Komunikasi Publik Jadi Kunci Pengentasan Stunting
![Komunikasi Publik Jadi Kunci Pengentasan Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/75d9c6fb10742bc388e6f97ac674ffb5.jpg)
KOMUNIKASI publik yang baik menjadi salah satu kunci pengentasan stunting. Hal itu juga telah teruang dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Direktur Jenderal Informasi dan Komuikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengungkapkan, komunikasi publik bertujuan agar masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang stunting.
"Komunikasi publik bertujuan mengubah mindset masyarakat. Pertama, kita ingin mengubah dan menambah pengetahuan masyarakat tentang stunting, apa penyebabnya dan kenapa kita harus menurunkan stunting," kata Usman dalam Executive Forum yang diselenggarakan Media Indonesia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Baca juga : Pemkot Sungai Penuh Pelajari Strategi Percepatan Penanganan Stunting ke Kota Denpasar
Selanjutnya, komunikasi publik bertujuan untuk menumbuhkan sikap mendukung program pemerintah mengenai pengentasan stunting serta mengubah perilaku masyarakat dari yang tadinya tidak memiliki kepedulian terhadap stunting menjadi melakukan aksi penurunan stunting.
Di Kemenkominfo sendiri, Usman menyebut ada program bernama Genbes, yakni Generasi Bersih dan Sehat, yang bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pencegahan stunting.
Baca juga : Ada Kaitan Kualitas Air Minum dan Kondisi Stunting
Target program itu ialah orang-orang yang telah memasuki usia perkawinan. Selain itu penyebaran program itu dilakukan di media sosial, iklan masyarakat, hingga edukasi tatap muka ke masyarakat.
"Gizi ini menjadi masalah utama. Misalnya mengenai protein hanya dari daging, banyak masyarakat yang tidak mengkonsumsi daging karena harganya yang mahal, padahal ada protein yang lebih murah harganya seperti telur, ikan lele. Edukasi seperti itu yang kita berikan kepada masyarakat," ucap Usman.
Pada kesempatan yang sama, CEO Global Tanoto Foundation J. Satrijo Tanudjojo mengakui, pemahaman masyarakat mengenai stunting masih sangat lemah. Hal itu sesuai dengan temuannya di lapangan.
Berdasarkan survei yang dilakukan Tanoto di Riau pada 2023, masih banyak masyarakat yang mengaku tidak tahu soal stunting, yakni 61% remaja, 42% ibu hamil dan 32% ibu dengan anak baduta.
"Untuk itu peningkatan awareness soal pengurangan stunting harus dilakukan. Karena tentu tidak ada yang mau anaknya bodoh atau sakit-sakitan," kata dia.
Tanoto yang melakukan upaya pengentasan stunting di sejumlah provinsi, yakni Riau, Jambi, dan Sumatra Utara, Satrijo menilai ada sejumlah hal yang menjadi kendala, yakni aksi konvergensi yang masih minim, keahlian sumber daya manusia yang belum maksimal hingga perbedaan acuan data yang membuat langkah pengentasan stunting terkadang keliru tak sesuai dengan kebutuhan.
Karenanya, ia menilai pengentasan stunting perlu dilakukan dari hulu ke hilir. "Karena kami yakin dengan penididikan, stunting akan turun dengan adanya peningkatan awareness kepada masyarakat. Karena saya yakni bahwa masyarakat Indonesia tidak pernah kekurangan akal, dan saya optimistis bahwa kita bisa mencapai angka 14% di 2024," pungkas dia. (Z-5)
Terkini Lainnya
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Kemenkominfo dan BSSN Harus Bertanggung Jawab atas Peretasan PDNS
Kemenkeu Sudah Anggarkan Rp700 Miliar untuk PDN Tapi Masih Diretas, Dikorupsi?
Optimalkan Teknologi Digital Dukung Kinerja dan Pelayanan Publik
Pusat Data Nasional Kedua akan Dibangun di KEK Nongsa Batam
Server PDN Diretas, Komisi 1 Panggil Menkominfo
18 Layanan Publik Terdampak Serangan Siber PDNS 2 Diprediksi Pulih Akhir Juni
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap