Wihara Toasebio Gelar Perayaan HUT ke-272 dengan Baksos dan Seminar Sejarah
![Wihara Toasebio Gelar Perayaan HUT ke-272 dengan Baksos dan Seminar Sejarah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/7ba459dc568cdeece8deb9e7f762b298.jpg)
SALAH satu bangunan ibadah tertua di Jakarta, Wihara Toasebio menginjak usia 272 tahun. Wihara yang sekarang bernama Wihara Dharma Jaya Toasebio itu menggelar perayaan ulang tahunnya, Minggu (9/7) petang hingga tengah malam.
Ribuan pengunjung memadati wihara yang terletak di Jalan Kemenangan III, Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat itu. Perayaan hari ulang tahun kali ini disimboliskan dengan sembahyang di altar utama dan pemotongan tumpeng bersama para umat yang hadir.
Baca juga: Lima Wihara Terbesar di Indonesia yang Memesona
Hadir pula Ketua Umum Dharmapala Nusantara Kevin Wu beserta dengan tokoh lainnya yaitu Hendra B Sjarifudin serta segenap pengurus Yayasan Dharma Jaya Toasebio.
Baca juga: Ini Delapan Tradisi Imlek dan Maknanya
Perayaan dimulai Sabtu (8/7) dengan bakti sosial berupa pengobatan bagi pengunjung yang hadir dan seminar sejarah Y.M. Kongco Cheng Goan Cheng Kun serta Wihara Toasebio.
Selain itu, disajikan santap makan malam untuk 1.050 pengunjung yang datang dengan iringan hiburan kebudayaan Gambang Kromong, atraksi barongsai, dan pertunjukan seni lainnya.
“Semoga melalui acara ini seluruh pengurus, umat, dan masyarakat di sekitar Wihara bertambah Pheng An, bahagia, dan rukun” ujar Ketua Pengurus Yayasan Toasebio Arifin Tanzil lewat keterangan yang diterima, Kamis (13/7).
Puncak perayaan digelar Senin (10/7) dibuka dengan kebaktian bersama Biksu Sangha, dilanjutkan makan malam bersama seluruh pengunjung dan berbagai pertunjukan kebudayaan lainnya. Bhante Aryamaitri Mahasthavira bersama sejumlah Bhikkhu Sangha dari Wihara Ekayana Arama mengadakan pembacaan parita, blessing dan pemotongan kue ulang tahun.
“Sebagai penjaga dan pelestari Dharma, Dharmapala Nusantara saya mendukung kegiatan semacam ini. Perayaan yang disertai dengan berbagai kegiatan positif seperti ini harus dilestarikan dan lebih sering dilaksanakan di kelenteng-kelenteng lainnya. Hal ini bertujuan memberikan pemahaman kepada umat maupun pengunjung sehingga lebih bersemangat dalam memperdalam Dharma dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tandas Kevin Wu. (RO/H-3)
Terkini Lainnya
Hangatnya Keberagaman dalam Idul Fitri
Chattra Diharapkan Bisa Segera di Pasang di Puncak Stupa Borobudur
Batam Dipertimbangkan sebagai Lokasi Konferensi Perdamaian Internasional 2026
3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab
Kepengurusan PERMABUDHI Pusat Periode 2022-2026 Dilantik
Ini Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
ADCP Resmikan Mesjid AlWasilah
Rancangan Perpres Pendirian Rumah Ibadah Diharapkan Jadi Solusi
Penggerudukan Tempat Ibadah, Wali Kota Tangsel : Kita Percayakan Penuh ke Polisi
Tentara Israel Tembaki Gereja di Libanon
Relawan Sedulur Saklawase Gelar Pertandingan Voli Persahabatan
Bawaslu Larang Zakat dengan Logo Partai Politik di Tempat Ibadah, Efek Kasus PDIP
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap