visitaaponce.com

AstraZeneca dan Kemenko Marves Dorong Akselerasi Transisi Menuju Nol Emisi

AstraZeneca dan Kemenko Marves Dorong Akselerasi Transisi Menuju Nol Emisi
Program edukasi dengan tema "Akselerasi Transisi Menuju Nol Emisi untuk Sektor Kesehatan yang Berkelanjutan" di Jakarta, Senin (17/7).(Ist)

AstraZeneca Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyelenggarakan program edukasi dengan tema "Akselerasi Transisi Menuju Nol Emisi untuk Sektor Kesehatan yang Berkelanjutan".

Program bertujuan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang mendesak dan membangun masa depan yang lebih sehat bagi manusia dan bumi.

Saat ini, masyarakat menghadapi dua krisis alam yang mendesak. Perubahan iklim dan kepunahan keanekaragaman hayati merusak planet dan membahayakan kesehatan manusia.

Baca juga: September Ini, Perusahaan BUMN Siap Jalankan Pasar Karbon

Emisi global yang berasal dari aktivitas manusia merupakan kontributor utama terhadap peningkatan suhu bumi jangka panjang dan perubahan pola cuaca di seluruh dunia.

Sementara itu, aktivitas manusia juga mengancam keanekaragaman hayati melalui penangkapan ikan yang berlebihan dan deforestasi.

Atasi Perubahan Iklim, Tanggung Jawab Semua Pihak 

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Marves, Nani Hendiarti, mengatakan: "Mengatasi Perubahan Iklim bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga membutuhkan dukungan kuat dan peran aktif dari berbagai pihak termasuk lembaga non-pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, akademisi, dan media."

Baca juga: DBS: Target Emisi Nol Bersih Tahun 2060 dan Implikasinya ke Sektor Energi

"Semua pihak, baik individu maupun organisasi perlu melakukan bagian mereka dalam mengurangi emisi GRK," ucapnya.

"Dengan bersama-sama dalam mengurangi emisi GRK dan menjaga keanekaragaman hayati, kita dapat memitigasi dampak negatif perubahan iklim dan melindungi bumi sebagai tempat tinggal kita untuk generasi mendatang," jelas Nani dalam keterangan, Senin (17/7).

Menyikapi permasalahan ini, AstraZeneca menyadari hubungan yang erat antara kesehatan manusia dan kesehatan bumi.

Dampak negatif perubahan iklim sudah mulai terasa, mempengaruhi pasokan pangan, kualitas dan ketersediaan air, serta menyebabkan kebakaran hutan, kenaikan permukaan air laut, banjir, pencairan es di kutub, badai besar, dan mempercepat laju kepunahan keanekaragaman hayati.

Presiden Direktur PT AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon, mengatakan: "AstraZeneca Indonesia menghargai komitmen pemerintah dalam upaya mengurangi emisi dan memulihkan alam, serta kemitraan kolaboratif dengan AstraZeneca untuk mencapai tujuan yang dicanangkan dalam Persetujuan Paris dalam mengurangi emisi GRK di negara ini."

Program Ambition Zero (AZ) Carbon

"Kami mengusung misi yang sama dengan pemerintah dan berkomitmen untuk berperan serta dalam mendorong transisi menuju emisi nol, dengan mengambil tindakan melalui program Ambition Zero (AZ) Carbon," jelas Sewhan.

Baca juga: OCS Group Indonesia Targerkan Capai Netralitas Karbon di Akhir 2033

"Melalui AZ Forest, AstraZeneca juga berkomitmen menginvestasikan US$400 juta untuk menanam dan memelihara 200 juta pohon di seluruh dunia hingga tahun 2030, menggandakan komitmen kami pada tahun 2020 sebesar 50 juta pohon hingga akhir tahun 2025 sebanyak empat kali lipat," tambah Sewhan.

Diluncurkan pada tahun 2020, AZ Forest merupakan bagian dari program strategi keberlanjutan Ambition Zero Carbon AstraZeneca, yang berfokus pada dekarbonisasi secara luas sesuai dengan tujuan Persetujuan Paris untuk membatasi pemanasan global maksimal 1,5°C.3

AstraZeneca mengadopsi pendekatan berbasis ilmiah untuk menghilangkan, mengurangi, atau menggantikan emisi GRK di seluruh rantai bisnis perusahaan dan menghapus residu emisi dari atmosfer mulai tahun 2030 melalui AZ Forest.

AZ Forest diharapkan dapat menyerap 30 juta ton karbon dioksida dari atmosfer dalam kurun waktu sekitar 30 tahun.

Baca juga: Komit Dukung Mobilitas Nol Emisi, Bluebird Tambah Ratusan Mobil Listrik

Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio, menambahkan, "Melalui AZ Forest, kami bekerja dengan komunitas lokal dan pakar ekologi dalam upaya penghijauan skala besar, pelestarian keanekaragaman hayati dan mendukung mata pencaharian yang berkelanjutan."

"Sejak awal kemitraan, program AZ Forest telah menanam lebih dari 4 juta pohon di Indonesia dan memberikan dampak pada sekitar 20.000 keluarga petani pada 240 desa di Jawa Barat," jelas Hoerry.

Setiap Individu Miliki Peran

Pada acara yang sama, Dr. I Gusti Ayu Andani, S.T., M.T., Dosen Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Institut Teknologi Bandung, menekankan peran yang dapat dimainkan oleh setiap individu dalam mengurangi dampak lingkungan pada bumi kita.

"Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendidik diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda agar setiap individu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang emisi GRK yang kita hasilkan setiap hari dan bagaimana emisi ini merusak bumi kita dan membahayakan kesehatan manusia," jelasnya.

"Kedua, setiap orang perlu mengambil tindakan untuk mengurangi jejak emisi mereka sendiri - seberapa besar atau kecil pun, kita semua bisa menciptakan perbedaan," ujar Andani. (RO/S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat