visitaaponce.com

Sejarah dan Tokoh-tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia

Sejarah dan Tokoh-tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama di Indonesia
Makam para pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Ashari dan lainnya di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur.(Antara)

NU (Nahdlatul Ulama) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan perkembangan Islam di Nusantara. NU memiliki jutaan anggota yang terdiri dari ulama, santri (murid pesantren), dan masyarakat umum.

Organisasi ini memiliki ribuan pesantren di seluruh Indonesia yang menjadi pusat pendidikan agama dan sosial. NU juga memiliki peran yang signifikan dalam politik Indonesia, dengan anggota yang terpilih menjadi anggota parlemen dan terlibat dalam pembentukan kebijakan nasional.

Nah, berikut ini adalah sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama dan juga tokoh-tokoh pendirinya yang wajib kamu ketahui.

Baca juga: Sejarah 1 Muharam, Prakarsa Khalifah Umar bin Khattab hingga Peran Usman dan Ali

Sejarah Terbentuknya Nahdlatul Ulama

Melansir dari laman NU Online, awal mula sejarah terbentuknya Nahdlatul Ulama adalah karena berangkat dari pembentukan Komite Hijaz. Komite Hijaz adalah sebuah kumpulan panitia yang dibentuk oleh K.H Hasyim Asy’ari untuk dikirimkan ke Muktamar Dunia Islam. Tujuannya yaitu untuk melindungi kebebasan bermazhab dari kebijakan Raja Arab Saudi tentang mazhab.

Permasalahan keagamaan ini dihadapi oleh para ulama pesantren ketika Raja Arab Saudi dari Dinasti Saud ingin membongkar makam Nabi Muhammad SAW. Hal ini disebabkan karena makam tersebut menjadi tujuan ziarah banyak umat Muslim yang dianggap sebagai bid’ah. Selain itu, Raja Arab pun menerapkan kebijakan untuk menolak praktik mazhab dalam agama Islam. Dia ingin agar hanya mazhab Wahabi yang digunakan sebagai mazhab resmi kerajaan.

Rencana dari Raja Saud tersebut akhirnya di bawa ke Muktamar ‘Alam Islami atau Muktamar Dunia Islam. Kebijakan tersebut tentu menjadi masalah karena ulama pesantren menganggap hal tersebut sebagai upaya memberangus tradisi dan budaya dalam Islam yang selama ini telah berkembang. Selain itu, rencana tersebut pun dapat menjadi menjadi ancaman bagi peradaban Islam sendiri.

Baca juga: Kisah Gelar Nabi Muhammad sebelum Diangkat Menjadi Nabi

Saat itu, K.H Abdul Wahab Chasbullah yang tergabung dalam Centraal Comite Chilafat (CCC) menyampaikan jika delegasi CCC untuk Muktamar Dunia Islam harus mampu mendesak Raja Ibnu Saud untuk memberikan kebebasan bermazhab. Sistem mazhab yang selama ini berjalan di tanah Hijaz harus dilindungi dan dipertahankan. Hal tersebut disampaikan K.H Abdul Wahab dalam Kongres Islam Keempat di Yogyakarta.

Sayangnya, diplomasi tersebut selalu berakhir dengan kekecewaan. Akhirnya, dia pun melakukan langkah strategis dengan membentuk panitia sendiri yang bernama Komite Hijaz. Untuk menyampaikan pemikirannya di Muktamar Dunia Islam, Komite Hijaz menunjuk K.H Raden Asnawi sebagai delegasinya.

Pertanyaan baru pun muncul, untuk institusi mana Raden Asnawi tersebut dikirim? Akhirnya dengan persetujuan K.H Hasyim Asy’ari sebagai guru dari K.H Abdul Wahab, dibentuklah organisasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama atau yang saat ini dikenal dengan Nahdlatul Ulama saja pada 16 Rajab 1344 Hijriah. Tanggal terbentuknya Nahdlatul Ulama tersebut bertepatan dengan 31 Januari 1926 Masehi.

Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

Hingga saat ini, yang biasa disebut sebagai pendiri NU adalah tiga kiai asal Jombang. Meski di luar mereka ada sederet nama lainnya yang turut berperan di awal-awal terbentuknya NU. Berikut ini tiga kiai asal Jombang tersebut.

- KH Hasyim Asy'ari

- KH Abdul Wahab Hasbullah

- KH Bisri Syansuri

Mengapa mereka bertiga? Karena mereka yang berperan banyak di awal pembentukan NU. Mereka juga pimpinan tertinggi NU waktu itu.

Kiai Asy'ari adalah pemimpin tertinggi pertama yakni rais akbar. Disusul rais aam kedua yakni Kiai Wahab dan rais aam ketiga, Kiai Bisri.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat