintahannya. Raja-raja Kutai dipercaya sebagai penerus garis keturunan dewa-dewa atau dewa penjaga. Mereka memainkan peran penting dalam upacara keagamaan dan membangun berbagai struktur keagamaan, seperti candi-candi.

Selama berabad-abad, Kerajaan Kutai mengalami periode kejayaan dan kemunduran. Kerajaan ini pernah mengalami masa-masa sulit akibat serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga, tetapi juga berhasil memperluas wilayahnya dan membangun hubungan perdagangan yang luas. Kerajaan Kutai kemudian mengalami kemunduran pada abad ke-16 Masehi dan secara bertahap menjadi bawahan dari kerajaan-kerajaan lain di Kalimantan.

Baca juga: Yuk Mengenal Sejarah Hari Bakcang atau Peh Cung

Kerajaan Kutai meninggalkan warisan berupa peninggalan arkeologi, seperti prasasti-prasasti yang memberikan informasi tentang sejarah, budaya, dan kehidupan sosial pada masa lalu. Beberapa prasasti yang terkenal ialah Prasasti Mulawarman dan Prasasti Yupa. Penemuan-penemuan arkeologi ini memberikan wawasan berharga tentang peradaban kuno di wilayah Kalimantan Timur dan sejarah Kerajaan Kutai.

Berikut beberapa artefak peninggalan dari Kerajaan Kutai.

Baca juga: Hari Dermaga Nasional : Sejarah, Jenis, dan fungsinya

1. Prasasti Yupa.

Salah satu peninggalan yang paling berharga ialah Prasasti Yupa. Prasasti ini berupa tiang batu yang berisi teks yang memberikan informasi tentang Kerajaan Kutai. Tulisan pada prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta yang banyak digunakan di India Selatan. Prasasti Yupa mengungkapkan berbagai informasi penting, seperti silsilah keluarga kerajaan dan tempat-tempat pemberian sedekah.

2. Kura-Kura Emas.

Peninggalan lain ialah patung kura-kura emas yang kini tersimpan di Museum Mulawarman. Patung kura-kura ini memiliki ukuran setengah kepalan tangan dan merupakan hadiah dari seorang pangeran dari Kerajaan Tiongkok kepada Putri Sultan Kutai yang bernama Aji Bidara Putih.

3. Kering Bukit Kang.

Kering Bukit Kang ialah keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai yang pertama. Menurut cerita yang beredar, putri tersebut ditemukan dalam gong yang terdampar di atas bambu. Di dalam gong tersebut, selain putri, terdapat telur ayam dan sebuah keris.

4. Singgasana.

Ada juga dua singgasana yang menjadi peninggalan setelah Kerajaan Kutai berubah menjadi Kesultanan Kutai. Singgasana-singgasana ini berwarna kuning dan dikelilingi oleh payung dan umbul-umbul.

5. Kalung Ciwa.

Peninggalan berupa kalung Ciwa ditemukan di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman, pada 1890. Kalung ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dipakai oleh raja.

6. Kalung Uncal.

Terdapat juga kalung Uncal yang terbuat dari emas dengan berat sekitar 179 gram dan memiliki liontin yang menggambarkan kisah Ramayana. Kalung ini merupakan salah satu atribut Kerajaan Kutai yang masih digunakan setelah kerajaan diambil alih oleh Kesultanan Kutai. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat