Kerajaan Kutai dengan Tujuh Artefak Peninggalan
![Kerajaan Kutai dengan Tujuh Artefak Peninggalan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/3ba20278dbbf5271f16864f927c87408.jpg)
KERAJAAN Kutai merupakan kerajaan kuno yang berada di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kalimantan Timur. Kerajaan ini diperkirakan ada sejak abad ke-4 Masehi dan menjadi salah satu kerajaan tertua di Nusantara. Kerajaan Kutai dikenal sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan yang penting di wilayah tersebut.
Kerajaan Kutai dipengaruhi Hindu-Buddha yang kuat dalam sistem pemerintahannya. Raja-raja Kutai dipercaya sebagai penerus garis keturunan dewa-dewa atau dewa penjaga. Mereka memainkan peran penting dalam upacara keagamaan dan membangun berbagai struktur keagamaan, seperti candi-candi.
Selama berabad-abad, Kerajaan Kutai mengalami periode kejayaan dan kemunduran. Kerajaan ini pernah mengalami masa-masa sulit akibat serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga, tetapi juga berhasil memperluas wilayahnya dan membangun hubungan perdagangan yang luas. Kerajaan Kutai kemudian mengalami kemunduran pada abad ke-16 Masehi dan secara bertahap menjadi bawahan dari kerajaan-kerajaan lain di Kalimantan.
Baca juga: Yuk Mengenal Sejarah Hari Bakcang atau Peh Cung
Kerajaan Kutai meninggalkan warisan berupa peninggalan arkeologi, seperti prasasti-prasasti yang memberikan informasi tentang sejarah, budaya, dan kehidupan sosial pada masa lalu. Beberapa prasasti yang terkenal ialah Prasasti Mulawarman dan Prasasti Yupa. Penemuan-penemuan arkeologi ini memberikan wawasan berharga tentang peradaban kuno di wilayah Kalimantan Timur dan sejarah Kerajaan Kutai.
Berikut beberapa artefak peninggalan dari Kerajaan Kutai.
Baca juga: Hari Dermaga Nasional : Sejarah, Jenis, dan fungsinya
1. Prasasti Yupa.
Salah satu peninggalan yang paling berharga ialah Prasasti Yupa. Prasasti ini berupa tiang batu yang berisi teks yang memberikan informasi tentang Kerajaan Kutai. Tulisan pada prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta yang banyak digunakan di India Selatan. Prasasti Yupa mengungkapkan berbagai informasi penting, seperti silsilah keluarga kerajaan dan tempat-tempat pemberian sedekah.
2. Kura-Kura Emas.
Peninggalan lain ialah patung kura-kura emas yang kini tersimpan di Museum Mulawarman. Patung kura-kura ini memiliki ukuran setengah kepalan tangan dan merupakan hadiah dari seorang pangeran dari Kerajaan Tiongkok kepada Putri Sultan Kutai yang bernama Aji Bidara Putih.
3. Kering Bukit Kang.
Kering Bukit Kang ialah keris yang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai yang pertama. Menurut cerita yang beredar, putri tersebut ditemukan dalam gong yang terdampar di atas bambu. Di dalam gong tersebut, selain putri, terdapat telur ayam dan sebuah keris.
4. Singgasana.
Ada juga dua singgasana yang menjadi peninggalan setelah Kerajaan Kutai berubah menjadi Kesultanan Kutai. Singgasana-singgasana ini berwarna kuning dan dikelilingi oleh payung dan umbul-umbul.
5. Kalung Ciwa.
Peninggalan berupa kalung Ciwa ditemukan di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman, pada 1890. Kalung ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dipakai oleh raja.
6. Kalung Uncal.
Terdapat juga kalung Uncal yang terbuat dari emas dengan berat sekitar 179 gram dan memiliki liontin yang menggambarkan kisah Ramayana. Kalung ini merupakan salah satu atribut Kerajaan Kutai yang masih digunakan setelah kerajaan diambil alih oleh Kesultanan Kutai. (Z-2)
Terkini Lainnya
1. Prasasti Yupa.
2. Kura-Kura Emas.
3. Kering Bukit Kang.
4. Singgasana.
5. Kalung Ciwa.
6. Kalung Uncal.
Mengenal 6 Rumah Adat Papua, Berikut Sejarah dan Ragamnya
1 Juli, Hari Bhayangkara: Sejarah, Tugas Pokok, Tema, dan Makna dari Lambang Polri
25 Rekomendasi Film Biografi Indonesia, Ceritakan Sejarah dan Tokoh Nasional
Peringatan Hari Media Sosial: Sejarah, Tujuan, dan Jenis
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Hari Corgi Internasional: Perayaan dan Penyelamatan untuk Anjing yang Menggemaskan
Polda Kalteng Nyatakan Satu DPO Pelaku Pencurian Alat Elektronik Sekolah
Daud Yordan Comeback, Bakal Lawan Petinju Argentina
BMKG: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Indonesia, Jumat 21 Juni 2024
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
KLHK Dorong Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla di Kalimantan Timur
Gapensi Imbau Pemerintah Berdayakan Kontraktor Lokal dalam Bangun IKN
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap