visitaaponce.com

Pengertian Sunah Menurut Ahli Fikih, Hadis, dan Kalam

Pengertian Sunah Menurut Ahli Fikih, Hadis, dan Kalam
Sejumlah santri mengikuti kajian kitab kuning di Pondok Pesantren Qomaruddin, Gresik, Jawa Timur, Jumat (24/3/2023).(Antara/Rizal Hanafi.)

DALAM hukum Islam ada istilah as-sunnah atau sunah. As-sunnah atau sunah memiliki pengertian berbeda tergantung konteksnya. Ada pengertian as-sunnah atau sunah menurut ahli hadis, ahli fikih, dan ahli kalam.

Masih ada beberapa kesalahpahaman antara pengertian sunah dari sisi pakar hadis, pakar fikih, dan pakar kalam. Ada pendapat bahwa sunah itu mesti dikerjakan dan jika tidak dikerjakan berarti bidah atau sesat. Pendapat ini membantah bahwa sunah dapat pula bermakna dikerjakan berpahala dan meninggalkannya tidak berdosa. Untuk lebih jelasnya pengertian sunah menurut beberapa ulama, terutama pengertian sunah terkait dengan fikih, sebagaimana dilansir @id.cyberaswaja.

Tiga pengertian sunah

Mengenai pengertian sunah, Syaikh Abdul Karim bin Ali bin Muhammad Annamlah menjelaskan dalam kitab Ithafu Dzawil Bashair Bisyarhi Raudhatin Naadzir juz 3 halaman 14.

Baca juga: Beda Doa Qunut yang Dibaca Imam dan saat Salat Sendiri

فتطلق السنة عند المحدثين على ما أثر عن النبي ﷺ من قول، أو فعل أو تقرير أو صفة خُلقية، أو صفة خلقية، أو سيرة.

وتطلق السنة عند الفقهاء على ما يقابل الواجب، فالسنة عندهم بمعنى النافلة، أو كل ما يتقرب به إلى الله - تعالى - من العبادات مما يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه فيشمل ذلك : المندوب والمستجب، والتطوع والطاعة، والنفل ،والقربة والإحسان والمرغب فيه، والفضيلة.

وتطلق السنة عند أهل الكلام على ما يقابل البدعة، يقال: فلان من أهل السنة إذا كان عمله على وفق ما عمل عليه الرسول ﷺ ويقال : فلان على بدعة إذا عمل على خلاف ذلك كالمعتزلة والخوارج ونحوهما.

Definisi as-sunnah menurut para pakar hadis adalah suatu atsar dari ucapan nabi, pekerjaan, persetujuan, sifat ketuhanan, sifat kemanusiaan, atau sejarah beliau (Nabi).

Baca juga: Generasi Salaf Lakukan Takbiran secara Berjemaah

Definisi as-sunnah menurut fuqaha (ahli fikih) adalah sesuatu yang bercocokan pada yang wajib. Karenanya, as-sunnah bagi mereka bermakna anjuran saja atau segala hal yang mendekatkan diri pada Allah dari berbagai ibadah. Ini berarti sesuatu yang dipahalai atas orang yang mengerjakannya dan tidak disiksa atas yang meninggalkannya. As-sunnah juga termuat pada kata mandub, mustahab, tathawwu, taat, anjuran (nafl), pendekatan (qarba), ihsan, marghub (minat), dan fadhilah (keutamaan).

Definisi as-sunnah menurut ahli kalam adalah sesuatu yang berselisih pada yang bidah. Dikatakan, "Fulan adalah bagian dari ahli sunah jika amalannya seusai dengan apa yang dikerjakan nabi." Dan dikatakan, "Fulan pelaku bidah jika amalannya berselisihan pada yang telah disebutkan seperti muktazilah, khawarij, dan seperti keduanya."

Baca juga: Hukum Memasukkan Air ke Hidung atau Istinsyaq dalam Wudu

Di sini, Syaikh Abdul Karim bin Ali bin Muhammad Annamlah menjelaskan makna sunah di bidang hadis, fikih, dan kalam. Lebih singkat berikut tiga pengertian sunah:

a. Sunah ditinjau dari ilmu hadis.

Sunah adalah semua perkataan, perbuatan, dan hal yang dikerjakan para sahabat yang disetujui Nabi Muhammad SAW. 

b. Sunah ditinjau dari ilmu fikih.

Sunah adalah perbuatan yang jika dikerjakan berpahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Sunah ini merupakan salah satu dari lima hukum fikih yaitu fardu atau wajib, mubah atau boleh atau halal, makruh atau tidak disukai, dan haram atau tidak boleh dilakukan.

c. Sunah ditinjau dari ilmu kalam.

Sunah dalam ilmu kalam merupakan keyakinan dan amalan Nabi Muhammad dalam hal prinsip. Karenanya, bertentangan dengan sunah dalam ilmu kalam disebut bidah atau perbuatan mengada-ada yang tergolong sesat.    

Sunah menurut ahli fikih

Penjelasan para ulama berikutnya akan menguatkan pengertian sunah dalam bidang fikih.

Keterangan Al-Imam Assyairazi (W 476 H) dalam kitab At-Tabsirah Fii Ushul Fiqh halaman: 21.

والندب ما يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه.

Nadbun (sunah) adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam Al-Juwaini (W 478 H) dalam kitab Matnu Al-Waraqat halaman 7.

والمندوب : ما يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه

Baca juga: Liku-Liku Perjalanan Imam Syafii Menuntut Ilmu

Dan mandub (sunah) adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam Abi Mudzaffar Assam'aanii Assyafi'i (W 489 H) dalam kitab Qawathi'ul Adillah Fii Ushul Al-Fiqh juz 1 halaman 112

والندب ما يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه

Nadbun (sunah) adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam As-Sarakhsi (W 490 H) dalam kitab Ushul As-Sarakhsi juz 1 halaman 115.

وحكمه شرعاً أنه يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه

Dan hukumnya sunah menurut syara adalah sesungguhnya dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam Al-Ghazali (W 505 H) dalam kitab Al-Mustashfi juz 1 halaman 224.

فعل لا يعاقب على تركه مطلقاً وهو الندب

Melakukan sunah dan tidak disiksa atas meninggalkannya secara mutlak, inilah nadbun (sunah).

Keterangan Al-Imam Taajuddiin Ibnu Farkaah (W 690 H) dalam kitab Syarah Al-Waraqat halaman 19.

والواجب والمندوب كل واحد منهما يثاب على فعله،

Wajib dan sunah setiap mengerjakan dari keduanya dipahalai atas mengerjakannya.

Keterangan Al-Imam Izzuddiin bin Abdissalam (W 660 H) dalam kitab Qawaidul Kubra juz 1 halaman 73.

ما يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه

Sunah adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam Syamsuddin Muhammad Al-Mardinii Asy-Syafii (W 871 H) dalam kitab Al-Anjumuz Zaahirat halaman 50.

قَالَ: (وَالْمَنْدُوب: مَا يُثَاب على فعله وَلا يُعاقب على تركه)

Dan manduub (sunah) adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Ibnu Imam Kaamiliyah (W 874 H) dalam kitab Syarah Al-Waraqat Libnil Imam Kaamiliyah halaman 96.

وكذا المندوب فإنه لا يعاقب على فعله بل يثاب على فعله

Seperti lagi manduub (sunah) adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam 'Alaauddiin Abdul Aziz bin Ahmad Al-Bukhari (W 730 H) dalam kitab Kasyful Asrar juz 2 halaman 451.

وأما النفل فما يُثاب المرء على فعله ولا يعاقب على تركه

Adapun naflu (sunah) seseorang akan dipahalai atas mengerjakannya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Keterangan Al-Imam Abdul Wahhab bin Ali bin Abdul Kaafii As-Subki (W 771 H) dalam kitab Raf'ul Haajib An Mukhtasar Ibnu Haajib juz 2 halaman 559.

والمندوب ما يثاب على فعله ولا يعاقب على تركه

Manduub (sunah) adalah sesuatu yang dipahalai atas pelakunya dan tidak disiksa atas meninggalkannya.

Itulah makna as-sunnah atau sunah dalam pandangan sejumlah ulama ahlussunnah wal jamaah di bidang fikih bahwa jika mengerjakan yang sunah memperoleh pahala dan meinggalkan hal sunah tidak berdosa. Jadi makna sunah bukan hanya berarti tidak mengerjakannya berarti sesat atau melakukan bidah. Sunah pengertian dalam ahli kalam ini hanya berlaku bagi akidah yang berbeda seperti khawarij dan muktazilah. Semoga bermanfaat. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat